Cerita rakyat mengandung nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal yang mengandung pesan moral cinta tuhan, alam semesta, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat dan santun
lombokjournal.com ~ Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekedar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang.
Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu Masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu.
BACA JUGA : Downshifting atau Mengurani Tingkat Konsumsi
Cerita rakyat menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern (detikSumut: Kamis, 14 Sept 2023 06.30 WIB).
Ciri bahasa yang dominan dalam cerita rakyat (detikEdu: Senin, 15 Mei 2023 06.00 WIB) adalah:
- Menggunakan majas
- Banyak menggunakan konjungsi pada awal kalimat
- Menggunakan kata arkais (kata yang jarang digunakan)
- Mengungkapkan sesuatu yang mustahil atau tidak masuk akal
Sebagai bagian dari sastra lisan, maka cerita rakyat perlu direvitalisasi.
Menurut Kethy Inriani (2017: hal. 167), sebagian sastra lisan yang memiliki kerarifan masih ada yang bertahan dan sebagiannya telah hilang ditelan zaman.
Oleh karena itu, sastra lisan warisan leluhur yang mengandung kearifan perlu direvitalisasi untuk diterapkan dan diajarkan pada generasi muda sekarang demi penciptaan kedamaian dan peningkatan kesejahteraan bangsa di masa depan.
BACA JUGA : Ite BegaweFest, Ajang Promosi Produk Lokal NTB
Kearifan lokal adalah aturan yang berlaku di suatu tempat. Kearifan lokal sebagai local genius mampu mengatur tatanan kehidupan. Meskipun zaman telah berubah dan akan terus berubah, kearifan lokal mampu berperan untuk menata kehidupan masyarakat (Kethy Inriani,
2017: hal 167)
Nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal (detikedu: Senin, 29 Apr 2024 06.20 WIB) dapat meliputi cinta kepada tuhan, alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat dan santun.
Juga mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan peduli, percaya diri, kreatif kerja keras, pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, rendah hati dan baik, toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Sebagai bentuk revitalisasi³, maka puisi adalah salah satu pilihannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasannya terikat oleh rima, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, (detikedu: Jum’at, 21 Jan 2022 16.30 WIB), mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.
BACA JUGA : Gugus Tugas Bisnis dan HAM Dibentuk, Agar Produk Lokal NTB Mendunia
Beberapa contoh puisi yang bearasal cerita rakyat/kearifan lokal:
Sangkareang
maka jadilah taman
seperti kisah firdaus
melenakan mata
tempat sukma bersiteguh
membuang rasa lapar
membelit kasih sayang
maka jadilah taman
saat kau sebut jinayang
membuat mata bathinku hilang
Ampenan, 18-02-2022: 00.29
Mandalika (1)
aku adalah rahasia
di tepian pantai
antara hidup dan mati
berbalut cinta
berkelindan moksa
dilumuri kasih nyale*
aku adalah rahasia
kisah anak manusia
berbalut cinta
lahir
hidup
mati
Makassar, 17-11-2021: 23.12
*nyale (baca nyaleu) bahasa sasak berarti cacing
Mandalika (2)
ombak biru
pasir putih
adalah saksi bisu
tubuh menjelma nyale
seturut buihbuih cinta
menjaga kedamaian
aik meneng tunjung*
tilah empak bau*
bangun integritas bangkitkan solidaritas
putri cantik memikat
memilih jalan patriot
di atas kehadiran diri
Pantai Seger, 30-04-2023: 14.17
*Bahasa Sasak yang artinya: ambil ikannya, tapi jangan bikin keruh airnya
The Last Pepadu*
bulan ke tujuh
tanah kering membara
hujan belum tiba
angin membawa debu
memanggang asa tersisa
hingga napas menderu
dua lelaki telanjang dada
berhadapan adu kekuatan
penjalin dan ende di tangan
menyerang
menepis
melukai
hingga darah menetes
memercik tempat berpijak
menyambut hujan tiba
di riuh tetabuhan
tatapan nanar
pakembar
Bengkulu, 27-07-2023: 14.20
*Judul & Karya Lukis Lalu Syaukani Art
(dalam Pertemuan Kecil, Maret 2024: hal. 58)
Yellow Princess*
kesedihan segera berlalu
seturut kebaikan meninggalkan kenangan
kehangatan tetap terjaga
senyampang meneruskan semua risalahnya
adalah setitah ratu
merangkai narasi sabda
meredam amarah para kekasih
saat tubuh menjadi nyale
di tengah segara kuta
para kawula bahagia mengumpulkannya
bagai serpihan meneduhkan
meninggalkan langit kemarau
gemerlap di jiwa
menuntun kearifan
hidup berdampingan
seia sekata di gumi paer
Lampung, 06-08-2023: 20.40
*Judul & Karya Lukis Lalu Syaukani Art
(dalam Pertemuan Kecil, Maret 2024: hal. 67)
Jika diketegorikan, maka menurut Sutji Harijanti dalam Modul Bahasa Indonesia Kelas X, puisi dibedakan menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.
Dalam berkarya, saya lebih memilih ke puisi baru. Karena puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas dari puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.
Hal ini senada seperti di tulis Patta Nasrah (di Facebook: 25-10-2020), “Kang Agus tidak menulis “poem” seperti di zaman romantic Inggris, yang terikat oleh larik, rima, bait dan sajak. Ia seorang penulis “poetry” yang bergaya bebas seperti cara orang Amerika mengoreksi sastra Inggris yang puritan…”
#AKUAIR – Perumnas Ampenan, 15-11-2024: 19.47
¹Artikel ini telah disampaikan sebagai materi Pelatihan Mulok Bahasa Sasak Para Guru (PAUD, SD dan SMP) Se-Kota Mataram: Minggu, 16-11-2024
²Aktif di Entitas AKUAIR
³Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang berdaya.