Umum  

Gubernur NTB Minta, Kasus Miss Indonesia 2017 Jangan Dibesar-Besarkan

MISS IMDONESIA 2017,Achintya Holte Nilsen."Seharusnya ada pelibatan daerah."(foto: Ist)

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi meminta kasus pencatutan nama NTB oleh Achintya Holte Nilsen, Miss Indonesia 2017 terpilih, agar tidak dibesar-besarkan.

MATARAM.lombokjournal.com — Namun Gubernur Zainul menekankan agar ke depan prinsip komunikasi ketika suatu pihak ingin mempresentasikan nama daerah tertentu, hendaknya dilakukan dengan baik.

“Ya  jangan dibesar- besarkan. Dalam artian, kejadian yang terjadi itu menjadi koreksi bagi kita semua, seluruh pihak,” kata Gubernur Zainul, Selasa (25/4) di Mataram.

Achintya Holte Nilsen, merupakan Miss Indonesia 2017 yang terpilih dalam ajang kontes Miss Indonesia, akhir pekan lalu di Jakarta. Gadis blasteran itu maju dengan mencatut sebagai Miss NTB, perwakilan Provinsi NTB, dalam kontes dengan 33 pesaing itu.

Gubernur Zainul mengatakan, pihaknya juga tidak tahu ada perwakilan NTB yang menang dalam ajang Miss Indonesia tersebut.

“Saya hanya mendengar sekilas saja, tapi intinya seperti tadi kita menghargai apa pun yang konsepnya bisa membangun daerah,”katanya.

Tapi, ia menambahkan, ke depan jika ada kegiatan yang merepresentasikan NTB, seharusnya ada pelibatan daerah.

“Harus jelas dimana sih yang mau kita bangun  ini. Seharusnya ada pelibatan daerah juga,” katanya.

Gubernur Zainul mengatakan, kalau selama ini ada kontes yang hanya mengedepankan kecantikan saja, seharusnya ada kontes yang mengedepankan kepada kecerdasan, kepedulian, ketanggapan, jadi bukan kontes kecantikan saja.

“Penyelenggara dari kontes Miss Indonesia atau apapun namanya, kalau memang ada nuansa untuk merepentasikan daerah menggunakan nama daerah hendaknya disepakati dulu, bicara dulu dengan pemerintah daerah. Kan ada Dinas Pariwisata juga, ada stekholder juga di dalam daerah NTB,” katanya.

AYA