Untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan
LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Lotim di tahun 2018.
Tahun 2017, jumlah pengangguran di Lotim sebanyak 20 ribu orang. Dengan adanya bencana gempa bumi di Lombok, mau tidak mau tetap berpengaruh terhadap jumlah pengangguran.
Diindikasikan kenaikan angka pengangguran di Lombok Timur sekitar 30 persen.
Kepala Disnakertran Kabupaten Lombok Timur, Drs. Andika Istujaya, M.Si., kepada lombokjournal.com, di ruang kerjanya, Selong, Rabu (10/10) siang, mencontohkan pekerjaan penggalian pasir. .
“Misalnya di tempat penggalian pasir saja. Karena permintaan kurang, otomatis produksi akan berkurang maka pekerja pun akan dikurangi,” ucapnya.
Namun secara umum, penyumbang pengangguran di Lombok Timur lebih banyak dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurutnya, karena sistem pendidikan secara umum dan di SMK khusisnya, lebih banyak pada teori ketimbang prakteknya.
“Sehingga pada saat anak-anak ini tamat kemudia dia tidak maksimal terbekali dengan keterampilan,” ujarnya.
“Seharusnya, kalau tidak melanjutkan pendidikan, dia sudah bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Tapi nyatanya, malah menunggu dan mencari pekerjaan,” tambah Andika.
Andika menjelaskan, bahwa untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan. Yang kemudian diaplikasikan di Lokal Latihan Kerja (LLK).
Diantaranya, keteramlilan menjahit, perbengkelan, bangunan, kemudian otomotif dan lain-lain.
“Administrasi perkantoran, disitu ada komputer dan bahasa Inggris. Bengkelnya juga termasuk ada keterampilan mengelas,” sebutnya.
Razak









