Wanita  

PKK NTB Adakan Seminar Parenting

Hj Niken Zulkirflimansyah (kiri).
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Peserta Diharapkan menjadi agen of change, menyerap informasi yang bermanfaat mengenai PAAR, sehingga dapat meneruskannya kepada masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com — Seminar parenting ketahanan keluarga melalui Pola Asuh Anak Dan Remaja (PAAR) dengan cinta dan kasih sayang berlangsung di gedung Sangkareang Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (07/11).

Kegiatan ini merupakan salah satu program sosialisasi dari PKK di seluruh Indonesia untuk memberikan wawasan, pemahaman dan keterampilan kepada para ibu di Indonesia.

Terutama terkait cara memberikan pengasuhan dan pendampingan yang baik dan benar kepada anak.

Seminar parenting yang dihadiri 200 peserta, terdiri dari anggota Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/ Kota se- NTB, perwakilan dari organisasi wanita dan majlis taklim se Pulau Lombok ini, dibuka Ketua Tim penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah \.

Hj. Niken mengapresiasi atas kerja keras seluruh anggota TP PKK, sehingga seminar parenting dapat terlaksana .

Dikatakannya, sebagai orang tua  kita tidak pernah ikut sekolah menjadi orang tua, tapi alangkah baiknya kita semua sebagai orang tua.

“Belajar terus menerus dan  mempelajari ilmu pengetahuan, seperti  seminar kali ini memberi ilmu kepada kita terkait pola asuh, cara membimbing anak,  pendidikan karakter anak, sehingga kelak anak dan cucu kita dapat tumbuh dewasa dengan baik dan menjadi orang yang bertanggung jawab atas kehidupannya,” kata Hj. Niken.

Diharapkan, peserta yang hadir dapat menjadi agen of change, menyerap informasi yang bermanfaat mengenai PAAR, sehingga dapat meneruskannya kepada masyarakat.

Terbentuknya Kader PAAR yang mampu mengantarkan informasi mengenai parenting kepada kader penggerak PKK ke desa-desa merupakan tujuan lain dari seminar parenting ini.

“Harapan saya penyebarluasan pemahaman mengenai pola asuh anak dan remaja dengan cinta kasih ini, termasuk rancangan kegiatannya dapat dilakukan oleh ibu-ibu PKK yang hadir pada hari ini dan bisa sampai pada Kader  PKK di desa,dan dapat meneruskannya kepada remaja dan anak-anak kita di lingkungan masing-masing,” katanya.

Dalam kesempatan  sama, Dosen Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Dwi Hastuti yang merupakan salah satu Narasumber menyampaikan, anggota PKK harus jadi motor bukan hanya sebagai driver dalam mengembangkan sebuah ketahanan keluarga dan pola asuh anak.

Ini dimulai dari peningkatan kualitas perkawinan tidak hanya cukup adanya cinta dan kasih sayang, tapi penting adanya rasa tanggung jawab dalam rumah tangga dan menciptakan kolaborasi berkesinambungan dalam pola asuh anak.

Menurut Dr. Dwi, kemiskinan adalah salah satu faktor pencetus masalah dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Faktor penjaganya adalah ketangguhan mental anggota keluarga itu sendiri, terutama ketangguhan mental seorang ibu yang erat perannya dalam proses pengasuhan anak.

Kualitas tumbuh kembang anak dalam keluarga dipengaruhi status gizi ibu yang berkaitan dengan kepasitas kerja ibu dalam keluarga. Ini berimbas pada status gizi anak dan perilaku anak dalam keluarga tersebut.

Abdul Aziz Abdul rauf, Lc.Al hafizh mengatakan, dalam mempersiapkan anak menjadi generasi Qur’ani Kader PKK sebagai motivator dan penggerak, harus memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam keluarga.

Sehingga mencetak anak yang positif di masa depan, rumah tangga dengan ketahanan keluarga adalah sangat mulia.

“Rasulullah mengatakan, semua yg dilakukan manusia dalam rumah tangganya adalah tidak sia-sia dimata Allah, apabila dilakukan dengan hati yang penuh kasih sayang,” ujar KH. Abdul Aziz mengutip sabda Rasulullah SAW.

Di akhir sesi , DR. H. Hari Witono mengajak peserta seminar bernostalgia ke masa kecil dengan mengajak menonton film edukasi, mendongeng dan bernyanyi gembira lagu anak-anak.

Hari Witono menjelaskan, makna yang terkandung dalam cerita dongeng yang mengandung unsur edukasi sangat bermanfaat untuk membentuk karakter anak.

AYA