Stunting NTB Berhasil Diturunkan 8,1 Persen

Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, capaian ini menjadi penyemangat Pemprov NTB dalam menurunkan angka stunting ke depannya JAKARTA.LombokJournal.com ~  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan kesuksesan signifikan dengan penurunan angka stunting sebesar 8,1 persen. Hasil survei Kementerian Kesehatan RI memperlihatkan angka stunting NTB kini berada pada 24,6 persen.

Capaian gemilang ini mendapat apresiasi dari Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, yang menyatakan bahwa prestasi ini akan menjadi motivasi kuat bagi Pemerintah Provinsi NTB untuk terus mengurangi angka stunting di masa depan.

BACA JUGA : Pangan Murah untuk Dekatkan Layanan dan Kontrol Inflasi

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan pada tahun 2023 oleh Kementerian Kesehatan RI bersama Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menjadi landasan utama dari capaian membanggakan ini. Dalam survei tersebut, terlihat penurunan signifikan angka sebesar 8,1 persen jika dibandingkan dengan data survei sebelumnya pada tahun 2022.

Menempati posisi ke-16 dari 38 provinsi di Indonesia, NTB berhasil menunjukkan progres penurunan stunting yang tertinggi.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan hasil survei ini secara langsung dalam rapat evaluasi di Istana Wapres. Menyikapi pencapaian ini, Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menegaskan bahwa hasil ini akan menjadi dorongan besar bagi Pemerintah Provinsi NTB untuk mengintensifkan upaya penurunan angka stunting di masa mendatang.

Dalam menjalankan upaya ini, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS., menjelaskan bahwa berbagai langkah intervensi sensitif dan spesifik telah dilakukan. Salah satu upaya krusial adalah dukungan penuh terhadap program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang mengantarkan NTB menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil mencapai 5 Pilar STBM.

Selain itu, berbagai program seperti pemantauan pertumbuhan anak, pemberian asupan gizi untuk ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap, hingga keberadaan Posyandu Keluarga yang aktif, menjadi bukti komitmen serius dalam penanganannya.

BACA JUGA : Ibu-ibu Diajak Bijak Manfaatkan Rupiah 

Meskipun demikian, tantangan masih ada di hadapan. Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi pencegahan dan penanganan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. 

Kolaborasi lintas sektor serta sinergi dari tingkat nasional hingga desa/kelurahan menjadi kunci dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bebas stunting.

Dengan target prevalensi stunting Indonesia tahun 2024 mencapai 14 persen, pemerintah menargetkan berbagai strategi yang meliputi pemetaan intervensi, pendampingan keluarga prioritas, penguatan data rutin, hingga pelatihan Kader Posyandu di seluruh Indonesia.

BACA JUGA : Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Kembali Bersiap Pimpin NTB

Stunting bukanlah hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, harapan untuk mencapai Indonesia bebas stunting semakin nyata. Novita/her




Kerja Sama TP PKK, Upaya Turunkan Angka Stunting di NTB

Kerja sama dilakukan, mengingat tingginya angka stunting di daerah pesisir, padahal daerah pesisir merupakan penghasil ikan

MATARAM.LombokJournal.com –  Ir. Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat (TP PKK NTB), bersama TP PKK Kota Mataram, baru saja meluncurkan intervensi penurunan angka stunting di Provinsi NTB tahun 2024 di Kelurahan Tanjung Karang.

BACA JUGA : Konten Lokal Berdampak Positif Bagi Perekonomian NTB

Bunda Lale mengatakan kerja sama TP PKK sebagai pilot project

Dalam sambutannya, Bunda Lale panggilan akrab Pj Ketua TP PKK NTB, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal tim TP PKK untuk mengatasi masalah angka stunting di daerah pesisir.

Kerja sama dilakukan, mengingat masih tingginya angka stunting di daerah pesisir. Mengingat bahwa daerah pesisir merupakan penghasil ikan, TP PKK Provinsi berupaya mempercepat pertumbuhan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di wilayah tersebut. 

Jika berhasil, proyek kerja sama ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah.

“Pilot Project TP PKK Provinsi NTB ini fokus pada peningkatan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di daerah pesisir. Jika berhasil, ini akan menjadi rekomendasi kami kepada pemerintah daerah,” ungkap Bunda Lale saat menyampaikan sambutan di Aula Kantor Camat Sekarbela, pada Selasa (27/02/24).

BACA JUGA : NTB Dari Rawan Pangan Jadi Lumbung Padi Nasional

Bunda Lale juga mencatat bahwa upaya serupa tengah dilakukan di Desa Aik Berik, dengan pemberian ikan dan telur mampu meningkatkan berat badan anak sebanyak 0,3 ons. 

Kolaborasi dengan E-Fishery memungkinkan perbandingan efisiensi antara pemberian ikan air tawar dan air laut dalam mengurangi angka stunting di NTB.

“Kami juga melakukan hal yang serupa di Desa Aik Berik. Nantinya, kita akan membandingkan mana yang lebih efektif antara ikan air tawar dan air laut dalam mengatasi stunting,” tambahnya.

Bunda Lale mengakhiri sambutannya dengan harapan kepada seluruh lurah dan kader PKK Kota Mataram untuk mendukung Pilot Project PKK NTB, menjadikannya keberhasilan bersama. Serta bisa menjadi tolak ukur secara nasional. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan dalam upaya mengatasi stunting.

BACA JUGA : Caleg Pendatang Baru Dapil Lombok Melenggang ke Senayan

“Kami berharap dukungan dari semua kader PKK dan bapak lurah untuk Pilot Project ini sebagai keberhasilan kerja sama kita. Terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan ini. Semoga kami tetap mendapat dukungan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Hj. Kinnastri Mohan Roliskana, Ketua TP PKK Kota Mataram, menyampaikan ucapan terima kasih kepada TP PKK Provinsi NTB atas perhatian khusus yang diberikan kepada Kota Mataram.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada TP PKK Provinsi NTB yang telah memberikan perhatian khusus kepada kami di Kota Mataram, terutama di Kecamatan Sekarbela,” tutupnya. ***

 




Wagub NTB Bakti Stunting di Sembalun Lotim

Wagub NTB, Umi Rohmi menekankan pentingnya orang tua memperhatikan asupan gizi anak untuk mencegah stunting

LOTIM.LombokJournal.com ~ Ikhtiar provinsi NTB menurunkan angka stunting melalui gerakan gotong royong bakti stunting terus dimasifkan.

BACA JUGA: Lalu Gita Ariadi Siap Dilantik Sebagai Pj Gubernur NTB

Umi Rohmi melakukan bakti stunting di Dembalun
Wagub NTB, Umi Rohmi

Kali ini, kegiatan bakti stunting itu digelar di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Minggu (17/09/23).

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, agar asupan gizi untuk bayi balita penting diperhatikan guna mendukung tumbuh kembang anak-anak, yang sekaligus sebagai upaya mencegah stunting.

“Sembalun melimpah sayur mayur dan buah buahan syarat akan vitamin gizi, tidak ada alasan anak Sembalun kurang asupan gizi yang akan menyebabkan stunting,” kata Wagub NTB yang akrab disapa Umi Rohmi.

BACA JUGA: Kolaborasi dan Tata Kelola Kunci Destinasi Kelas Dunia

Guna mencegah stunting, Umi Rohmi juga mengingatkan masyarakat  agar rajin datang ke Posyandu. Karena hal tersebut membantu orang tua mengetahui perkembangan sang anak selama masa pertumbuhannya. Selanjutnya, jika ada masalah, misalnya ada gejala stunting akan secepatnya diatasi.

“Harus tetap dibawa ke posyandu karena penting supaya pertumbuhan anak cucu kita bisa dikontrol dengan baik,” pesan Wagub. 

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Sembalun Asri Hadi mengatakan, dengan hadirnya bakti stunting yang diinisiasi Pemprov NTB sangat membantu dalam menekan angka stunting. 

Saat ini kecamatan Sembalun memiliki 45 unit posyandu keluarga yang jumlah sasaran 2.552 orang. 

BACA JUGA: Megawati Upayakan Pendidikan Berkualitas

“Progres sangat baik, Alhamdulillah capaian kami menekan stunting mencapai 15 % dari angka stunting keseluruhan di Lombok Timur yang mencapai 17 persen,” jelas Asri. ***

 

 




Orang Tua Jangan Malu Anaknya Stunting

Wagub NTB mengingatkan orang tua untuk rajin ke Posyandu, dan jangan malu anaknya stunting karena itu kondisi sementara

LOBAR.LombokJournal.com ~ Gotong royong bakti stunting merupakan ikhtiar menurunkan angka stunting di Provinsi NTB. 

Wagub NTB menganjurkan orang tua rajin ke Posyandu untuk mengobati stunting
Wagub NTB menyalurkan bantuan telur

Kali ini Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah menggelar gotong bakti stunting di Dusun Tato, Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Rabu (13/09/23).

BACA JUGA: Launching Commad Center untuk Layanan Publik

Wagub NTB mengingatkan, jika bayi dan balita didiagnosa stunting penting rajin datang ke Posyandu. masyarakat diminta untuk tidak malu karena stunting masih bisa diatasi. 

Kalau rajin ke Posyandu masyarakat mendapatkan pelayanan serta edukasi kesehatan termasuk stunting, guna membesarkan anak-anak yang sehat dan cerdas, sesuai visi misi NTB Gemilang. 

“Jangan malu anaknya stunting karena itu kondisi sementara. Harus tetap dibawa ke posyandu dija supaya pertunbuhannya bisa berkembang dengan baik,” pesan Wagub NTB. 

BACA JUGA: Wagub NTB Monitoring Bakti Stunting di Desa Lenek, Lotim

Ummi Rohmi juga berpesan kepada para kader posyandu untuk menggunakan alat pengukur tinggi dan berat badan anak yang terstandar. Karena hal tersebut akan mempengaruhi data di kemudian hari. 

“Cek semua data bayi balita supaya betul-betul pengukuran kita ini valid dan akurat,” pesan Ummi Rohmi. 

BACA JUGA: Alternatif Pengobatan Akupuntur Sudah Hadir di NTB

Bakti stunting kali ini turut dihadiri oleh Asisten 1 , Kepala Bappeda , Kadis Kesehatan , Kadis PMPD Dukcapil , Kadis Dikbud , Kadis Perhubunan , Kadis DP3AP2KB , Karo Kesra , Karo Adpim , Kepala BKKBN Provinsi NTB. ***

 

 




Bhakti Stunting di Desa Bonder dan Ganti Loteng

Harapan Wagub NTB, generasi masa depan NTB yang sehat dan cerdas dan bebas stunting

LOTENG.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur NTB , Hj. Sitti Rohmi Djalillah Monitoring Bhakti Stunting dan Posyandu di Desa Bonder dan Desa Ganti Kabupaten di Lombok Tengah, Selasa (05/09/23).

BACA JUGA: Bunda Niken: 5 Tahun Ini Luar Biasa!

Wagub NTB memberi bantuan teluru dalam acara bhakti stunting di Loteng
Wagub NTB, uMMI rOHMI

Dalam kesempatan tersebut, Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB senang melihat masyarakat dan perangkat pemerintah bahu membahu menekan angka stunting di desa masing-masing. Perempuan inspiratif NTB ini berharap kolaborasi seluruh elemen untuk menekan angka stunting terus dilakulan. 

Dengan ikhtiar gotong-royong yang masif dilakukan di seluruh desa, Wagub juga berharap generasi masa depan NTB dapat tumbuh sehat dan cerdas bebas stunting.

BACA JUGA: Gubernur NTB, Bang Zul Kunjungi Pringgarata Loteng

“Senang melihat semua element gotong royong menekan angka stunting. InsyaAlloh semua ikhtiar kita semata-mata untuk generasi masadepan NTB yang sehat dan cerdas,” tulis Wagub. 

BACA JUGA: UMKM Sasar Pasar Malaysia dan Singapura

Bhakti stunting kali ini diinisiasi oleh Dinas ESDM Provinsi NTB, didampingi Asisten 1 Setda Provinsi NTB, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD Dukcapil, Kadis DIkbud, Kadis Perdagangan, Kadis Perhubungan, Kadis Perkim, Kadis ESDM, Kadis P3AP2KB, Karo Organisasi, Karo AP, Karo Hukum, Karo Kesra, Karo Adpim, dan Kepala BKKBN. ***

 

 




Wagub NTB Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting 

Jaringan Posyandu Keluarga dan Puskesmas harus dimasifkan sebagai pusat informasi intuk mencegah stunting

MATARAM.LombokJournal.com ~ Posyandu Keluarga dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) harus dimanfaatkan untuk promosikan pendekatan promotif preventif, dalam upaya percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA: Anak Harus Sehat untuk Capai Cita-citanya

Wagub NTB mengatakan, Puskesmas dan Posyandu Keluarga dimasifkan sebagai pusat informasi stunting
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Jalillah

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Jalillah dalam Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat  di Mataram.  Rabu (30/08/23).

Wagub NTB menekankan, stunting merupakan masalah kronis akibat kekurangan gizi, masih menjadi perhatian serius di Indonesia. 

“Upaya percepatan penurunan stunting, salah satunya memanfaatkan jaringan Posyandu Keluarga dan Puskemas yang sudah ada di NTB,” ujar Ummo Rohmi.

Umi Rohmi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) NTB menekankan, prntingnya memasifkan peran Posyandu Kekuarga dan Puskesmas. 

BACA JUGA: Asupan Gizi Protein Hewani dan Nabati Kunci Anak Sehat 

Keduanya sebagai pusat informasi dan edukasi untuk mencegah stunting melalui pola makan yang sehat, Lingkungan yang bersih, memberikan edukasi, Literasi dan pemberian gizi yang cukup.

Ummi Rohmi ingin memastikan, tiap keluarga di NTB memiliki akses yang mudah dan cepat untuk mendapatkan pelayanan informasi.

“Tentang pola makan yang baik, lingkungan, atasi pernikahan usia muda, dan gizi yang diperlukan, terutama bagi anak-anak Posyandu Keluarga dan Puskemas akan menjadi ujung tombak dalam upaya kami untuk mencapai tujuan ini.” ujar Umi Rohmi. 

Lebih lanjut dikatakan, langkah-langkah konkret yang diambil Pemerintah Provinsi termasuk pelatihan bagi petugas Posyandu dan Puskemas untuk memberikan informasi yang akurat tentang gizi seimbang kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan anak-anak. 

Program Posyandu Keluarga akan menjadi sebuah tempat untuk mendidik untuk memperluas, menjangkau lebih banyak orang tua.

Tujuannya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemberian makanan bergizi bagi pertumbuhan anak-anak, dan memasifkan kondisi peralatan yang digunakan saat Posyandu. 

“Posyandu Keluarga akan menjadi sebuah tempat untuk mendidik,” ujar Umi Rohmi. 

Diharapkan, melalui pendekatan yang terpadu ini, Provinsi NTB akan mampu mencapai penurunan yang signifikan dalam angka stunting.

Langkah-langkah yang dicanangkan tersebut menurut Ummi Rohmi menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi NTB mengatasi masalah gizi buruk dan stunting.

BACA JUGA: Program Talent Scouting Pondok Pesantren di Lombok

Serta memberikan generasi muda NTB peluang yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.

“Semoga melalui pendekatan yang terpadu ini Provinsi NTB mampu mencapai peniruan yang signifikan,” ujar Ummi Rohmi. 

 

 




Bakti Stunting, Wagub NTB Kunjungi Desa Pengadang

 Gerakan Gotong Royong Bakti Stunting kali ini dilakukan di Desa Pengadang, Lombok Tengah 

LOTENG.LombokJournal.com ~ Dalam Gerakan Gotong Royong Bakti Stunting, para Kades dan Kadus diminta berperan masif untuk mengawal dan memantau masyarakatnya, agar hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan

BACA JUGA: Asupan Gizi Protein Hewani dan Nabati Kunci Anak Sehat

Wagub Ummi Rohmi minta kades/kadus berperan masif menurunkan angka stunting

Dorongan itu disampaikan  Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Jalillah di tengah kegiatan gerakan Gotong Royong Bakti Stunting, di Desa Pegadang Lombok Tengah, Senin (28/08/23)

Tema gptpng royong bhakti stunting itu yakni Intervensi Pemberian Protein Hewani, seperti telur, daging, ikan dan ayam.

Menurut Wagub NTB, gerakan gotong royong itu untuk menekan angka stunting yang juga disebabkan oleh sanitasi yang buruk, dan kurangnya asupan gizi yang baik pada masyarakat. 

BACA JUGA: NTB Ekspor Komoditi Vanili ke Amerika

Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB menekankan pentingnya kekompakan dalam memerangi stunting. 

“Kita harus kompak, harus bersama-sama menjaga kesehatan keluarga termasuk kesehatan lingkungan agar kita semua bisa hidup sehat,” ujarnya. 

Selain itu, Wagub NTB menghimbau penurunan angka stunting di Pegadang harus disegerakan. Mengingat angka stuntingnya termasuk tinggi, di atas 30 persen.  

Bila masyarakat sehat maka  generasi  sepuluh hingga duapuluh tahun yang akan datang menjadi lebih baik. 

Pada kesempatan itu Wagub juga memantau secara langsung pengukuran tinggi dan berat badan balita. Selanjutnya memberikan bantuan telur pada keluarga yang terindikasi stunting.

Usai dari Posyandu Cempaka, Wagub selanjutnya mengunjungi Posyandu Kecil Ceria Dusun Banjar 1 Pegadang, yang jaraknya 2 KM dari lokasi pertama.

BACA JUGA: Bang Zul: Bibit Crosser Banyak Dimiliki NTB

Hadir mendampingi Wagub pada giat ini Asisten I Pemprov NTB, Karo Administrasi Pimpinan, Kadis Perdagangan, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan , Kadis  PMPD Dukcapil , Kadis Dikbud , Kadis Perdagangan, Kadis Perhubungan , Kadis Perkim , Kadis ESDM, Karo AP, Karo Hukum, Karo Kesra, Kepala BKKBN dan pejabat dari Kabupaten termasuk Camat dan Kades/Kadus setempat. ***

 

 

 




Asupan Gizi Protein Hewani dan Nabati Kunci Anak Sehat

Wagub NTB, Ummi Rohmi berharap orang tua memberi asupan gizi yang cukup sehat untuk mencegah stunting pada anak-anak

LOBAR.LombokJournal.com ~ Orangtua diminta memastikan memberi asupan gizi yang mengandung protein hewani dan nabati untuk pencegahan stunting pada anak.

BACA JUGA: Bakti Stunting Wagub NTB Kunjungi Desa Pengadang

Wagub NTB berharap orang tua memberi asupan gizi yang cukup untuk anaknya
Wagub Ummi Rohmi berdialog dengan anak-anak

Pentingnya pemberian asupan gizi sehat itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat melakukan monev stunting di Posyandu Keluarga Plamboyan Lembuak Narmada, Selasa (29/08/23).

“Pastikan anak-anak kita itu pemberian asupan gizi yang sehat sampai karena makanan ini adalah kuncinya untuk menjadi anak yang sehat,” ungkap Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Selain itu, Umi Rohmi mengingatkan petugas Posyandu selalu menggunakan alat timbangan digital antropometri, agar datanya menjadi akurat dan valid sehingga perlu dikroscek kembali sebelum diinput.

“Datanya harus dipastikan valid, karena dengan data valid kita bisa intervensi,” jelasnya.

BACA JUGA: Wagub NTB Terima Audensi KPID NTB

Sementara itu, Ketua Kader Posyandu Plamboyan, Salmiwiderati menyampaikan terimakasih kepada Wagub NTB telah berkunjung ke Posyandu ini.

“Ini baru pertama kali dikunjungi, senang sekali sehingga ini menjadi motivasi kami dalam memberikan pelayanan Posyandu kepada masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA: Taiwan Jajaki Kerja Sama dengan Provinsi NTB

Disebutkan, jumlah sasaran bayi dan balita di Posyandu Plamboyan Lembuak ini sebanyak 52 sasaran dengan sasaran stunting sebanyak empat orang.***

 

 




Bunda Niken Launcing ‘Dapur Sehat Pita Putih’

Melaunching Dapur Sehat, Bunda Niken tekankan pentingnya membantu pemerintah untuk menurunkan angka stunting dengan mengubah pola pikir atau mindset masyarakat

MATARAM.LombokJournal.com ~ Bunda Niken sapaan Ketua TP PKK Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan, membantu pemerintah menurunkan angka stunting sangatlah penting.

BACA JUGA: Mentan Kagumi Pengembangan Sorgum di NTB

Bunda Niken launching Dapur Sehat, bantu pemerintah turunkan stunting
Bunda Niken

Hal itu dikatakan Bunda Niken yang sekaligus Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) NTB saat melauncing Dapur Sehat Pita Putih Indonesia, di Balai Nusantara lingkungan taman baru Kota Mataram pada, Sabtu (12/08/23). 

Saat itu Bunda Niken didampingi Ketua PPI dan TP PKK Kota Mataram Umi Hj Waridah Mujiburahman, 

Menurut Bunda Niken, berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah seperti penyuluhan, pemberian telur, bahkan sampai dengan sekolah-sekolah melaksanakan gerakan bakti stunting dengan melakukan gerakan pengumpulan telur untuk anak-anak stunting di NTB. 

“Pentingnya kita membantu pemerintah, untuk sama-sama menurunkan angka stunting di NTB,” kata Bunda Niken. 

Di tambahkan bunda Niken satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengurangi angka stunting di Nusa Tenggara Barat, mengubah persepsi atau mindset masyarakat. 

BACA JUGA: Zul-Rohmi Tebar 5000 Bibit Ikan di Danau Gunung Jahe

Menurut Bunda Niken, jika pemerintah hanya memberikan bantuan tanpa merubah pola pikir masyarakat maka yang terjadi bantuan tersebut d konsumsi dengan cara yang tidak tepat. Dan yang dilakukan hari ini adalah upaya pencerdasan masyarakat dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh konsisten, berkesinambungan dan berkelanjutan.

“Yang kita lakukan hari ini adalah upaya pencerdasan masyarakat dalam mengubah pola pikir atau mindset masyarakat,” tegas Ketua PPI Bunda Niken. 

Orang tua cerdas

Dalam waktu yang sama NTB Bunda Niken menjelaskan, yang dilakukan hari ini bentuk penguatan dan suport pada orang tua. Sekaligus pada kader yang hadir, agar ke depan menjadi orang tua yang cerdas dalam mengasuh anaknya. 

“Pemerintah Provinsi telah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak untuk bergotong royong membantu masyarakat dengan demikian perhatian pemerintah akan tertuju kepada masyarakat,” kata Bunda Niken.

“Yang kita lakukan hari ini adalah bentuk pemerintah NTB menguatkan dan mensuport masyarakat,” katanya 

Di akhir sambutannya Bunda Niken mengucapkan terima kasih kepada para donatur dari berbagai pihak yang telah mensukseskan agenda tersebut. 

Di akhir Bunda Niken berharap dengan keberadaan pita putih Indonesia bisa membawa manfaat dan perubahan untuk Indonesia emas di tahun 2045. 

BACA JUGA: 101 Pembalap dari 13 Negara Berlaga di Sirkuit Mandalika

“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan semoga dengan keberadaan Pita Putih Indonesia bisa membawa manfaat untuk Indonesia emas 2045,” ujar Bunda Niken.***

 

 

 




Program Desa Sehat Mahasiswa KKN Unram 

Dalam program Desa Sehat, Mahasiswa KKN Unram melakukan penyuluhan bahaya pernikahan dini dan pencegahan stunting 

LOBAR.LombokJournal.com ~ Mahasiswa KKN Unram gelar penyuluhan bahaya pernikahan usia dini dan pencegahan stunting dalam program Desa Sehat, di Kantor Desa Persiapan Reban Madani, Sabtu (01/07/2023).

BACA JUGA: Roadshow Gebyar PAUD Bunda Niken di Sumbawa

Program Desa Sehat Mahasiswa KKN Unram dengan penyuluhan bahaya perikahan usia dini dan pencegahan stunting

Program Desa Sehat yang dilakukan mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang sedang  Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN-PMD) periode 2022/2023, dimulai pagi hari pukul 08.00 hingga selesai. 

Bekerja sama dengan salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram, Hera Alvina Satriawan, S.H., M.H. sebagai salah satu narasumber penyuluhan program Desa Sehat.

Terkait Desa Sehat, nara sumber menyebut salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus dilindungi dan dijaga, yaitu anak. 

“Adik-adik yang berusia di bawah 19 tahun merupakan tabungan atau investasi negara karena memiliki peran penting dalam menjaga dan meneruskan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, penting untuk membentuk Peraturan Desa terkait pencegahan pernikahan usia dini,” katanya.

BACA JUGA: Siswa Diajak Bijak Gunakan Media Sosial

Selain itu, mahasiswa KKN-PMD Universitas Mataram juga turut mengundang Ahmad Nova Alfandi, Duta GenRe (Generasi Remaja) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Selain itu juga Nia Rahma Hartati, S. Tr. Gz., narasumber yang berprofesi sebagai ahli gizi di Puskesmas Lingsar, Lombok Barat, menyampaikan materi terkait bahaya pernikahan usia dini dan pencegahan stunting.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun, staff desa, tokoh agama dan adat, serta remaja Desa Persiapan Reban Madani. 

Selama kegiatan program Desa Sehat ini, para peserta kegiatan penyuluhan ini menyimak dengan antusias.

BACA JUGA: Bantuan CSR untuk UMKM Madu Trigona Bengkaung

Penyuluhan terkait bahaya pernikahan usia dini dan pencegahan stunting ini diharapkan menjadi awal dari tuntasnya masalah pernikahan usia dini dan stunting di Desa Persiapan Reban Madani, Kabupaten Lombok Barat.***