Premium Tidak Langka, Konsumen Cenderung Beralih ke Pertalite dan Pertamax

Tidak ada pengurangan premium untuk SPBU, justru permintaan dari SPBU berkurang karena adanya Pertlite yang untungnya lebih banyak

Mahendra Gandhi (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB, Mahendra Gandhi membantah isu langkanya bahan bakar jenis premium di sejumlah SPBU di Mataram. “Tidak ada pembatasan premium,” katanya di Mataram, Rabu (26/7)

Hingga kini tak ada kelangkaan premium, pensuplaian dari Pertamina ke SPBU selalu memenuhi permintaan pengusaha SPBU.

“Premium itu stoknnya aman berapa pun diminta. Kalau soal cepat habis hanya soal tekhis saja,” jelasnya.

Tiap hari premium selalu ada per SPBU, kisarannya 16 sampai 24 KL (kilo liter )  per SPBU tiap hari. Keseluruhan jumlah SPBU di NTB sebanyak 68, yang ada di Lombok 46, sisanya di sumbawa.

Dikatakannya, berapa pun diminta premium cukup stoknya dui Pertamina. Sebaliknya, permintaan dari SPBU berkurag karena kecenderungan konsumen yang beralih ke pertalite dan pertamax.

Kedua jenis bahan ini memiliki RON lebih tinggi yang baik bagi mesin kendaraan. Selain itu, harga premium, pertalite, dan pertamax tak terpaut jauh. Namun bukan berarti adanya pertalite dan premium itu merupakan peralihan.

“Bukan untuk peralihan. Pemakaian pertalite ada peningkatan atau bertambah. Karena animo permintaan masyarakat mengingat kwalitanya lebih bagus,” kata Mahendra.

Hingga kini penjualan pertalite dan pertamax kisarannya 10 sampai 30 persen dari awal dikeluarkan tahun lalu. Pihak Hiswana Migas menjamin tetap ada jenis bahan bakar premium, juga  pertalite dan pertamax.

AYA