BANGSAL MENGGAWE, salah satu program utama Komunitas Pasir Putih (Yayasan Pasir Putih) yang digagas sebagai acara tahunan sejak tahun 2016, menjadi sarana warga masyarakat di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, menyalurkan ekspresi kulturalnya dalam bentuk Pesta Rakyat.
LOMBOK UTARA — lombokjournal.com
Bangsal Menggawe tahun 2017 akan di selenggarakan di Pelabuhan Bangsal, tanggal 2 April, di Pelabuhan Bangsal mengangkat tema Siq-Siq O Bungkuk. Tema ini di angkat untuk meningkatkan toleransi dan kebersamaan antar warga Pemenang yang memiliki 3 kepercayaan; Islam, Hindu dan Budha.
Dalam siaran pers Yayasan Pasir Putih yang diterima Lombok Journal dijelaskan, Pelabuhan Bangsal dipilih sebagai latar kegiatan karena pelabuhan tersebut menghubungkan narasi dan memori kolektif warga tentang kultur kehidupanya di Pemenang.
Ada banyak kegiatan dari komunitas-komunitas lokal yang masih hidup hingga sekarang di Pemenang, dan semuanya bermula di Pelabuhan Bangsal. Meskipun digagas oleh Komunitas Pasir Putih, namun Bangsal Menggawe atau Pesta Rakyat Bangsal Menggawe merupakan milik seluruh warga dan penduduk yang ada di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Komunitas Pasir Putih bekerjasama dengan berbagai komunitas lokal lainnya yang ada di Pemenang, serta dengan berbagai lembaga pemerintahan daerah, menjadi fasilitator demi terselenggaranya pesta rakyat tahunan tersebut.
Bangsal Menggawe tahun ini mengundang 11 seniman untuk residensi selama 1 bulan. YakniHaji Muzahar (pelukis), Zakaria (PenariRudat), Ryan Riyadia ka The Popo (senimanjalanan/street artist), Serrum (perupa), Hamdani (Seniman Video), NiaAgustina (Penari), Fatih Kudus Jaelani (Penulis), Irawita (Aktor), Daniel Emet (Street Artist), Citra Sasmita (Pelukis).
11 seniman tersebut akan berkolaborasi membuat karya seni dengan warga Pemenang.
Semua seniman dengan warga sudah mulai menggarap karya mereka seperti Irawita menggali potensi perempuan lewat teater pemberdayaan, citra Sasmita meningkatkan peran perempuan dalam masyarakat dengan membuka kelas kursus bahasa inggris dan karya wayang Kasunda.
Ada yang menarik bagi wisatawan, yaitu Daniel Emet. Ia menyedot perhatian wisatawan menggunakan cidomo melalui lomba cidomoh hias. Sedang penyair muda Fatih Kudus Jaelani, melakukan deklarasi Persatuan Pemuda Pemenang melalui buku pemuda Pemenang dan instalasi bola harapan. Tak ketinggalan tokoh seniman Pemenang, Zakaria dengan Tari Rudat masal bersama warga Pemenang.
Demikian pula Hamdani memetakkan potensi warga Pemenang dengan Karyanya 30 hari Pemenang di dalam bingkai kamera. Seorang penari, Nia Agustina melakukan kolaborasi tarian tiga agama. Haji Muzahar dengan lukisan yang mengilustrasikan Siq-Siq o Bungkuk sebagai rasa toleransi dan kebersamaan masyarakat Pemenang. Ryan Ryadi dengan street art bersama warga dan Serrum dengan projek pasar Ilmu melalui FGD (Focus Group Discussion).
Karya seni tersebut akan dipertunjukkan/dipamerkan pada hari puncak Bangsal Menggawe tahun ini.
Ka-eS