Pemerintah Akan Naikan Dana Desa Dua Kali Lipat, Tapi Ada Syaratnya

Pemerintah pusat menjanjikan menaikkan Dana Desa (DD) dua kali lipat tahun depan. Jika tahun 2017 ini rata-rata Desa mendapatkan dana Rp800 Juta, maka tahun depan akan meningkat jadi Rp1,6 Miliar.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri-kanan) menanam bibit bawang putih di Dusun Lebak Daya, Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, NTB, Rabu (24/5/2017).

LOMBOK TIMUR .lombokjournal.com — Tapi semua itu tidak cuma-cuma, Pihak aparat Desa dan kelembagaannya harus bisa memenuhi empat syarat utamanya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, Desa yang bakal menerima kenaikan DD dua kali lipat adalah desa yang bisa menunjukan program pembangunan yang fokus, dan juga merealisasikan pembangunan embung untuk keperluan pertanian.

“Tahun depan dana desa akan ditingkatkan dua kali lipat, dari rata-rata Rp800 juta tahun ini akan ditambah Rp800 juta lagi. Tapi dengan catatan, yang tidak bikin embung dan tidak fokus program pembangunannyam entah di sektor pertanian, pariwisata, atau UKMnya, maka dana desa bersangkutan tidak dinaikan,”kata Menteri Eko, Rabu (24/5) di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB.

Menurut Eko, program pembangunan yang fokus akan menumbuhkan pulaskala produksi yang besar, sehingga bisa menggerakan ekonomi desa, membuka lapangan kerja, sekaligus menekan angka kemiskinan di desa.

“Kenapa di Desa banyak rakyat miskin? Ya karena kurang lapangan pekerjaan. Persoalannya karena skala usahanya kecil-kecil.Karena tidak fokus, sehingga biaya produksi tinggi karena harus melalui mata rantai distribusi yang panjang,”kata Eko.

Selain program pengembangan Desa yang harus fokus, Desa yang ingin Dana Desanya ditingkatkan harus membangun embung air untuk pertanian.

“Atas permintaan Mentan, setiap desa diwajibkan buat embung, pembangunannya bisa gunakan Rp200 juta sampai Rp500 juta dari ADD untuk buat embung air,” katanya.

Menurut Eko, dengan asumsi tiap pembangunan embung senilai Rp100 juta bisa mengairi 50 hektare hingga 100 hektare lahan pertanian, maka produksi pertanian di tiap desa bisa meningkat seiring meningkatnya indeks tanam.

GRA