Kepesertaan Mandiri BPJS Kesehatan Mataram Di Atas Angka Nasional

Penyerahan santunan untuk yatim panti asuhan Nahdlathul wathan dan Muhammadiyah, masing-masing dilakukan Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional XI, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota, dr Muhammad Ali, Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, serta Asisten II Pemkot Mataram, Warthan. (foto: Rr/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

BPJS Kesehatan Cabang Mataram bergerak cepat untuk mencapai kepesertaan mandiri. Sampai Juni 2017  sudah mencapai 80 persen, berarti jumlah kepesertaannya di atas angka nasional.

Kepala BPJS Kesehatan Kota Mataram, Muhammad Ali, mensosialisasikan terkait kepesertaan mandiri (Foto: rR)

MATARAM.lombokjournal.com —   Direktur Kepesertaan dan Pemasaran Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari yang tiba di Mataram Kamis siang, mengungkapkan itu dalam acara Badan Usaha Gathering dan Buka Puasa di Ballroom Hotel Lombok Raya, Kamis (15/6).

“Saat ini kepesertaan mandiri di BPJS Cabang Mataram mencapai 80 persen, itu di atas angka nasional,” katanya.

Lebih lanjut Andayani mengatakan, awal Januari  Tahun 2019 menjadi target BPJS Kesehatan untuk mewujudkan universal health coverage.

“Target itu bisa terlaksana atas kerjasama seluruh stakeholder,” kata Andayani dalam sambutannya sebelum buka puasa.

Andayani saat itu menekankan, betapa pentingnya program jaminan kesehatan untuk rakyat Indonesia.

BPJS Kesehatan Kota Mataram juga menargetkan per 1 Januari 2019 ditargetkan seluruh penduduk NTB sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan Mandiri.  Kalau angka kepesertaan mandiri hingga Mei lalu sudah mencapai lebih 70 persen, maka dengan inovasi dan terobosan unuk meningkatkan mutu layanan,  target  tersebut bisa dicapai tahun 2018.

Diperoleh informasi, lebih dari 2,6 juta penduduk NTB mendapatkan BPJS Kesehatan secara gratis. Iuran BPJS Kesehatan masyarakat tergolong kurang mampu itu ditanggulangi anggaran dari APBN dan APBD.  Saat ini pihak BPJS Kota Mataram terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memiliki BPJS Kesehatan utamanya untuk peserta yang mandiri.

Menurut Andayani, dalam semangat gotong royong kita membutuhkan sekian orang sehat, untuk membantu mereka yang sakit.

“Kita harus bergandengan tangan, karena keterbatasan finansial pemerintah untuk membiayai program jaminan kesehatan itu,” katanya.

Santunan Panti Asuhan

Acara Badan Usaha Gathering dan Buka bersama yang juga dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional XI dan ratusan peserta dari badan usaha itu, juga dilakukan santunan anak yatim pada panti asuhan yang dikelola Nahdlatul Wathan (NW) dan Muhammadiyah.

Penyerahan santunan itu dilakukan Kepala Cabang  BPJS Kesehatan Kota, dr Muhammad Ali, Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan, andayani Budi Lestari, serta Asisten II Pemkot Mataram, Warthan.

Sebelumnya, dr Muhammad Ali mensosialisasikan terkait BPJS Kesehatanuntuk peserta mandiri.  Dan testimoni disampaikan dari Bagian HRD (Human Resources Development) dari Lombok Golf Kosaido Country Club di Lombok utara.

Rr.

 

 

 

 

Hingga Mei 2017, jumlah peserta JKN-KIS secara nasional mencapai 176.982.157 jiwa. Dan hingga kini BPJS Kesehatan sudah bekerja sama dengan lebih 20.766 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes TP), terdiri dari 9.825 puskesmas, 5.279 Klinik Pratama, 4.504 Dokter Praktik Perorangan, 1.143 Dokter Gigi Praktik Perorangan, dan 15 RS Tipe D Pratama.