Umum  

Media Bungkam, 400 Ditangkap Dalam Aksi Demokrasi Musim Semi di Washington DC,

Claire Bernish-theantimedia.org

demokrasi yg ditangkap2
Sebelum penangkapan dimulai, banyak orang meneriakkan, “Di mana CNN?” (photo : Claire Bernish)

lombokjournal

Washington, DC –  Sedikitnya 400 orang ditangkap, Senin (11/) waktu setempat. Mereka berpartisipasi dalam aksi yang dinamakan ‘Demokrasi Musim Semi’ di Gedung Capitol di Washington, DC.  Tapi tidak mengejutkan, media mainstream yang selama ini punya reputasi benar-benar jaga merek.  Untuk suatu liputan peristiwa yang disebut akurat , hanya menengok sekitar 30 detik.

Demokrasi Musim Semi itu semacam gerakan “mengambil kembali demokrasi kita” dengan melakukan “tindakan tanpa kekerasan massa,” misalnya melakukan aksi duduk, sambil menyampaikan protes-protes mereka.

Penangkapan massal, sedikitnyas 400 orang – termasuk wartawan – tentu paling bersejarah dalam perjalanan demokrasi di Amerika. Sementara liputan kantor berita kabel ‘pada dasarnya mengabaikan apa yang terjadi’.

Seperti The Intercept mencatat, liputan CNN sama sekali melewatkan kedua peristiwa itu, aksi duduk dan penangkapan. “MSNBC menyebutkan aksi protes selama kurang lebih 12 detik, sementara Fox News menyebutkan penangkapan dan aksi protes selama sekitar 17 detik.” Bahkan lebih buruk lagi, dua kantor berita laporannya nyaris condong menggambarkan kekhawatiran gerakan besar sebagai “isu-isu hak memilih.”

demokrasi yg ditangkap
Seorang perempuan dengan kostum Lady Liberty ikut ditangkap dalam aksi Demokrasi Musim Semi (photo : Claire Bernish)

Sebenarnya tujuan gerakan protes besar-besaran itu untuk melakukan “intervensi berani untuk mengubah sumbu frustrasi publik pasif menjadi api yang mengubah iklim politik di Amerika, yang memicu gerakan rakyat yang tidak bisa dihentikan” tentu termasuk hak memilih. Kantor berita kabel agak signifikan menyepelekan tujuan Demokrasi Musim Semi.

CNN kemudian berusaha memperbaiki kesalahannya dengan artikel singkat secara online. Hanya sedikit Media mainstream – misalnya NPR, Al Jazeera, dan CSPAN – yang memberi perhatian serius. Tapi berita TV kabel  umumnya seolah-olah mengkhususkan diri pada berita politik AS, seperti diulas The Intercept. Jadi di mana liputan yang benar itu?

Sosial media kemudian berperan sebagai kantor berita de facto. Misalnya, Twitter meledak hashtag #DemocracySpring – di tweet lebih 136,000 kali- dan posting ke grup dan acara halaman organisasi Facebook beredar luas. media alternatif dan independen, seperti biasa, juga menyampaikan liputan dari protes dan penangkapan berikutnya.

Ada beberapa alasan jaringan berita untuk meyakinkan bahwa kelayakan berita Demokrasi Musim Semi hanyalah tong sampah. Mungkin statistik paling jitu yang sering dikutip, 90 persen media di Amerika Serikat – termasuk kantor berita kabel tersebut – dimiliki oleh hanya enam perusahaan.

Mengingat pengaruh infus uang tunai perusahaan melalui politik, dan karena Demokrasi Musim Semi bermaksud menidakkan kendali proses politik dari “uang besar”.  Itulah sebabnya gerakan itu menjadi musuh utama dari kantor berita yang mempunyai kewajiban meliputi suatu peristiwa politik penting.

demokrasi yang ditangkap
Demokrasi Musim Semi meanjutkan aksi duduk dan protes minggu ini. Menurut website organisasi, lebih dari 3.500 orang telah menandatangani kesiapan menanggung risiko ditangkap. Apakah korporasi media merasa itu layak diberitakan atau tidak.(photo : Claire Bernish)

Inilah sebabnya mengapa hampir setiap aktivis dan jurnalis media independen memanggil orang-orang dari kantor berita yang bekerja untuk korporasi media dengan sebutan wartawan profesional yang terikat melaporkan yang didektekan pemodal, mana yang dianggap sebagai berita  dan mengabaikan apa yang tidak

Memang, menantang dan menghilangkan pengaruh status quo, merusak hubungan haram antara politisi, konglomerat media, dan pemodal,   bagian dari maksud gerakan Demokrasi Musim Semi.

Jadi meskipun tidak mengejutkan bahwa berita kabel gagal total dalam menjalankan tugas jurnalistik, namun harus dicatat 277 juta orang Amerika terus bergantung pada korporasi media untuk berita dan informasi mereka.

Zaman berubah ketika media sosial dan media independen terkemuka mengambil sikap langsung terhadap narasi korporat-politik, penangkapan lebih dari 400 pendukung berkaitan demokrasi di ibukota Negara mungkin benar-benar diperhatikan oleh puluhan, jika bukan ratusan juta orang.

(penerjh. Rayne Qu)