Wanita  

Aktivis Desa Perlu Pahami Perlindungan Hak Anak

Aktivis desa penting menyadari perlunya melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi

MATARAM.lombokjournal.com —  Perlindungan hak anak butuh kepedulian masyarakat, karena itu harus memiliki wawasan pemenuhan hak-hak dasar anak.

Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Syamsiah M. Amin menyampaikan hal itu, saat membuka pelatihan aktivis desa dalam Pengembangan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di NTB tahun 2017, yang berlangsung di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (13/7).

Kerjasama DP3AP2KB dengan Tim Penggerak PKK Provinsi NTB itu bertujuan memperkuat kelembagaan masyarakat didesa/Kelurahan.  Setelah mengikuti pelatihan diharapkan menjadi agen perubahan untuk mencegah dan membangun norma anti kekerasan , serta meningkatkan kemampuan anak-anak melindungi diri dari praktik kekerasan.

Gerakan ini merupakan inisiatif masyarakat dari berbagai unsur, seperti toga, toma, todat, BPD, karang taruna, kader desa, PKK desa, pemerhati anak, aparat desa dan perwakilan anak yang ada.

“Gerakan ini, bukanlah pekerjaan ringan. Dibutuhkan dukungan kompetensi kader dan anggota masyarakat yang terlibat di dalamnya, agar mampu berperan sebagai penggerak dan penggugah kesadaran masyarakat,” ujar Hj  Syamsiah.

Ia mengajak peserta pelatihan benar-benar menjadi pelaku perubahan melalui pendidikan dan perlindungan anak dari berbagai aspek. “Pembangunan nasional tidak akan bisa berjalan secara optimal apabila kekerasan terhadap anak masih terus terjadi,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB Hj. Hartina, MM melaporkan, sasaran pelatihan kader bukan pegawai DP3AP2KB Kabupaten/Kota.

“Setelah pelatihan para peserta akan kembali ke desa/kelurahan masing-masing untuk bergabung dengan masyarakat dalam melakukan aksi-aksi perlindungan anak secara terpadu,” katanya.

Tidak hanya di desa/kelurahannya sendiri, tapi diharapkannya menyebar ke desa atau kelurahan lainnya yang belum  mendapat pelatihan.

AYA