Pengembangan budidaya benur udang Vaname sesuai harapan Presiden yang menjadikan Indonesia poros maritime dunia, masa depan Indonesia ada di laut
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu, SH, tebar udang vaname di Lempenge, Desa Rampek Kecamatan Gangga, Kamis (25/11/21).
Bupati lombok Utara, H Djohan Syamsu, SH, memberikan apresiasi kepada Kadis DKP3 KLU, Tresnahadi,SP.

Ia mengajak para investor untuk mengembangkan budidaya udang Vaname di daerah ini.
Tak hanya itu, Djohan juga diperkenankan pihak lain untuk kerja sama saling menguntungkan dengan masyarakat dalam mengembangkan budidaya benur udang Vaname, dalam upaya meningkatkan ekonomi masyafakat.
Bupati mengaku terkesan dengan pengembangan budidaya udang Vaname di pantai Lempenge. Ia berharap kepada nelayan, terutama kaum ibu harus pintar cari peluang dan tidak tergantung bantuan.
“Potensi ini luar biasa dan harus dikembangkan. Karena visi bapak Presiden ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Masa depan Indonesia ada di laut,” ujar Djohan Syamsu di depan puluhan undangan dan kelompok nelayan wanita Lempenge.
BACA JUGA: Bupati Djohan Sjamsu Serahkan Sertifikat Tanah Program PTSL
Menurutnya, program budidaya benur udang Vaname diharapkan bisa menjadi penyangga perekonomian masyarakat KLU, karena memiliki potensi kelautan dan perikanan yang kuat
Gerakkan ekonomi masyarakat
Sebelumnya, Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Tresna Hadi, SP, mengatakan budidaya udang Vaname diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya Lombok Utara.
Tresnahadi,SP mengatakan, kawasan pesisir di dusun Lempenge dan sekitarnya ini memiliki potensi pengembangan budidaya udang Vaname.
“Udang Vaname akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat di daerah kita Lombok Utara ini,” katanya.
Nilai ekonomi dari budidaya udang vaname cukup tinggi dan menjanjikan dimana harga jual udang vaname mencapai Rp 90 ribu per kilogram.
“Udang vaname ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri namun juga ekspor ke luar negeri terutama negara-negara di kawasan Eropa,” ujar Tresanahadi, Kamis (25/11/21).
“Namun, wilayah pesisir yang berada di kawasan sepanjang pantai ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya udang vaname,” kata Tresnahadi.
BACA JUGA: UPTD Tanjung Bersama PPL Lakukan Pendampingan Program P2L
Budidaya udang Vaname untuk kelompok perempuan pesisir telah dimulai pada tahun 2019. Dengan sistem kolam bundar, dan diberikan bantuan sarana prasarana sebanyak 200 kolam.
Kemudian dikelola oleh 400 perempuan yang terbagi terbagi dalam 10 kelompok.
Kelompok tersebut tersebar di 3 Kecamatan, salah satunya yaitu di Kecamatan Gangga di Dusun Kr.Krakas 20 kolam untuk 40 orang, Dusun Lembah Blora 40 kolam untuk 80, dan masing masing kelompok itu anggotanya 40.
Kecamatan Bayan ada empat Desa, yaitu Desa Mumbulsari 20 kolam untuk 40 orang, Desa akar 80 kolam untuk 160 orang, dan Desa Sukadana 40 kolam untuk 80 orang.
Pada tahun 2021, Pemerintah Daerah memberikan bantuan alat bahan dan pakan 4500 kg kepada tiga kelompok, yaitu yang pertama kelompok perempuan.
Ia berharap, budidaya udang vaname di daerah itu dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat pesisir dan menigkatkan pendapatan daerah.
“Alhamdulillah hari ini, Kamis tanggal 25 November 2021, kita akan melakukan tebar perdana benur udang Vaname secara bersama-sama semoga di Dusun Lempenge Desa Rempak Kecamatan Gangga,” jelasnya.
@ng