MotoGP Mandalika 2022, Catatan Suksesnya Sirkuit Mandalika (3) Habis

ilustrasi - MotoGP Mandalika 2022
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Kerja belum rampung sepenuhnya, tapi perhelatan MotoGP Mandalika 2022 meraih sukses besar, dan memiliki daya ungkit ekonomi luar biasa, Tulisan ini bagian akhir laporan Naniek I Taufan yang menyaksikan langsung di Sirkuit Mandalika

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gelaran MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika meraih sukses besar.

Meski pembangunan infrastruktur pendukung sirkuit ini belum rampung sepenuhnya dan masih terus berjalan, antusias penonton begitu tinggi. 

Alat-alat berat di sekitar sirkuit selama pergelaran tersebut masih tetap standby siap melanjutkan pekerjaannya. 

Beberapa lokasi yang masih dalam pembangunan terpantau antara lain halte-halte shuttle bus di pintu-pintu masuk sirkuit dan juga tempat-tempat parkir di Pintu Barat dan Pintu Timur. 

60 ribuan tiket khususnya di hari ketiga, tanggal 20 Maret 2022 sesi utama MotoGP, habis terjual. Di hari pertama dan kedua 19-20 Maret 2022, juga tidak kurang dari 33 ribu tiket juga ludes. 

Hotel-hotel dan penginapan penuh tidak hanya di Lombok Tengah dan Kota Mataram, termasuk juga di Lombok Utara dan sebagian Lombok Timur. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa sport tourism yang dihadirkan di Sirkuit Mandalika ini memiliki daya ungkit ekonomi luar biasa. Khususnya bagi bangkitnya ekonomi setelah dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun sebelum ini. 

BACA JUGA: Event MotorGP 2022 Sukses, Ini Kata Gubernur NTB

MotoGP menjadi momentum untuk menata kembali ekonomi, khususnya sektor pariwisata. 

“Ini momentum bagi tatanan ekonomi baru pascapandemi,” ungkap Sandiaga dalam konferensi pers di Media Center Indonesia MotoGP Manfalika 2022, Jumat (18/03/22).

Dapat berkah selama perhelatan MotoGP Mandalika
Bazar UMKM di Mandalika

Sementera itu, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, memperkirakan perputaran uang atau transaksi UMKM selama MotoGP di Mandalika bisa mencapai Rp90 miliar. 

“Dari 1.300 UMKM yang kita kurasi itu potensi yang kita hitung bisa sampai Rp90 miliar perputaran uang selama event MotoGP,” ujar Teten Masduki ketika membuka NTB Invotek Expo 2022 di Halaman Kantor BRIDA Provinsi NTB di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (18/03/2022).

Sejak beroperasi tahun 2011, event MotoGP 2022 membuat Bandara Internasional Lombok (BIL) mencatat sejarah dengan jumlah penumpang harian tertinggi dengan lebih dari 15 ribu orang tiba dan berangkat dari Bandara Lombok, sampai dengan Senin (21/03/22) lalu. 

Penumpang pesawat yang menonton acara MotoGP Mandalika mulai
Penumpang di bandara

“Jumlah pergerakan penumpang harian kemarin merupakan yang tertinggi. Tercatat ada 15.164 penumpang dengan rincian 4.154 penumpang yang tiba dan 11.010 penumpang berangkat. Tingginya angka pergerakan penumpang ini utamanya disokong oleh aktivitas keberangkatan para penonton, pembalap, serta ofisial kru ajang balap motor MotoGP Mandalika,” ujar Nugroho Jati, General Manager Bandara Lombok, dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Lombok, (22/3/2022). 

Padahal biasanya rata-rata penumpang harian adalah berkisar 3.500 orang. Ini artinya selama gelaran MotoGP 2022, terjadi peningkatan lebih dari empat kali lipat. Pergerakan pesawat juga mencapai titik puncak dengan catatan 143 pergerakan pesawat, dengan rincian 72 pesawat tiba serta 71 pesawat yang berangkat dari Bandara Lombok. Biasanya, bandara ini hanya melayani sekitar 40 pergerakan pesawat yang tiba dan berangkat setiap harinya. 

Ini artinya, meski kerja belum selesai, MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika Lombok, yang menempatkan pebalap Miguel Oliveira sebagai pemenang, disusul Fabio Quartararo di urutan kedua dan Johann Zarco di posisi ketiga, menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. 

 Artinya pula bahwa kepercayaan terhadap pemerintah yang membangun sirkuit ini juga sangat tinggi. MotoGP Mandalika 2022 meninggalkan kesan yang tak terlupakan.

Saking belum bisa move on dari kebanggaan bisa menonton langsung MotoGP di negeri sendiri, membuat event MotoGP masih saja terus dibicarakan. Perkara penonton sempat terbengkalai akibat belum termanajemen dengan baik sistem transportasi shuttle bus dalam penyelenggaraan event ini, mereka pulang membawa rasa puas. 

Panas, hujan dan petir pun dinilai sebagai bagian dari keseruan bisa hadir langsung pada gelaran perdana MotoGP Indonesia. 

Pemerintah tentu akan melakukan evaluasi yang ketat dan perbaikan terhadap sistem transportasi yang sangat vital bagi penonton ini. Evaluasi untuk perbaikan ini, jelas dibutuhkan untuk kelangsungan penyelenggaraan MotoGP di tahun-tahun berikutnya. Lagi pula Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah sudah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penonton MotoGP Mandalika atas hal ini. 

“Kami meminta maaf kalau tidak sepenuhnya sempurna sesuai yang kami rencanakan,” kata Zulkieflimansyah di Mataram, sehari setelah MotoGP berakhir.

Kekaguman dan kebanggaan atas hadirnya sirkuit MotoGP di Mandalika Lombok ini, diungkapkan oleh penonton yang tersentuh hatinya tatkala lagu Indonesia Raya bergema di Pertamina Mandalika International Street Circuit sesaat sebelum balapan utama MotoGP dilepas.  

Berperan besar adanya perhelatan MotoGP Mandalika 2022
Presiden Joko Widodo

Penonton turut hikmat, larut dalam kebangaaan sekaligus rasa haru yang mendalam. Mereka ikut berdiri menyanyikan lagu kebangsaan. Apalagi gelaran perdana MotoGP 2022 dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Presiden yang mewujudkan sirkuit bergengsi ini dalam satu kali kesempatan (tanpa mangkrak). Ada yang tak mampu menahan haru, ada pula yang merinding karena rasa bangga juga seperti tidak percaya. 

“Seperti tidak percaya, kita (Indonesia) punya sendiri sirkuit kelas dunia ini (Mandalika). Indah pula,” kata Diandra asal Jakarta.

Ia mengaku benar-benar merasa beruntung bisa nonton MotoGP di kampung halaman sendiri, tak perlu jauh-jauh ke negeri orang. Antusiasme menonton MotoGP Mandalika memang terlihat dari lautan manusia yang memenuhi sirkuit dibangun di atas lahan seluas 133,1 hektar ini. 

MotoGP Mandalika 2022 memang sangat dinantikan, khususnya bagi mereka yang selama ini fans MotoGP namun belum pernah bisa menonton secara langsung. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan jika menonton MotoGP ke luar negeri menjadi faktor utama mengapa mereka sangat antusias datang ke sirkuit Mandalika yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

“Mau nonton keluar negeri, mahal banget. Hari ini terbayar sudah, puas. Ini momen yang bertahun-tahun saya nanti-nantikan, bisa lihat langsung aksi para riders, bisa dengar langsung raungan mesin motor pebalap dan bisa lihat langsung mereka melintas di depan saya. Wow… amazing,” ungkap Diandra yang menonton dari tribun I zona hijau.  

Bagi Diandra dan puluhan ribu penonton lainnya, kesempatan hadir di tribun-tribun Pertamina Mandalika International Street Circuit yang megah, pada MotoGP Mandalika 2022 ini tidak akan terulang kedua kali. Sebab mereka ikut menjadi penonton pertama yang mengukir sejarah di sirkuit kebanggaan bangsa Indonesia ini. 

BACA JUGA: MotoGP Mandalika 2022, Catatan Transportasi yang Kacau (2)

“Pokoknya beda rasanya nonton perdana, meskipun tahun depan bisa nonton lagi, jelas tidak sama,” ujar Said asal Kalimantan Timur. 

Event MotoGP Mandalika 2022 memang bukan semata-mata tontonan bagi pencinta olah raga otomotif, melainkan turut serta sebagai pelampiasan rasa bangga bagi anak bangsa Indonesia. 

Bagaimana tidak, terbilang banyak dari mereka yang menonton event ini sesungguhnya bukan penggemar berat MotoGP. Namun karena rasa bangga punya sirkuit mentereng milik bangsa sendiri membuat beberapa di antaranya jauh-jauh hari sudah memastikan diri tiba di Lombok pada H-2 sebelum rangkaian MotoGP digelar. 

“Saya nontonnya tanggal 19 dan 20 Maret. Sirkuitnya ada di Indonesia masak saya tidak nonton? Sirkuitnya juga cantik bisa sekalian liburan di bibir pantai dan tepi laut Kuta Lombok yang terkenal itu” kata Rara asal Surabaya yang mengaku hanya sesekali nonton MotoGP lewat televisi.   

Jadi, selain aksi para riders dunia yang ditonton, Rara juga bisa melihat langsung dan mengenal lebih jauh sirkuit Mandalika serta menikmati berbagai peristiwa yang terjadi selama event ini digelar. Dan itu merupakan hiburan menarik yang tidak boleh dilewatkan. Tepuk tangan dan sorak sorai penonton (khususnya para fans) saat para riders lewat di depannya, memberi energi tersendiri bagi penonton. 

Peristiwa-peristiwa tidak biasa yang terjadi sejak sirkuit ini dibuka dalam gelaran perdana World Superbike (WSBK) dan Idemitsu Asian Talent Cup IATC di bulan November 2022, saat Pramusim MotoGP bulan Februari 2022 serta saat event utama MotoGP Mandalika 2022 digelar, merupakan keunikan tersendiri dari Sirkuit Mandalika. Yang tentu saja tidak ditemukan di sirkuit lain. 

Meskipun Sirkuit Mandalika merupakan salah satu sirkuit terbaik di dunia dengan diperolehnya pengakuan berstandar internasional grade tertinggi (A) dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dorna Sport serta International Road racing Team Association (IRTA)/Asosiasi Tim Balap Internasional, sirkuit ini tetap dengan kesederhanaannya yang apa adanya.

Berada di wilayah Lombok bagian Selatan, di sebuah desa dengan penduduk yang sederhana, sejak awal sirkuit modern ini juga tetap menampilkan kesederhanaan dan keunikan peristiwa-peristiwa yang menyertainya. 

Penduduk Kuta yang apa adanya, yang aktivitas kesehariannya (seperti ibu-ibu yang berboncengan dengan 4 anak), orang bersarung menonton di balik pagar sirkuit, kondisi warung dan kios yang apa adanya tempat pebalap membeli kartu sim seluler, yang dipublikasikan di instagram pribadi para pebalap. 

sejarah dalam MotoGP Mandalika
Rara si Pawang Hujan

Termasuk pula yang paling fenomenal ada aksi Rara si pawang hujan dan keramahan Risman yang membuat juara pertama MotoGP Indonesia Mandalika 2022 di kelas primer, Miguel Oliveira, mendedikasikan kemenangannya itu untuk pemuda sederhana ini. Pebalap Red Bull KTM terkesan pada Risman, staf hotel yang melayaninya selama bersiap dalam laga balap MotoGP di sirkuit Mandalika Lombok. 

“Aku ingin mendedikasikan podium ini untuk seorang pria bernama Risman, staf hotel tempatku menginap. Dia sudah menyemangati saya selama akhir pekan ini. Ia benar-benar mendukung saya sepanjang pekan, dan dia orang yang baik. Saya janji saya akan mendedikasikan podium saya kepadanya. Jadi, ini untukmu, Risman,” ungkap Miguel Oliveira dalam wawancara resmi bersama MotoGP.

Demikian pula ketika hujan dan petir turun dengan derasnya yang membuat sesi utama balap MotoGP ditunda beberapa kali, sebuah momen tak terduga pun terjadi. Seorang pawang hujan bernama Rara Istiani Wulandari tiba-tiba tersorot kamera resmi Dorna saat melakukan aksinya di depan pit lane Sirkuit Mandalika. Saat kamera Dorna menyorotnya, para penonton di tribun-tribun bersorak dengan gemuruh tepuk tangan. 

Tentu ini sangat mengejutkan. Event berkelas internasional yang tidak main-main ini, bisa-bisanya menghadirkan aksi pawang hujan. 

Untuk bisa berada di areal pit lane itu, mestilah atas ijin resmi dengan peraturan yang sangat ketat dari Dorna Sport selaku pengelola MotoGP. Rupanya, (dikutip dari CNNIndonesia.com), kehadiran Rara di pit lane tersebut atas permintaan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna Sport. 

Atraksi Rara membawa singing bowl sembari membuat gerakan-gerakan ritual itu mencuri perhatian para pembalap MotoGP. Pebalap dengan julukan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, bahkan menirukan gerakan pawang hujan tersebut dengan menggunakan wadah makan dan garpu.

Berbagai peristiwa ini menjadi hiburan tersendiri bagi penonton. Di sinilah letak bahwa MotoGP Indonesia bukan semata-mata olahraga otomotif, melainkan memiliki unsur entertain yang unik dengan sebab bangsa ini kaya dengan tradisi dalam kebudayaannya.

Memang banyak pro kontra terkait aksi pawang hujan tersebut, tetapi inilah Sirkuit Mandalika dengan segala keunikan dan kesederhanaan yang menyertainya. 

Dan segala kesederhanaan serta keunikan itu terpublikasi dengan masif dan menjadi trending topik bukan hanya di Indonesia melainkan juga diperbincangkan banyak warganet dunia di media sosial.***

 

Penulis: Naniek I TaufanEditor: Maskaes