Umum  

Barack Obama. “Trump Tidak Layak Jadi Presiden.”

BARACK OBAMA; Trump tidak layak jadi Presiden Amerika,

WASHINGTON

Presiden Amerika, Barack Obama giliran mengkritik Donald J Trup, kandidat presiden dari Partai Republik.  Ia menyerukan, agar para pemimpin Partai Republik segera menarik dukungan pencalonannya untuk Trump. Presiden Obama hari Selasa (2/8) terus terang mengatakan, “ Mr Trump tidak layak menjadi presiden.”

Trump,respon1
Donald J Trump

Obama menyinggung lagi tentang serangan Trump terhadap orang tua tentara muslim Amerika,  Humayun Khan, yang tewas oleh bom mobil di Irak. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Putih, Trump berulangkali mengatakan sesuatu yang tidak dapat diterima publik Amerika.

“Mmengapa masih mendukung dia (Trump),” kata Obama yang ditujukan pada pemimpin Republik..

Obama mengkritik bukan hanya komentar Trump tentang keluarga Khan. Tapi pengusaha kaya itu dikatakan “sangat tidak siap” untuk mengemban pekerjaan sebagai Presiden Amerika. Sebab Trump tidak memiliki pengetahuan tentang Eropa, Timur Tengah dan Asia.

Komentar Obama itu diucapkan bersama Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura, yang beridiri di sampingnya.  Obama melakukan perjamuan makan malam kenegaraan, Selasa malam, sambil membicarakan 50 tahun kerjasama antara kedua negara.

Agak sarkastik Obama mengatakan, Trump bukan hanya tidak layak didukung menjadi Presiden Amerika, bahkan untuk menjadi anggota partai saja harus dipertimbangkan.

Saat Obama bicara di depan wartawan, di waktu yang sama Donald Trump sedang menyampaikan pidato kampanyenya dalam lawatan di Sekolah Tinggi Woods di Ashburn. Seperti biasa, ia menyampaikan ucapan keras yang ditujukan pada Hillary Clinton.

Trump justru mempertanyakan kemampuan Hillary Clinton untuk menjadi presiden. Kalau sebelumnya ia menyebut Hillary Clinton sebagai “setan”, kini ia menyebutrivalnya itu sebagai “pencuri” yang seharusnya tidak diperbolehkan masuk di Ruang Oval (Oval Office) di Gedung Putih..

“Dia (Hillary Clinton) punya perangai buruk,” katanya di auditorium. “Dia punya temperamen pecundang.” Dan ia juga mengkritik Clinton karena “hubungan buruk” dengan Presiden Vladimir V. Putin dari Rusia.

Komentar Obama tidak mendapat reaksi dari kalangan Republik. Bahkan, Ketua DPR Paul D. Ryan atau Senator Mitch McConnell, salah satu anggota DPR Republik malah bisa menerima saran presiden hari Selasa itu.

Richard Hanna, perwakilan Republik dari New York, justru mengatakan, Selasa pagi, ia berencana memilih Clinton. Dan juga menyebut Trump memang tidak layak sebagai presiden bangsa dan menjadi Panglima Tertinggi Amerika.

Hanna, yang pensiun dari  jabatannya bulan Januari, mengatakan tidak mendukung pencalonan Trump. Tapi sebaliknya akan mendukung Mrs. Clinton, seorang Demokrat. Pesan itu dikirimkannya pada rekan-rekannya di Partai Republik. Hanna mengumumkan keputusannya itu dalam wawancara yang diposting di Syracuse.com.

Keputusannya tidak mendukung Trum, karena komentarnya tentang Khizr dan Ghazala Khan, orang tua dari tentara Amerika yang tewas di Irak. Serangan Trump pada keluarga tentara yang gugur di mendan perang sudah dianggap keterlaluan.

“Trump itu membuat malu negara,” kata Mr Hanna. ” Apakah pria seperti ini yang Anda percaya memegang kode nuklir? ” Di Amerika, seorang presiden merupakan Panglima Tertinggi yang berwenang memerintahkan serangan senjata nuklir

Editor Roman Emsyair

(Sumber : The New York Times)