Umum  

250.000 Dievakuasi Dalam Cuaca Buruk Setelah Gempa Dahsyat 7,3 SR di Jepang

PHOTO COURTESY: STR / AFP / Getty

AnonWatcher

lombokjournal

Hampir 250.000 warga dievakuasi dari rumah mereka di pulau selatan Jepang, setelah gempa mematikan menyerang silayah itu. Pencarian korban terus dilakukan. Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter di Provinsi Kumamoto di Pulau Kyushu, susul menyusul dalam waktu 24 jam.

Pertama, yang melanda Kamis (14/4) malam, melukai lebih dari 1.000, 32 tewas, dan sedikitnya 190 kritis. Kerugian seluruhnya ditaksir hingga $ 10 miliar, tapi Geological Survey Amerika Serikat (USGS) mengatakan terlalu dini untuk lebih spesifik mengidentifikasi kerugian.

USGS mengatakan, gempa landai menyebabkan lebih banyak kerusakan. Pada pusat gempa di Kumamoto, Sabtu (18/4) , kedalaman yang diukur 10 kilometer bawah permukaan laut

Jepang mengalami peristiwa bencana besar pada 2011, ketika gempa berkekuatan 9 SR memicu tsunami yang menyebabkan kebocoran nuklir di Fukushima. Hampir 20.000 orang tewas dalam tsunami. Saat ini, tidak ada laporan dari lebih tiga pabrik nuklir di daerah telah rusak dalam gempa, hari Sabtu (16/4).

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, operasi penyelamatan sedang berlangsung. Lebih 80 orang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan. Kondisi cuaca yang berat membuat penyelamatan lebih sulit.

“Hujan menyebabkan pekerjasan penyelamatan makin lebih berat,” kata Perdana Menteri Shinzo Abe. “Operasi penyelamatan di malam hari akan sangat sulit … Ini berpacu dengan waktu.”

Prakiraan Cuaca menunjukkan penurunan suhu sampai 13 derajat Celcius, hujan lebat dan angin. 347 gempa susulan dari tingkat 1 telah dilaporkan sejak gempa pertama pada hari Kamis.

 

penj. Roman Emsyair