Masalah kesehatan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah, namun mahasiswa juga harus tampil ke depan untuk mengedukasi masyarakat.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Butuh sinergitas yang kuat antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lembaga Swadaya Masyarakat, swasta, hingga mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat yang begitu kompleks.
Sitti Rohmi mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak teredukasi ataupun mendapatkan sosialisasi terkait pentingnya kesehatan bagi keluarga. Misalnya, adanya kasus stunting yang masih terjadi sebab tidak luput dari kurangnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang anak, hingga kasus lainnya seperti gizi buruk.
“Dalam hal ini para mahasiswa bisa mengambil peran, misalnya mengentri data-data posyandu. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat, seperti penerapan prokes di masa pandemi Covid-19 saat ini. Kalian calon nakes harus menjadi agen untuk mencegah penularan Covid-19. Dan juga berbagai permasalahan kesehatan lainnya,” tuturnya.
BACA JUGA: Monev KI Penting Berkelanjutan Tapi Belum Didukung Anggaran
Ketua IMK Kota Mataram, Abdul Azis Zirrohman, menjelaskan, kedatangannya menghadap Wagub NTB, tak hanya ingin bersilaturrahmi tapi juga mengundang untuk membuka latihan kepemimpinan bagi 14 kampus kesehatan di Kota Mataram.
“Selain itu juga kita ingin berkolaborasi dan mengambil peran terkait upaya mensukseskan program unggulan pemprov NTB di bidang kesehatan,” kata Abdul Azis.
her