Pelaksanaan Musrenbang perempuan, anak, remaja, lansia, dan disabilitas untuk mendapatkan masukan guna penyempurnaan rancangan awal RKPD
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Musrenbang kali ini sangat penting untuk bersama-sama merumuskan rencana dan solusi bagi berbagai isu krusial terkait perempuan, ibu, anak, remaja, lansia, dan disabilitas yang masih dihadapi Lombok Utara.
Dan pelaksanaan musrenbang ini tidak terpisahkan dari musrenbang reguler Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2023 Kabupaten Lombok Utara, yang akan dilaksanakan tanggal 23 Maret mendatang,
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Utara Parihin, S.Sos, selaku Ketua Pelaksana Musrenbang perempuan, ibu, anak, remaja, lansia, dan disabilitas Kabupaten Lombok Utara Tahun Perencanaan 2023, di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Rabu [09/03/22] pagi.
Parihin mengungkapkan beberapa isu, antara lain Indeks Pembangunan Gender KLU terendah di NTB meskipun terjadi peningkatan dar 84,01 di Tahun 2015 menjadi 85,44 di Tahun 2020,semetara IPG NTB adalah 90,45.
Perempuan Lombok Utara tertinggal dari sisi Pendidikan, dan Ekonomi , sementara Usia Harapan Hidup Perempuan NTB tahun 2021 lebih panjang (68,66 tahun) dibandingkan dengan laki-laki (64,81 tahun).
BACA JUGA: Bupati: KLU Kemiskinan Tinggi Tapi Pengangguran Rendah
Masa Pandemi Covid-19 Kemiskinan Lombok Utara naik sedikit sebesar 0,05% pada tahun 2021 yaitu menjadi sebesar 27,04%.
Tahun 2020 perempuan sebagai Kepala Keluarga sebesar 14,46%. Masih terdapat kasus kematian ibu hamil (3 orang di tahun 2021).
Selain itu Parihin juga mengungkapkan, tingginya kasus kematian bayi (baik neonatal maupun sampai usia 1 tahun) dengan jumlah kasus 60 orang di tahun 2021.
Kehamilan usia remaja (< 19th) mengalami penurunan, namun jumlahnya masih tinggi,yaitu pada tahun 2021 terjadi 337 kasus.
Persalinan pada usia < 19th juga mengalami penurunan, namun jumlahnya juga masih tinggi yaitu pada tahun 2021 terjadi 313 kasus.
Sementara itu, terkait stunting, memang berhasil diturunkan secara sangat signifikan dari 44,22% di tahun 2021.
Rumah tangga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masih rendah.
“Perempuan menghabiskan waktu tiga kali lebih banyak dari laki-laki untuk mengurus rumah tangga,” ungkap Parihin.
Belum Layak Anak
Parihin juga menyinggung, Lombok Utara belum mewujudkan sebagai Kabupaten Layak Anak, dengan 5 Kluster Konvensi Hak Anak. Lebih dari itu, masih tingginya kasus pernikahan usia anak.
“Di Lombok Utara masih tinggi anak-anak usia sekolah yang drop out,” kata Parihin.
Di sektor pendidikan juga diungkapkan, belum optimalnya partisipasi pendidikan menengah dan rendahnya Pendidikan Tinggi.
Ancaman kasus kekerasan Fisik dan Verbal terhadap Perempuan dan Anak. Sementara Lansia dan Disabilitas belum mendapatkan perlindungan sosial dan pendampingan dan perlindungan yang memadai.
Dikatakan Parihin, pelaksanaan Musrenbang Perempuan, Anak, Lansia, Dan Disabilitas untuk mewujudkan perencanaan dan penganggaran pembangunan yang berperspektif gender.
Dan responsif terhadap kebutuhan perempuan maupun laki-laki, perlindungan anak, pemuda, pelajar, dan mahasiswa. Yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi dan penyelesaian permasalahan.
“Tujuan musrenbang adalah mendapatkan masukan atas partisipasi perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD,” katanya..
Melalui musrenbang dipastikan adanya isu-isu perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas tertuang dalam dokumen perencanaan, terealisasi dan tersedia alokasi anggaran dalam perencanaan dan penganggaran yang berspektif gender, inklusif dan pro poor mulai dari desa-kabupaten.
Pelaksanaan Musrenbang Perempuan, Anak, Lansia, dan Penyandang Disabilitas Kabupaten Lombok Utara ini berlangsung selama 1 (satu) hari, tanggal 9 Maret 2022 bertempat di Aula Kantor Bupati Lombok Utara.
BACA JUGA: Kegiatan Pesona Keris Episode 2 Siap Difasilitasi Pemprov NTB
Isu Utama yang akan dibahas dan didiskusikan yakni, “Penguatan peran ibu, keluarga, lingkungan dalam pendidikan dan pengasuhan keluarga, Mencegah perkawinan usia anak dan pekerja anak, Perlindungan sosial dan pengembangan kemandirian penyandang disabilitas dan Pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan”.
Dalam musrenbang yang melibatkan peserta inti sebanyak 125 orang ini, berasal dari organisasi perempuan, organisasi keagamaan, sekolah, PKK Kecamatan dan Desa, Pelaku Kewirausahaan LSM/NGO, Organisasi Kepemudaan, Forum Anak, Perwakilan penyandang Disabilitas, Narasumber, fasilitator dan panitia serta unsur Perangkat Daerah.
Mengakomodir Perempuan
Ketua PKK GOW KLU, Yunita Aprilina Danny Karter, ST.,M.Eng, selaku ketua Gerakan Organisasi Wanita Kabupaten Lombok Utara mengapresiasi Pemkab Lombok Utara yang mengakomodir kaum perempuan.
“Bagaimana kita melibatkan seluruh unsur dalam proses menginisiasi pembangunan ini,” katanya.
Menurutnya, semua bisa berperan dan bisa berpartisipasi, dalam kontek Musrenbang Perempuan,Anak, Lansia dan Penyandang Disabilitas Kabupaten Lombok Utara Tahun Perencanaan 2023.
“Jika kita mengajak lebih banyak orang untuk berpikir maka hasilnya pun akan lebih baik,” tegas Yunita.
Menurutnya, perempuan merupakan simpul yang wajib kita ajak komunikasi. Karena aspek-aspek yang berdampak dari proses pembangunan lebih banyak dipikirkan oleh perempuan.
Dan perempuan Lombok Utara masih tertinggal dalam pendidikan dan ekonomi. Namun pada bidang kesehatan umur perempuan lebih panjang daripada laki-laki, usia harapan hidup perempuan sebesar 68 tahun.
“Itulah alasan logisnya perempuan juga harus diperhatikan dalam konteks pembangunan,” katanya. ***