BI Dukung Inovasi dan Intervensi Pembiayaan Sektor Pertanian

SEKTOR PERTANIAN; Bank Indonesia mulai mendukung inovasi dan intervensi dalam upaya meningkatkan pembiayaan di sektor pertanian (foto: NET)

Bank Indonesia dukung inovasi dan intervensi dalam upaya meningkatkan pembiayaan di sektor pertanian yang dilakukan secara berkesinambungan.

Dyah Nastiti (foto : AYA)

MATARAM.lombokjournal.com —  Hal itu dikatakan Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dyah Nastiti K. Makhijani, saat membuka lokakarya yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) dan Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA), Rabu (22/3) di Senggigi, Lombok Barat.

“(Dukungan itu) Termasuk mempelajari dan mengimplementasikan berbagai best practices yang sesuai dengan potensi dan situasi di masing-masing negara,” kata Dyah Nastiti K. Makhijani

Dyah Nastiti menjelaskan, lokakarya yang digelar itu bertujuan mendiseminasikan hasil pilot project yang telah dilaksanakan sebelumnya, mengenai pengembangan jasa keuangan di sektor pertanian dan pedesaan yang berkelanjutan melalui aplikasi best practice yang sesuai dengan kondisi masing-masing negara.

Pilot project tersebut merupakan kolaborasi antara APRACA dan International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan secara resmi disebut Documenting Global Best Practices on Sustainable Models of Pro-Poor Rural Financial Services in Developing Countries (RuFBeP Project).

“Terdapat 4 fase pelaksanaan proyek tersebut, yang berlangsung dalam rentang tahun 2014-2018,”katanya.

Fase pertama yang dimulai sejak 2014 adalah identifikasi best practices jasa layanan keuangan pedesaan yang dilaksanakan di 5 negara (Thailand, Indonesia, China, Philipina, dan India).

Fase kedua (2015-2016) merupakan pilot project dari best practices yang dilaksanakan di 3 negara (Indonesia, China, dan Philipina).

Fase ketiga merupakan diseminasi hasil pilot project dan merumuskan arah untuk mendorong penerapan best practices, dilanjutkan fase keempat yaitu diseminasi hasil RuFBeP project dalam bentuk program pertukaran kunjungan (exchange visit program).

Lokakarya di Lombok Barat, diikuti oleh 68 peserta dari 12 negara. Selain mendiseminasikan hasil pilot project di 3 negara (Indonesia, China dan Philipina), lokakarya juga menghadirkan para ahli di bidangnya, antara lain dari National Bank For Agriculture And Rural Development (NABARD) India dan IFAD yang akan memaparkan berbagai inovasi dan best practices pembiayaan sektor pertanian di berbagai negara di Asia.

AYA