SBY Berakhir Pekan ke Tawangmangu

SBY dan keluarganya sesaat setelah turun dari kereta api Argo Dwipangga (foto: Kompas/Wismabrata)

Setelah berbulan-bulan menyiapkan putranya di laga Pilkada DKI, mantan Presiden ke-6 Indonesia berakhir pekan ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

SOLO.lombokjournal.com – setelah perolehan suara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan tak ikut putara kedua Pilkada DKI, keluarga mantan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pergi rekreasi ke Tawangmangu, Karanganyar.

Saat turun di Stasiun Solo Balapan, Agus Harimurti menolak untuk memberikan komentar kepada wartawan. Tapi SBY sendiri dengan senyum khasnya masih sempat melayani pertanyaan wartawan.

“Ya hanya rekreasi bersama keluarga,” kata SBY sesaat setelah turun dari kereta.

Sabtu (18/2) sore, sekitar pukul 17.30,,calon penumpang Kereta Api Argo Dwipangga agak terkejut saat melihat SBY beserta keluarga besarnya. Mereka spontan mengabadikan momen tersebut dengan telepon genggam mereka.

Dalam rombongan itu, tidak tampak Edi Baskoro atau Ibas, hanya isterinya Aliya Radjasa. Puluhan kendaraan menjemputnya untuk mengantar rombongan keluarga besar SBY ke Tawangmangu, Karanganyar, untuk melewatkan akhir pekan.

Mengapa Agus Kalah

Dalam Pilkada DKI yang berlangsung 15 Februari, perolehan suara pasangan Agus-Sylvi tak sesuai harapan. Agus dengan tabah mengakui kekalahannya dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Meski demikian, saat AHY mengumumkan kekalahannya, para pendukungnya meneriakkan yel-yel “Agus presiden” sebanyak delapan kali.

Saat debat Cagub DKI, Agus tampak kewalahan dan ia limbung dalam pemilihan gubernur Jakarta yang paling sengit dan hanya bisa ditandingi  pemilihan presiden 2014 lalu.

Kekalahan Agus sudah mulai ditebak, menjelang kampanye berakhir. Sepanjang Januari 2017, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mengalami penurunan signifikan.

Meski dari survei yang sama sebelumnya, 7-15 Desember 2016, kandidat ini meraup 37,1 persen. Survei Lingkaran Survei Indonesia-nya Denny JA, 17 Januari, pasangan Agus-Sylvi menduduki posisi teratas, 36,70 persen.  Hasil survei Poltracking, sebesar 30,25 persen, yang dirilis pada 19 Januari.

Namun elektabilitas Agus-Sylvi, Siti Zuhro peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, merosot sejak ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono mencuit di Twitter. Merosotnya elektabilitas pasangan itu dikatakan “faktor Yudhoyono”.

Pasangan Agus-Sylvi sebenarnya memiliki potensi menang, tapi pengaruh Yudhoyono tak bisa dilepaskan dari turunnya suara Agus. “Pengaruh (cuitan) dari SBY, kemungkinan suaranya jadi mengecil,” ujar Zuhro.

Re