Ribuan Anak Dari Berbagai Daerah Rayakan Puncak HAN 2016 di Mataram.

Puncak Perayaan HAN 2016; Kota Mataram menjadi tuan rumah yang pertama dalam puncak perayaan HAN di luar Istana Negara
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

MATARAM – lombokjournal.com

Sekitar 3000 anak, dari berbagai forum anak, anak-anak berkebutuhan khusus, anak yatim piatu, anak jalanan, bahkan anak yang tengah menjalani proses hukum, meramaikan puncak kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) 2016 di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, NTB, Sabtu (23/7).  Sayangnya, di tengah kemeriahan acara HAN itu, keikutsertaan anak dari NTB  justru sangat sedikit.

????????????

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise,”Terimakasih Kota Mataram.”

“3.000 anak dari seluruh penjuru nasional memeriahkan puncak HAN 2016 yang dilaksanakan di Kota Mataram,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, saat memberi sambutan.

Rangkaian kegiatan HAN tahun ini tidak hanya diselenggarakan di Kota Mataram, namun juga berlangsung di seluruh daerah.Bahkan perwakilan anak di luar negeri juga turut memeriahkannya.

Namun ada yang istimewa bagi Kota Mataram. Baru kali ini kegiatan HAN diselenggarakan di luar Istana Negara. Dan Kota Mataram menjadi tuan rumah yang pertama dalam puncak perayaan HAN. Karena itu, Menteri Yohana Susana Yembise mengapresiasi  antusiasme masyarakat Kota Mataram sebagai tuan rumah.

Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani naik Cidomo bersama Hj Erica Zainul Majdi
Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani naik Cidomo bersama Hj Erica Zainul Majdi

“Terima kasih kepada Kota Mataram, khususnya Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh telah memberikan fasilitas dan mendampingi kegiatan HAN 2016 hingga pelaksaan hari puncak,” ucap Menteri Yohana..

Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan dalam kesempatan sama menyampaikan kegiatan HAN di Kota Mataram tidak hanya sekadar seremonial saja. HAN menjadi memotivasi bagi orang tua untuk melindungi anak-anaknya.

“Sehingga anak-anak memiliki hak untuk dilindungi serta berpatisipasi sesuai dengan harkat dan martabatnya,” kata Puan yang sempat diajak naik cidomo (dokar khas Lombok) bersama isteri Gubernur NTB, Ny Hj Erica Majdi..

Kecewa Penyelenggaraan

Di tengah kemeriahaan acara perayaan puncak kegiatan Hari Anak Nasional (HAN), muncul kekecewaan acara tersebut. Kekecewaan itu justru muncul dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PAI), Aris Merdeka Sirait.

Pasalnya, partisipasi anak-anak dari NTB sebagai tuan rumah, justru sangat sedikit.\ dilibatkan pemerintah. Padahal perayaan HAN menjadi momentum anak-anak untuk menyampaikan prsoalannya.

Padahal ada alasan khusus kenapa puncak acara HAN berlangsung di Lombok. “58 persen kekerasan terhadap anak terjadi di Lombok. Karena itu Lombok (Kota Mataram, red) menjadi tuan rumah,” ujar AristMerdeka Sirait.

Lebih dari itu, Ketua Komnas PAI juga menyesalkan ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Puncak HAN itu. “Ini menandakan, pemerintah belum memprioritaskan perlindungan terhadap anak,” tegas Aris.

Suk

(Foto: Humas Setda Pemprov NTB)