Program Siswa Mengenal Nusantara, Perkuat Keutuhan Bangsa

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH. M.Si saat penerimaan dan pelepasan 49 orang Siswa/siswi peserta SMN dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk NTB, dan siswa/siswi dari NTB untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin, (24/7).(foto: Dok Humas NTB)

Pertukaran pelajar antar provinsi se-Indonesia strategis tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan menjaga keutuhan NKRI

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB,  H. Muh. Amin, SH. M.Si menegaskan itu saat acara penerimaan dan pelepasan 49 orang  Siswa/siswi peserta SMN dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk NTB, dan siswa/siswi dari NTB untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin, (24/7).

“Selain saling mengenal kebudayaan dan keperibadian satu sama lain, akan lahir  generasi bangsa yang  berwawasan luas,  berkarakter  dan mencintai tanah air dan bangsanya,” kata wagub.

Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan sinergi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia bersinergi dengan PT Jasa Raharja, PT. Indofarma Tbk dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), sejak tahun 2015.

Program SMN merupakan kegiatan mengajak ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia untuk saling berkunjung ke berbagai provinsi di tanah air.

Wagub mengapresiasi terlaksananya program ini yang berkelanjutan. “Ini modal bagi kita untuk membangun, menggali informasi, dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan kita,” ujarnya.

Perwakilan NTB untuk Aceh  tahun ini sebanyak dua puluh tiga (20) orang, ditambah pendamping tiga orang. Semua berasal dari siswa siswi SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, dari NAD untuk NTB  juga sebanyak  23 orang termasuk pendamping 3 orang.

Perwakilan Kementerian BUMN, Ony Suprihartono memaparkan, Siswa Mengenal Nusantara sudah dimulai sejak 2015 dan merupakan program berkelanjutan. Pihaknya juga meluncurkan program-program bantuan seperti bantuan laboratorium bagi Sekolah Menengah Kejuruan, Bedah Rumah Veteran, Pembinaan Eks. Narapidana, Pembinaan Mantan Atlet, dan Pembinaan Desa Tertinggal.

Program SMN untuk menanamkan sejak dini kepada para siswa-siswi cinta tanah air, menghargai perbedaan dari berbagai macam dan bentuk suku, budaya, ras dan agama. “SMN hadir untuk menjaga kebhinekaan nilai luhur bangsa”, ungkap Ony.

Nantinya program-program yang ingin dicapai dengan adanya SMN adalah, memperoleh wawasan sosial budaya, wawasan pendidikan, wawasan enterpreneurship, dan wawasan pengenalan terhadap BUMN. Program ini hanya berlangsung seminggu saja.

“Ambil nilai positif dari tiap daerah yang dituju, publikasikan dan tulis pengalaman yang dirasakan,” tutur Ony.

Pelepasan dan penerimaan peserta SMN ditandai dengan pengalungan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan peserta dari NTB atas nama Arya Nusa Wahyu Nurada, dan dari NAD atas nama Fakhira.

AYA