Umum  

Mogok Sex Melawan Diktator

togo
Kemiskinan di Togo, Afrika Barat, yang disebabkan pemerintahan diktator mendorong perempuan Togo melakukan mogok sex

lombokjournal

Togo diibaratkan sebongkah tanah suatu wilayah kecil di Afrika Barat. Wilayah negara kecil ini diperintah oleh Diktator Combo, dari bapak sampai anak, selama 48 tahun. Tidak pernah dikenal apa yang disebut demokrasi di wilayah ini. Tidak ada penghargaan terhadap “hak azasi manusia”, dan kehidupan warganya sangat menyedihkan.

Daripada memulai sebuah revolusi yang bisa memakan korban, perempuan Togo mempunyai solusi mujarab untuk menghentikan pemerinntahan diktator. Baru-baru para perempuan mengungkapkan cara terbaik yang mungkin menjadi solusi untuk mengakhiri dikator Combo.

togo1
sebagian perempuan Togo yang terpelajar aktif dalam kegiatan organisasi yang berhubungan dengan masyarakat luar

Mereka memutuskan akan berhenti melayani hubungan seks atau mogok sex, sampai laki-laki bangkit keberaniannya mereka dan bertindak bersama-sama menggulingkan pemerintah. Pemogokan seks menyerukan penggantian presiden, dan berusaha untuk memanfaatkan libido laki-laki, termasuk kurangnya akses ke porno, untuk perubahan demokratis.

Ini terdengar seperti gagasan gila. Tapi soal mogok sex bukan yang pertama terjadi untuk mengatasi masakah negara. Para perempuan bisa berkontribusi besar mengatasi masalah yang dihadapi warga.

Di kota Preira, Kolombia, pernah terjadi peningkatan angka kekerasan yang menghilangkan  nyawa banyak warga tak berdosa. Kelompok perempuan mengorganisir 2.006 istri untuk melakukan pemogokan seks untuk menghentikan pembunuhan.

Hasilnya? Angka pembunuhan segera turun di atas 25 persen.

Rayne Qu (sumber “ Top tenz”)