Seni  

Gerakan Seniman Masuk Sekolah 2016 di Bima Sangat Diminati Siswa

Para seniman yang terlibat memberi materi pembelajaran, juga mendemonstrasikan masing- masing bidang seninya

BIMA – lombokjournal

Para siswa di Kota Bima sangat antusias mengiukti program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2016. Mengajarkan kesenian dengan muatan nilai-nilai kelokalan cepat dipahami para siswa.

Program GSMS yang dilaksanakan Dewan Kesenian Bima peluncurannya dilakukan hari Jum,at (29/4) bertempat di Aula SMA 2 Kota Bima.  Seperti direncanakan semula, 200 siswa yang terpilih untuk mengikuti dalam program itu mengikuti pembelajaran empat bidang seni yakni Seni Teater, Seni Tari, Seni Rupa dan dan Seni Musik.

Hsain Laodet; Mereka langsung menyaksikan dan merasakan bahwa seni itu menyenangkan
Husain Laodet; “Mereka langsung menyaksikan dan merasakan bahwa seni itu menyenangkan”

Ruang Aula SMA 2 Kota Bima itu dipadati pengunjung. Sebab bukan hanya para siswa yang datang, para orang tua siswa yang tertarik program itu ikut datang memadati aula.

Para seniman yang terlibat memberi materi pembelajaran, juga mendemonstrasikan masing- masing bidang seni dihadapan siswa, guru dan termasuk orang tua siswa. “Apresiasi siswa sangat luar biasa. Mereka langsung menyaksikan dan merasakan bahwa seni itu menyenangkan,” kata Ketua dewan kesenian Bima, Husain Laodet, hari Jum’at (29/4).

Seni Teater misalnya, yang semula diperkirakan masih asing, ternyata justru sangat diminati siswa SD dan SMP. Setelah pengajar mendemonstrasikan bagaimana bermain teater, dengan contoh akting, para siswa sangat berminat.

Difokuskan bisa membangun gairah siswa untuk melakukan praktik berkesenian.
Difokuskan bisa membangun gairah siswa untuk melakukan praktik berkesenian.

Komunikasi yang terjalin antara siswa dan pemateri, bisa disebut sebagai indikasi keberhasilan program tersebut. Langkah awal awal GSMS ini memang difokuskan bisa membangun gairah siswa untuk melakukan praktik berkesenian.

Dan penting dicatat, dalam materi pembelajaran materi kesenian itu penekanan pada eksplorasi nilai kearifan lokal, khususnya budaya mBojo, mempercepat proses terbangunnya komunikasi antara pemberi materi dan para siswa.

“Dalam program itu siswa dirangsang agar mampu mengeksplor jenis kesenian atau alat musik tradisional misalnya, diramu dan dipadu bersama alat musik modern. Sehingga terbentuk harmonisasi yang indah,” jelas Husain.

Dengan mendekatkan siswa dengan khasanah alat musik tradisi, budaya tradisional tidak ditinggal begitu saja oleh generasi pelajar.

Suk