Prospek Udang Vaname di Lombok Utara Menjanjikan 

Budidaya udang Vaname sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi masyarakat pesisir / Foto @ng
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Budidaya udang Vaname bisa menjadi salah satu prospek pemulihan ekonomi, khususnya masyarakat pesisir di Lombok Utara

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Budidaya udang Vaname di Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu yang membuka peluang ekonomi yang sangat menjanjikan..

Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) KLU menjadikan budidaya udang Vaname sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi masyarakat pesisir.

Dan mulai menjamur di banyak kelompok yang melakukan budidaya udang Vaname. 

Membicarakan prospek udang Vaname

Menurut Kabid Perikanan, Sugirtadi, SP Dinas DKP3 KLU, budidaya udang ini peluangnya sangat bagus.

“Peluang bagus ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan lapangan kerja, serta menghadapi tekanan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19,” kata Sugirtadi, Rabu (16/02/22) yang didampingi Kasi Perikanan Budidaya Saiful Ramdan,SP dan Kasi Pengolahan Perikanan H Nasiadi, SPI. 

BACA JUGA: Dapat Tawaran Kerjasama, Wabup Danny Ajak Bumdes Profesional

Menurutnya, permintaan pasar banyak dan masih bisa masuk peluang untuk masyarakat luas. 

Beberapa keunggulan dari usaha ini, antara lain modal yang diperlukan relatif terjangkau, padahal penjualan udang ini harganya mahal.

Sebagai pemula bisa dari kolam terpal, artinya tidak perlu perlengkapan khusus dan lahan yang luas. 

Jenis pakan yang diperlukan juga tidak mahal, udang vaname sendiri tidak memerlukan asupan protein.

Menurut Sugirtadi, pembudidayaan dari benur sampai panen bisa cepat, sekitar 3 gram per minggu, sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk panen. 

Karena Vaname merupakan jenis udang unggulan jadi permintaan pasar tetap banyak.

Hal yang sama di jelaskan H Tony Himawan selaku manager UD Mumbulsari Aquacultur di Dusun Lokok Mumbul,  Desa Akar Aka,r Kecamatan Bayan. Ia berhasil mengembangkan udang Vaname pada lahan seluas 4 hektare, yang sebelumnya bermula dari luasan 40 are. Menurut H Tony, meski sudah mengelola lahat pengembangan 4 hektare, masyarakat masih banyak yang menawarkan kerja sama pengembangan udang Vaname, bahkan dengan SMK NW Mamba’ul Bayan.

Ia juga memiliki tenaga kerja sebanyak 50 orang, dengan gaji berkisar Rp2,5 juta/bulan termasuk biaya makan. Selain itu seluruh karyawannya mendapat insentif setiap panen minimal Rp8 hingga Rp12 juta/orang.

Indonesia sebagai salah satu pengekspor besar udang, masih mempunyai peluang besar melalui pengembangan di setiap daerah.

Dan ia membenarkan potensi untung besar dan menjanjikan memang benar adanya

Prospek udang Vaname menjanjika.BACA JUGA: Presiden Jokowi Hasilkan Mega Proyek di KSB

“Meskipun (dalam praktiknya) tidak semudah teori yang diomongkan.” katanya. 

Hasil besar itu perlu usaha dan kerja keras, agar semua dapat membuahkan hasil sesuai harapan. 

Ssejumlah petani yang memiliki kebun kelapa di sekitar mengaku, ketimbang hasil buah kelapa dalam tiga tahun, lebih besar hasil kerja sama udang Vaname satu siklus (satu kali panen) selama 3 bulan sekali. Ini pegakuan beberapa orang yang sebeumnya hanya mengandalkan panen kelapa. ***

 

Penulis: @ngEditor: Iwaga