Pencanangan Gerakan Membaca, Gubernur Zul; Perpustakaan Akan Berevolusi Jadi Smartphone

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama pemenang lomba perpustakaan desa, kelurahan dan sekolah, usai pencanangan Gerakan inta Membaca di Halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB. , Selasa 918/06) (Foto; Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Gerakan cinta membaca ini penting untuk dilakukan, mengingat masih rendahnya minat baca masyarakat serta semakin menurunnya kecintaan masyarakat terhadap buku

MATARAM.lombokjournal.om – Hari ini, Selasa (18/06) 2019, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mencanangkan Gerakan Cinta Membaca di Halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB.

Ke depan, Gerakan Cinta Membaca dipastikan akan menggeliat di berbagai perpustakaan, sekolah atau taman baca yang ada di NTB.  Termasuk perpustakaan yang berada di setiap desa dan kelurahan.

Pada pencanangan Itu, Gubernur Zul menyampaikan, perpusatakaan di masa yang akan datang akan berbeda dengan saat ini.

Cara pandang dan kebutuhan terhadap perpustakaan akan beda. Apalagi dengan perkembangan teknologi, memungkinkan perpustakaan tidak lagi terpaku pada ruangan dan jumlah karyawan yang banyak.

Namun akan berevolusi menjadi sebuah benda yang bernama smartphone, yang memungkinkan seseorang dapat mengakses seluruh perpustakaan di bebagai belahan dunia, kapan saja dan dimana pun seseorang berada.

“Saya membayangkan Perpsutakaan di NTB itu ukuran 2×3 di seluruh desa dan diisi oleh orang hebat yang bisa mengakses seluruh perpustakaan di dunia,” ungkap Gubernur yang pernah mengunjungi perpustakaan terlengkap di Amerika itu.

Pada acara yang mengangkat tema “Gerakan Cinta Membaca dan Peningkatan Literasi untuk Kesejahteraan Masyarakat Untuk Membangun NTB yang Gemilang”, Gubernur Zul menekankan pentingnya membaca untuk menghadapi masa depan.

“Dengan buku kita bisa berselancar dan bertemu dengan siapa saja yang kita inginkan. Dengan buku kita bisa bercerita tentang akhirat dan mengunjungi masa depan. Dengan buku, kita bisa bertemu dengan jagoan-jagoan yang bisa menaklukkan dunia,” Jelas Doktor Zul.

Doktor Zul berharap perpustakaan di NTB ini dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi yang ad.

Sebab, kebutuhan big data, termasuk big data tentang perpustakaan, akan semakin tinggi dan canggih.

Handphone, dengan big data, sekali orang punya mengakses pada handphone, dia tau emosi orang itu dengan apa yang sering dia baca. Dengan analisa big data, semua bisa disederhanakan, dibaca oleh smartphone itu,” jelasnya.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, Perpustakaan Nasional, Deny Kurniadi, M. Hum menjelaskan, peningkatan minat baca bagi masyarakat, terutama anak-anak sangat dipengaruhi oleh orang tua, keluarga dan lingkungan.

Apa yang dilakukan oleh orang tua terhadap buku, akan berpengaruh pada cara pandang anak pada buku dan minat baca.

Di Indonesia katanya, budaya bertutur masih tinggi dibanding dengan budya membaca.

Hal ini terlihat dengan sering masyarakat bercerita atau bertutur di berabagai tempat, seperti warung makan, kedai kopi serta tempat tempat lain yang menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat.

“Semoga gerakan cinta membaca di NTB ini menjaid inspirasi untuk meningkatkan minat baca di seluruh Indonesia,” harapnya

Kepala DPKP NTB, Dr. Manggaukang menjelaskan, gerakan cinta membaca ini penting untuk dilakukan. Mengingat,  masih rendahnya minat baca masyarakat serta semakin menurunnya kecintaan masyarakat terhadap buku.

Untuk rangkaian kegiatan ini, pihaknya telah menggelar sejumlah lomba

Di antaranya, lomba perpustakaan umum desa dan kelurahan, lomba perpustakaan sekolah, lomba menulis, lomba mendongeng dengan bahasa daerah, lomba bercerita dan lomba mewarnai.

Saat itu, Gubernur juga menyerahkan hadiah untuk para peserta lomba yang berhasil menjadi juara.

iwo/Hms NTB