Hafizul Qur’an sebagai program pengajaran Pondok Pesantren Al-Idrisy Dusun Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, banyak diminati santri luar daerah
LOTENG.lombok journal — Banyaknya santri dari luar daerah yang mengikuti program Hafizul Qur’an di pondok pesantren Al-Idrisy Desa Durian, Janapria, Loteng, harus menjadi tantangan pengurusnya untuk mensosialisasikan di daerah sendiri.
Himbauan itu disampaikan Camat Janapria H. Mahlan, S. Sos, saat menghadiri Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Al-Idrisy Tahun Ajaran 2017/2018, Selasa (11/7). “Jangan terkesan program Hafizul Qur’an lebih dikenal di luar daerah,” kata H Mahlan.
Terkait datangnya santri dari luar daerah, Camat berharap jangan sampai perbedaan budaya menjadi penghambat dalam proses belajar. Malah seharusnya dijadikan penambah wawasan.
“Artinya, dengan banyaknya santri yang datanng dari luar, masing-masing bisa mengetahui keperibadian yang bermacam corak dan warna,” katanya.
Salah satu wali murid yang mengaku dari Flores, NTT mengatakan, motivasinya memondokkan putranya di Ponpes A-idrisy tersebut, ia berharap putranya pendidikan islam yang baik.
“Kami memilih ponpes disini karena sudah terlihat buktinya dan dewan pengajarnya pun tidak dirgukan,” akunya.
Ia mengaku rela datang jauh-jauh meski dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan, dengan harapan putranya memperoleh pendidikan yang baik.
Secara Resmi yang digelar Dusun Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah Selasa, 08 Juni 2017 di Masjid Ponpes Al-Idrisi.
Penerimaan santri baru yang dirangkai acara Halal Bil Halal, dan Musyawwarah Tahunan Wali Santri terkait kebijakan dan peraturan Pondok Pesantren, dihadiri beberapa tokoh masyarakat setempat, Kepala Dusun durian dan Ratusan wali santri dari berbagai daerah.
Gilang