Umum  

Donald Trump Sebenarnya Ogah Jadi Presiden

Donald Trump dalam acara NBC Celebrity Apprentice. (Foto: Heidi Gutman / David Giesbrecht / NBC)

Pembuat film dokumenter, Michael Moore mengatakan mendapat bocoran, Donald Trump sebenarnya tidak ingin menjadi Presiden Amerika Serikat. Kandidat Partai Republik itu justru menyabotase kampanye sendiri agar gagal menuju ‘Ruang Oval’ (Kantor Presiden di Gedung Putih).

Henry Barnes, 17 August 2016

Michael Moore, 17 Agustus 2016
Michael Moore, 17 Agustus 2016

Dalam artikel yang ditulis di The Huffington Post, Moore menyatakan, Trump hanya menjadikan masa berlangsungnya pemilihan presiden sebagai taktik bernegosiasi. Milyarder itu, berharap ia memanfaatkan momentum pilpres untuk minta bayaran tinggi dari NBC.

Trump sebelumnya pernah menjadi bintang reality show TV “The Apprentice”. Tapi acara dihentikan karena ia imigran Meksiko seagai “pengedar narkoba” dan “pemerkosa” pada awal kampanyenya.

Menurut Moore, tanpa menyebutkan sumbernya, Trump terus kampanyenya hanya untuk meningkatkan tarifnya dengan jaringan stasiun televisi lainnya.

Moore lebih jauh menulis, Trump jadi mabuk karena kampanyenya menjadi perhatian. Mungkin saja, siapa pun akan mengalami hal yang sama dengan perhatian besar dari publiknya. “Trump jatuh cinta lagi pada dirinya sendiri, dan ia melupakan misinya untuk mendapatkan kesepakatan yang baik untuk acara TV,” tulis Moore.

Serangkaian insiden dalam beberapa minggu belakangan, membuat popularitas Trump merosot. Serangan Trump pada keluarga Humayun Khan, seorang tentara Muslim Amerika yang tewas saat bertugas di Irak – termasuk pernyataannya yang menyerang Hillary Cllinton terkait “Amandemen Kedua” – merupakan perilaku aneh Trump untuk “bunuh diri”.

Namun krisis tiga minggu terakhir “bukanlak insiden”. “Bisa jadi semua itu semua itu bagian strategi yang justru untuk “segera keluar dari neraka kompetisi” sebab Trump tidak berharap meneruskan kampanyenya.”

Moore akhirnya mengisyaratkan, bahwa Trump hendak melepaskan pencalonannya sebagai kandidat  Partai Republik daripada menderita karena kekalahannya.

“Percayalah, saya sudah bertemu Trump. Menghabiskan sore dengan dia, ” tulis Moore.

Trump malah lebih suka mengundang Clinton dan keluarga Obama untuk menghadiri pernikahannya dengan isteri berikutnya. Sebenarnya trump sudah membaca firasat kurang menguntungkan setelah jajak pendapat belakangan ini.

Ed. Roman Emsyair

Sumber: The Guardian