Umum  

Moammar Khaddafy Pernah Memperingatkan Akan Serangan ISIS di Eropa

Gaddafi1
Moammar Khadafy

lombokjournal

Kolonel Moammar Khaddafy mantan pemimpin Libya  yang terguling dan terbunuh, tahun 2011  bersama putranya, dan sepupunya, pernah memperingatkan seluruh dunia mengenai Eropa yang akan menghadapi masalahdi tahun-tahun mendatang.

Tapi tidak ada yang mau menggubrisnya.  Terbukti, saat ini berbagai Negara di Eropa diserang teroris yang memakan korban tidak sedikit.

Khaddafy memperingatkan, mengenai krisis pengungsi dan tentang gangguan ISIS,  akan menjadi menimbulkan masalah di Barat.

Di bawah ini adalah pilihan kutipan dari Khadafy dan keluarganya yang diambil dari berbagai sumber berita utama:

Kolonel Moammar Khaddafi :

“Para Jihadis ingin mengontrol Laut tengah dan kemudian akan menyerang Eropa.”

“Mediterania (Laut tengah) akan menjadi lautan kekacauan”

“Aku terkejut atas sikap teman-temanku di Eropa.. Mereka terancam punah, dan serangkaian perjanjian besar mengenai keamanan dirusak demi kepentingan mereka sendiri. ”

Khaddafy Cousin (AHMED Gaddafi AL DAM):

“Ada banyak teroris di antara  pengungsi (yang menuju Eropa), di setiap seribu ada sedikitnya antara 10 dan 50.”

“Mereka akan menyusup ke seluruh penjuru Eropa. Dalam satu tahun, dua tahun, Anda akan mengalami kembali peristiwa 11 September ”

” Pihak Barat sekarang akan menuai apa yang telah mereka tabur, ‘tidak dapat mempertahankan diri dari orang’ribuan bersenjata  yang mengalami kebangkitan militansi nasionalis

Anak Moammar Khaddafy (Saif):

Hanya memberi mereka beberapa bulan, atau paling lama satu tahun, dan Anda akan menemukan kenyataan yang tak bisa disangkal, bahwa pada hari Saif al Islam ditawan ia sudah memperingatkan tentang semua.”

“Libya mungkin menjadi Somalia Afrika Utara di Laut Tengah. Anda akan melihat bajak laut di Sisilia, di Kreta, di Lampedusa. Anda akan melihat jutaan para imigran gelap. teror akan mengintip di pintu sebelah.”

Barat secara aktif mengusir pemimpin (Arab) sekuler yang memberi kebebasan beragama, memberi hak-hak kebebasan wanita, sebaliknya malah membela diktator yang nyata mendukung terorisme seperti di Arab Saudi, Turki dan Qatar.

Mereka membalas dengan tindakan yang sama, seperti tindakan yang mereka lakukan saat ini di Suriah.

penerj Rayne Qu

sumber:
http://www.unhcr.org/.