MATARAM – lombokjournal.com
Memasuki tahun kedua penyelenggaraan Liga Santri Nusantara (LSN) NTB, peserta dari pesantren meningkat dua kali lipat. Tahun 2015 baru diikuti 12 peserta, pada penyelenggaraan tahun ini sudah meningkat menjadi 26 peserta. Sedang LSN tingkat nasional, tahun 2015 baru diikuti 124 pesantren, dan tahun ini meningkat menjadi 1024 peserta dari pesantren.
“Ini menunjukkan baik minat atau potensi bibit olahraga sepak bola dari pesantren sangat besar. Jadi, pesantren bukan hanya bisa baca kitab,” kata Koordinator Humas Panitia Regional NTB I, Syamsul Hadi, Sabtu (27/8).
Pertandingan Liga Santri Regional NTB I di lapangan Dirgantara TNI AU, Rembiga, Mataram, NTB yang dimulai sejak 18 agustus, hari Sabtu sudah memasuki babak semi final. Ckub dari pesantren Lombok Barat mendominasi, dengan 3 club memasuki semi final dan sisanya dari Mataram.
Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Helmy Faisal yang membuka secara simbolis LSN 2016 Regional Nusa Tenggara Barat (NTB-I), di lapangan Dirgantara TNI AU, Rembiga, Mataram, NTB (18/8) mengatakan, selain wadah penyeleksian dan pembinaan skil olahraga sepak bola bagi kalangan santri, LSN juga menjadi salah satu kanal persaudaraan antara santri se-Nusantara melalui olahraga sepak bola.
“Semua pemain yang ikut benat-benar santri. Tidak ada mengambil pemain dari pesantren. Ternyata bakat-bakat sepak bola dari kalangan pesantren sangat menjanjikan,” kata Syamsul Hadi.
Kompetisi LSN Regional NTB I Usia 18 itu, akan berlangsung hingga 29 Agustus mendatang. LSN yang merupakan
program Kementerian Pemuda dan Olahraga akan mendorong pesantren berkontribusi dalam memajukan olahraga sepak bola di Indonesia.
Moh. Hirjan Ketua Panitia LSN Region NTB1 mengatakan, selain disediakan piala tetap untuk juara satu, dua, tiga dan empat, panitia Region juga menyediakan dana pembinaan untuk juara satu hingga juara empat senilai 20 juta.
Pemberian insentif ini untuk mendorong semangat dan motivisi kepada para santri agar berkompetisi optimal. Pemberian insentif itu merupakan dana yang berasal dari panitia Region NTB1. “Bukan dari pusat,” kata Hijran.
Suk/EF