NTB Akan Mengolah Rumput Laut Jadi Produk Kosmetik

Pemerintah Provinsi (pemprov) NTB melalui Dinas Perikanan dan Kelautan NTB akan mengolah Rumput laut menjadi bahan kecantikan atau kosmetik. (Foto: Ist/Rep)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Pemprov NTB sudah menyiapkan lahan 1 hektar, sedangkan untuk nilai investasi melalui Dinas Perikanan dan Kelautan menyiapkan 10 Milyar

Lalu Hamdi

MATARAM.lombokjournal.com — Setelah pengolahan rumput laut menjadi berbagai macam makanan, kini gilran Pemerintah Provinsi (pemprov) NTB melalui Dinas Perikanan dan Kelautan NTB akan mengolah Rumput laut menjadi bahan kecantikan atau kosmetik.

Kepala Dinas Perikanan dan kelautan NTB, Lalu Hamdi mengatakan, tindak lanjut dari pada pengolahan rumput laut menjadi produk kosmetik akan dimulai dengan melibatkan pihak ketiga.

“Yang sudah berjalan olahan rumput laut untuk produk bahan makanan itu sudah jalan. Dan sekarang kita akan kembangkan lagi untuk produk rumput laut menjadi kosmetik. Sekarang kita mulai,” ujarnya Senin (02/04)

Ia menuturkan, pengolahan akan dimulai dari merapikan dulu lingkungan dari pada lahan lokasi lahan, mencoba cek segala fasilitasnya. Selanjutnya akan nanti akan dipasang mesin pengolahnnya dan ditargetkan akan dipasang bulan April ini.

“Untuk mesin, Insya Alah dalam bulan ini akan dipasang, Dan itu nanti urusan pihak ketiga. Ini kita tidak melakukan sendiri ya,” tuturnya

Hamdi menyebutkan, untuk luas lahan pemprov NTB sudah menyipakan 1 hektar, sedangkan untuk nilai investasi yang pemprov NTB melalui dinas perikanan dan kelautan menyiapkan 10 Milyar.

“Kira-Kira investasinya 10 Miliyar,”Tegasnya.

Hamdi mengaku, potensi rumput laut dijadikan kosmetik di NTB Sangat besar, NTB punya produksi  Rumput laut basah tahun 2017 mencapai 1.036 .000 ribu ton. Namun ini bukan hanya untuk kosmetik saja.

“Jadi sudah ada beberapa kegiatan. beberapa  produk olahan yang sudah kita kembangkan seperti dodol rumput laut, rengginang, es rumput laut, dan sebagainya itu sudah jalan,”aku Hamdi

Yang jelas, pengolahan Rumput Laut tidak  bentuk bahan mentah, ini untuk meningkatkan nilai tambah produk yang sekarang  kebanyakan produk-produk asal NTB itu tidak diolah lebih lankut.

“Kita tingkatkan nilai tambahnya memproduksi bahan turunan produk bturynan daripada bahan dasar rumput laut,” jelasnya

Disinggung terkait nantinya kosmetik tersebut akan di jual kemana?   Hamdi menyebut tentu nanti Dinas Perikanan dan Kelautan akan mufakat terlebih dahulu untuk pasar lokal.

“Kita coba kerjasama dengan hotel, diperluas ke daerah-daerah lain,” jawabnya.

Untuk izin, Hamdi mengklaim sepenuhnya diatur oleh pihak ketiga, dan dinas kelautan dan perikanan hanya memfasilitasi untuk pembudidaya kemudian mendekatkan dengan lokasi wisata.

“Tidak hanya dengan prodak rumput lautnya kalau semuanya nanti banyak ya akan dikelola oleh pihak ketiganya,” pungkasnya.

AYA