BI NTB Dukung Pemanfaatan Bahan Organik Untuk Bawang Merah

Bupati Djohan bersama Kepala BI Perwakilan Heru Saptaji (baju putih), saat penanaman perdana klaster bawang merah berbasis pertanian organik, Selasa (05/10/21) / Foto: @ng
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Pemanfaatan Bahan Organik Untuk Penanaman Bawang Merah di Kabupaten Lombok Utara didukung BI NTB, untuk optimalisasi produksi

TANJUNG.lombokjournal.com ~  Bank Indonesia Kantor Perwakilan, mendukung program demplot dengan pemanfaatan bahan organik untuk penanaman bawang merah yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, sebagai bagian dari optimalisasi produksi.

Bupati bersama Kepala BI NTB di demplot klaster Bawang merah
Bupati H Djohan Sjamsu

“Demplot ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian petani akan perlunya penyehatan lahan agar kejadian penurunan kesuburan tanah dapat dicegah, bahkan dapat diperbaiki di masa mendatang,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Heru Saptaji, Selasa (05/10/21).

Ia menambahkan, program ini sekaligus memberikan gambaran dan contoh kepada petani bawang merah yang dipusatkan di “Kelompok Tani Baro IV” Desa Anyar Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

BACA JUGA: English Competition Festival, Event Perdana di KLU Tahun 2021

Pemanfaatan penggunaan bahan organik bagi petani penanaman bawang merah melalui demplot skala usaha pada lahan kelompok tani maju, yang membandingkan teknik pengelolaan lahan secara konvensional.

Menggunakan bahan organik terdekompisisi, lanjut dia, dilengkapi dengan Kalsium (Ca) serta bahan pembenah tanah hasil pabrikasi.

Dengan itu, dapat diperoleh gambaran secara jelas pola pengelolaan lahan yang mana yang mampu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen bawang merah yang menguntungkan.

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTB dengan “Kelompok Tani Baro IV” Desa Anyar Kecamatan Bayan, pada luasan Demplot sekitar 0,70 Are.

“Dari hasil pengamatan dan uji coba di lapangan terlihat perlakuan pembenahan tanah untuk meningkatkan status bahan organik, mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi pemakaian pestisida. Karena tanaman yang lebih vigor mampu bertahan dari serangan penyakit dan pengayaan mikro-organisme tanah telah dapat menekan keberadaan mikro-organisme penyakit, serta meningkatkan hasil panen hingga 28 -29 ton per hektare,” ujarnya.

Bantuan yang di berikan pihak BI berupa bibit, pupuk organik, pestisida hayati, hand traktor, kultivator, masing masing satu (1( unit.

BACA JUGA: Bimtek PAUD Holistik Integratif Dibuka Bupati Lombok Utara

Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu, SH, sambutannya mengharapkan kepada para petani Muda(milenial) untuk mau dan bersemangat menjadi petani yg handal, tangguh dan mandiri.

Djohan juga mengharapkan agar para Poktan / para petani agar mau menanam bawang merah secara Organik (Tampa menggunakan Kimia( sehingga memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat itu sendiri disamping mengatasi keterbatasan penyediaan pupuk kimia bersubsidi,ungkapnya.

“Belajar dari demplot organik ini, petani diharapkan sebagai sarana belajar baik untuk petani maupun masyarakat kita umumnya,” kata Bupati.

@ng