Konversi elpiji di Pulau Sumbawa sudah ditunggu sejak 2011. Padahal konversi elpiji di NTB sudah dimulai tahun 2011 lalu, tapi hanya khusus dilakukandi Pulau Lombok
MATARAM.lombokjournal.com — Program konversi dari minyak tanah (Mitan) ke penggunaan gas elpiji 3 kilo di pulau Sumbawa segera diterapkan. Diperkirakan program tersebut dapat dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 mendatang,
Sales Executive Elpiji Pertamina IX Wilayah Lombok, Firdaus Sustanto mengatakan, konversi gas elpiji 3 kg subsidi estimasi Oktober 2018 sudah dapat mulai dilakukan. jumlah penerima gas elpiji di Sumbawa sebanyak 254 ribu.
“Sekitar 254 ribu paket perdana dan itu untuk seluruh Kabupaten Kota di Pulau Sumbawa,” tutur Firdaus, Senin (03/09) malam. .
Ia menyatakan, penyaluran untuk gas elpiji 3 kg tersebut, ada beberapa tahapan. Direncanakan bisa diselesaikan secepatnya, agar seluruh warga Sumbawa bisa berhemat dengan menggunakan gas dibandingkan dengan minyak tanah yang harganya lebih mahal..
“Nanti ada tahapannya, rencana diselesaikan dalam waktu 1 bulan,” terangnya.
Sementara itu ,Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainal Abidin menuturkan, program ini akan terealisasi setelah tender yang dilakukan selesai dan proses verifikasi ulang data penerima tabung gas elpiji.
“Setelah tender langsung dibagikan yang tahap pertama sekitar 70 ribuan,” katanya
Dijelaskannya, dilakukan verifikasi ulang data tersebut sebelum paket tabung gas elpiji dibagikan, karena mungkin datanya tidak tepat sasaran. Jika terdapat calon penerima yang sudah menggunakan tabung gas elipiji 12 kilo, maka secara otomatis mereka akan dihapus dari daftar penerima.
Konversi elpiji di Pulau Sumbawa sudah ditunggu sejak 2011. Padahal konversi elpiji di NTB sudah dimulai tahun 2011 lalu, tapi hanya khusus dilakukandi Pulau Lombok.
Konversi elpiji di Pulau Sumbawa sering tertunda. Smula direncanakan tahun 2017 lalu. Namun baru sekarang tahapannya telah selesai. Dan harga jualnya pun berbeda dengan di Lombok.
“Pasti berbeda harganya di Lombok dengan di Sumbawa, tetapi belum dipastikan harganya. Nanti Pertamina akan menetapkan,” jelasnya.
Dipastikan Zainal, untuk harganya tidak akan ada kenaikan karena ini merupakan produk dari pemerintah.
“Kalau yang produk pemerintah tidak ada yang naik,” pungkasnya.
AYA









