PMI Diingatkan, Jangan Sebatas bikin Fasilitas Mewah

Gubernur NTB: masih banyak persoalan buruh migran

Gubernur Zulkieflimansyah meluncurkan fasilitas Very Very Important Person (VVIP) di bandara BIZAM berupa lounge dan fasilitas helpdesk serta jalur khusus keimigrasian, Rabu (14/12/22) / Foto: opik

Meluncurkan fasilitas VVIP di bandara BIZAM, Gubernur NTB ingatkan PMI sisi perlindungan sosial para pekerja migran agar tetap terjaga

LOTENG,lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah menegaskan fasilitas mewah (VVIP) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara akan lebih berarti kalau pelayanan dilakukan dengan hati. 

BACA JUGA: Penghargaan “Governor of Good Gobernance” untuk Gubernur NTB

Gubernur NTB meluncurkan fasilitas yang disiapkan PMI di Bandara BIZAM

“Bukan semata penghargaan tapi benar benar memperlakukan para pekerja migran sebagai pahlawan (devisa) sebenarnya,” tegas Gubernur di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Praya, Loteng, Rabu (14/12/22).

Hal itu dikatakannya saat meluncurkan fasilitas Very Very Important Person (VVIP) di bandara BIZAM berupa lounge dan fasilitas helpdesk serta jalur khusus keimigrasian. Gubernur mengingatkan, selain kemudahan dan kemewahan, ia menyadari masih banyak persoalan tenaga kerja migran terutama perlindungan sosial. 

Ia menyebutkan sebagai penyumbang devisa, ia berharap sisi sosial kemanusiaan para pekerja migran tetap terjaga. 

Sejak awal banyak pula tenaga kerja migran yang terpaksa bekerja keluar negeri dengan berbagai motif ekonomi meninggalkan keluarga. 

Untuk itu, pelayanan kemanusiaan yang dimaksud Pemerintah Provinsi menawarkan moratorium pengiriman bagi perusahaan penempatan terutama Malaysia yang tidak membolehkan para pekerja membawa serta keluarga seperti istri, suami dan anak. Kebijakan pengiriman PMI asal Lombok dan Sumbawa tersebut akan diujicobakan mulai tahun depan. 

Sementara itu, anggota DPD RI, Evi Apita Maya mengatakan, hal tersebut akan menjadi kajian lebih lanjut bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) RI. 

“Pada Agustus lalu kita sudah memberangkatkan  PMI dengan zero cost atau tanpa biaya sesuai aturan ILO. Pekerjaan rumah kita adalah memberantas sindikat pekerja ilegal,” jelasnya. 

Fasilitas VVIP bagi PMI ini adalah satu dari lima yang ada di bandara Polonia, Juanda, Semarang dan Ngurah Rai. 

BACA JUGA: SMK Berpartisipasi dalam Kebangkitan Industialisasi di NTB

Seperti dikatakan Kepala BP2MI, Benny Ramdhani,  NTB sebagai daerah kedua se Indonesia dalam pengiriman PMI angka saat ini mencapai 9 juta orang pekerja di luar negeri dengan pendapatan devisa 159,6 triliun per tahun. 

Ia berharap, fasilitas VVIP ini akan memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan murah sebagai fasilitas istimewa bagi PMI. ***