Lombok Timur – lombokjournal.com
Empat orang dari Desa Sekarteja Kecamatan Selong, yaitu Khairul Anwar (35), Yus (30), Mul (30), Yasir (19), dan satu orang berasal dari Montong Gamang, Kabupaten Lombok Timur, bernama Akmal (45), menjadi korban ambruknya jembatan “Kokok” (kali) Tojang, penghubung antar Pancor dan Sekar Teja di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). ,
Menurut keterangan Kapolres Lombok Timur AKBP Karsiman, pihaknya memperoleh informasi ambruknya jembatan itu sekitar jam 13.00 Wita, Selasa (14/6), tak terelakkan menimpa buruh yang tengah bekerja.
Saat kejadian para pekerja tengah mengerjakan pengecoran jembatan. Tiba-tiba jembatan ambruk dan menimpa buruh yang tengah meratakan material cor. Korban jatuh tertimbun reruntuhan bangunan di kedalaman sekitar 40 meter.
Proses evakuasi yang dilakukan Tim “Searc and Rescue” (SAR) dimulai sekitar pukul 13.30 Wita hingga malam sekitar pukul 22.00 Wita. Tim gabungan itu terdiri dari Pos SAR Kayangan, TNI wilayah Lombok Timur, Polres Lombok Timur, BPBD Kabupaten Lombok Timur dan masyarakat sekitar yang spontan bahu-membahu mengevakuasi para korban.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyemprotkan air agar campuran material pasir, batu dan semen tetap basah, sehingga memudahkan pencarian para korban.
Selain yang meninggal, beberapa korban yang mengalami luka serius, yakni Zainul (15) warga Desa Sekarteja, Abdul kadir (17), Irfan (50), keduanya asal Pancor Kecamatan Selong, Junaidi (50) asal Majidi Kecamatan Selong, dan Edi (36) asal Penyaong, Kecamatan Masbagik. Pertolongan segera datang, baik yang meninggal dunia maupun mengalami luka-luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, Putu Cakra Ningrat, di Mataram, menjelaskan proses evakuasi sudah rampung Selasa malam. Selain menggunakan peralatan manual, proses pencarian korban dibantu menggunakan dua alat berat.
Meski evakuasi korban sudah dihentikan namun tim SAR tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika ada korban yang masih tertimbun. “Proses evakuasi selesai, kami menemukan lima jenazah korban,” kata Putu Cakra.
Pihak Pemkab Lombok Timur sangat berang dengan kontraktor yang dikatakan hanya mengejar target cepat jadi dan mengabaikan kualitas maupun keselamatan pekerja. Proyek jembatan Kokok Tojang dengan kedalaman 12 meter dan panjang 25 meter itu dibiayai dana APBD Kabupaten Lombok Timur senilai Rp750 juta.
Wakil Bupati Lombok Timur Khairul Warisin, minta kontraktor PT PM bertanggung jawab atas ambruknya jembatan dan jatuhnya korban para pekerja.
Rer