Buku “Twitter SBY” Diluncurkan di Mataram

SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, dan TGB M Zainul Majdi, Minggu (7/5) di taman Udayana Mataram.(Foto : AYA/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Mantan Presiden RI ke Enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan buku Twitter SBY, Minggu pagi (7/5), di  jalan Udayana Mataram.

MATARAM.lombokjournal.com –  Peluncuran buku Twitter SBY dilakukan di sela kegiatan jalan sehat bersama SBY dan TGB (Tuan Guru Bajang) sapaan akrab Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, yang diikuti oleh sekitar 10 ribu peserta dari kader Partai Demokrat dan masyarakat umum di Kota Mataram.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY (Foto: AYA)

Buku Twitter SBY ditulis oleh Putu Swasta setebal 350 halaman, ini berisikan cuitan SBY di medsos selama empat tahun terakhir sejak 2013.

“Buku ini kami tulis selama dua tahun. Mudah-mudahan buku ini bisa memberi inspirasi kekuatan, dan kedewasaan dalam demokrasi kita,” kata penulis buku, Putu Swasta.

Peluncuran buku ditandai denganpenandatanganan buku oleh SBY, yang hadir didampingi Ani Yudhoyono, putranya Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gubernur NTB yang juga Ketua Partai Demokrat NTB, M Zainul Majdi.

Peluncuran buku Twitter SBY juga dirangkai dengan penandatanganan petisi anti hoax di atas baliho sepanjang 40 meter kali 6 meter.

Dalam pidatonya, SBY mengatakan, peluncuran buku dan penggalangan tanda tangan petisi anti hoax itu dilakukan untuk membangun kesadaran bahwa negara ini adalah negara kebenaran, keadilan, etika dan negara hukum, bukan negara kebohongan, fitnah, dan hoax.

“Rakyat harus memerangi hoax ini saya pribadi keluarga SBY sering jadi korban hoax dan fitnah,” katanya.

SBY meminta penegakan hukum tidak boleh tebang pilih. Pemeberansatas hoax juga tidak boleh tebang pilih.

“Pemerintah, polisi, penegak hukum yang adil dan tidak tebang pilih ini yang jadi tiang kokohnya negara Indonesia. Kita juga mendukung pers yang merdeka. Tetapi juga bertanggung jawab dan adil. Pers tidak boleh terlalu bela pihak tertentu dan hajar pihak lain,” katanya.

Menurut SBY, peluncuran buku dan petisi anti hoax agar bisa dilihat sebagai gerakan nasional dan internasional stop hoax dan fitnah, serta mendukung pers yang merdeka adil dan bertanggung jawab.

Terkait buku, SBY menjelaskan, Twitter SBY merupakan kumpukan twit dirinya dan komunikasi dengan rakyat sejak 2013 saat masih menjadi Presiden, hingga kini.

“Sejak 2013 waktu saya masih jadi presiden, mengapa saya masuk sosmed supaya saya bisa bicara langsung, kalau tidak sering dipelintir tidak dimuat utuh,” katanya.

SBY menyatakan mendukubg sikap Presiden Jokowi yang menyatakan akan memerangi hoax. Asalkan pemberantasan hoax harus adil dan tidak tebang pilih.

Kehadiran SBY di Mataram, NTB dalam rangka Rakernas Partai Demokrat yang akan digelar pada Senin (8/5) di Hotel Lombok Raya.

AYA