Wanita  

Posyandu Keluarga Terintegrasi Bank Sampah, Jadi Solusi Masalah Desa

Wakil Gubernur NTB Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd bersama masyarakat usai meresmikan Pasyandu Keluarga Dusun Menak Utara, Kalijaga Selatan, Kecamatan Aikmel- Lombok Timur, Sabtu (26/10) 2019 (Foto; HmsNTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Desa Kalijaga Selatan sendiri memiliki lima posyandu aktif yang semuanya diubah menjadi Posyandu Keluarga, dengan harapan nanti posyandu tersebut hadir sebagai tempat untuk sharing berbagai masalah

lombokjournal.com —

LOTIM  ;   Sejumlah desa mulai mengikuti Desa Dorokobo, Kempo, kabupaten Dompu yang sukses mengintegrasikan Posyandu dan Bank Sampah. Salah satunya  Pasyandu Keluarga Dusun Menak Utara, Kalijaga Selatan, Kecamatan Aikmel- Lombok Timur.

Posyandu itu merupakan satu di antara sejumlah  posyandu di Desa Kalijaga Selatan yang berhasil direvitalisasi menjadi layanan posyandu keluarga, yang diresmikan  Wakil Gubernur NTB Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd,  Sabtu (26/10) 2019.

Wagub Ummi Rohmi saat peresmian itu mengapresiasi upaya sungguh-sungguh dan kerja keras pemerintah desa dan para tokoh setempat dalam upaya revitalisasi posyandu.

Termasuk mengintegrasikannya dengan bank sampah dalam upaya mewujudkan kebersihan lingkungan (zero waste).

Menurut Ummi Rohmi, persoalan kesehatan, dan masalah stunting/gizi buruk yang dihadapi masyarakat, bukan sepenuhnya disebabkan kekurangan gizi atau kesehatan saja, tetapi lebih banyak disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan.

Posyandu Keluarga menjadi solusi menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat di desa. Sehingga harus ada disetiap sudut desa, ujarnya.

“Posyandu ini kita harapkan sepenuhnya melayani masyarakat, mulai dari Bayi, balita, ibu hamil, remaja hingga lansia,” tutur wagub.

Lebih jauh wagub menjelaskan, adanya Posyandu Keluarga, nantinya dapat digunakan warga sebagai wadah untuk mendiskusikan. Serta dijadikan tempat konsultasi berbagai masalah yang mencangkup apa saja, termasuk kesehatan bayi, balita, remaja lansia.

“Karena mengingat menjaga kesehatan merupakan kebutuhan vital yang bernilai ibadah.” ungkap Ummi Rohmi.

Kepala Desa Kalijaga Selatan, H. Mustoin Asror, menjelaskan, kehadiran posyandu keluarga  sangat tepat sebagai solusi di tengah kompleksitas masalah yang ada di desa.

Desa Kalijaga Selatan sendiri memiliki lima posyandu aktif yang semuanya diubah menjadi Posyandu Keluarga, dengan harapan nanti posyandu tersebut hadir sebagai tempat untuk sharing berbagai masalah.

“Di antaranya yakni menekan angka pernikahan dini dengan melakukan edukasi melalui posyandu remajanya, dan juga kedepan posyandu yang ada akan diintegrasikan dengan bank sampah yang masih dalam proses pengerjaan,” kata Kades.

AYA/HmsNTB