Penyesuaian iuran merupakan jalan keluar terbaik untuk mengatasi krisis keuangan yang dialami BPJS Kesehatan
Mataram.lombokjournal.co – Presiden Joko Widodo mengatakan, penyesuaian iuran Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diusulkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sampai saat ini masih dalam proses kalkulasi.
Jokowi setelah acara peresmian Pembukaan Pekan Purnabakti Indonesia (PPI) Tahun 2018 di Balai KKartini Kuningan, Jakarta mengatakan, usulan tersebut dan semua usulan yang masuk sampai saat ini masih dilakukan.
“Ya semua masih dikalkulasi, semuanya,” katanya.
Menurut Presiden, saran dari IDI memang baik namun pemerintah harus terlebih dahulu emperhitungkan.
“Saran dari IDI baik. Namun semua harus dihitung. Kalau memungkinkan kenapa tidak. Tapi masih dihitung,” katanya.
Ketua Pengurus Besar IDI, Ilham Oetama Marsis sebelumnya mengatakan, penyesuaian iuran merupakan jalan keluar terbaik untuk mengatasi krisis keuangan yang dialami BPJS Kesehatan.
IDI menilai, setoran khususnya bagi peserta dari golongan tertentu atau penerima bantuann iuran, besarannya cenderung kurang sebab setoran mereka hampir sama dengan golongan masyarakat kurang mampu.
IDI sekaligus meminta kepada Presiden terkait transparansi atas jalannya program tersebut.
BACA JUGA ;
- BPJS Kesehatan Defisit, Karena Iuran Minim
- Kalau Iuran Peserta JKN Cukup, Tak Akan Bebani Pemerintah
Berdasarkan audit Badan PengawasKeuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 2018 menunjukkan kinerja BPJS berpotensi mengalami defisit lebih dari Rp10 triliun.
Rr
Sumber; Ant
