Bersin Merupakan Firasat akan Terjadinya Sesuatu

Dalam pengertian medis, bersin itu merupakan gejala yang menyangkut hidung atau tenggorokan, tapi dalam primbon Jawa dinilai merupakan firasat akan terjadinya sesuatu 

lombokjournal.com ~ Tiap orang tentu pernah mengalami bersin atau sternutasi, sebab ini gejala umum menyangkut hidung atau tenggorokan. Bersin-bersin membuat kita terganggu, namun bukanlah gejala masalah kesehatan yang serius

Menurut dokter, bersin merupakan gejala atau juga disebut sebagai proses pengusiran bakteri ke udara secara paksa dan kuat. Kecepatan bersin sekitar 160 km/jam dan dapat mengeluarkan 100.000 bakteri dalam sekali hentakan. 

BACA JUGA: Kesehatanmu saat Memasuki Usia 50 Tahun

Bersin merupakanm gejala terkait tenggorokan atau hidung

Secara medis disebutkan penyebab bersin, antara lain alergi, infeksi, atau iritasi. Kadang-kadang saat berolahraga kita juga mengalaminya.

Tapi tahukah, ada pandangan yang berbeda dengan pandangan medis. Ada yang mengatakan, bersin punya kaitan dengan firasat. Orang yang bersin di pagi, siang, sore dan malam, merupakan firasat akan datangnya kejadian atau peristiwa tertentu. 

Soal firasat ini, bisa dijelaskan dalam primbon Jawa. Masyarakat Jawa punya beragam kepercayaan mengenai berbagai hal, termasuk peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Ternyata, bersin dapat diartikan sebagai firasat dalam kepercayaan orang-orang Jawa, apalagi jika bersinnya tidak wajar.

Bukan hanya orang Jawa, mungkin sebagai orang Indonesia juga pernah mendengar tentang firasat yang timbul karena bersin-bersin. 

Pada pagi hari dapat diartikan tergantung jam berapa kita bersin. Dari bersin di pagi dini hari, hingga pagi menjelang siang, semuanya ada artinya masing-masing.

Seperti apa arti bersin berdasarkan waktunya menurut kepercayaan orang Jawa?

Dalam bacaan Kitab Primbon Jawa Betaljemur Adammakna, pertanda bersin yang tidak biasa berdasarkan waktu kejadiannya.

Pagi hari

Bila bersin tidak wajar pada pukul 1-2 dini hari, pertanda akan berjumpa dengan seorang perempuan.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 3-4 pagi, pertanda akan ada tamu yang membawa keberuntungan dan rezeki.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 5-6 pagi, pertanda akan mendapatkan kebahagian dan kesejahteraan.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 7-8 pagi, pertanda akan mendapatkan rezeki dan pangan yang berlimpah.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 9-10 pagi, pertanda akan kedatangan tamu yang berniat baik.

Bukan hanya bersin di pagi hari saja yang memiliki arti tersendiri bagi yang mempercayainya.

Berikut ini arti bersin di siang, sore, dan malam hari berdasarkan jam terjadinya.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 11-12 siang, pertanda akan ada tamu yang berniat buruk dan berkata kasar.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 1-2 siang, pertanda akan mendapatkan kebaikan dan keberuntungan.

BACA JUGA: Kadar Gula Darah Sangat Mempengaruhi Kesehatan Tubuh

Sore hari

Bila bersin tidak wajar pada pukul 3-4 sore, pertanda akan ada perselisihan dan pertengkaran.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 5-6 sore, pertanda akan kedatangan tamu yagn tidak membawa manfaat dan banyak omong.

Malam hari

Bila bersin tidak wajar pada pukul 7-8 malam, pertanda akan segera mendapatkan jodoh atau pasangan.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 9-10 malam, pertanda akan ada pencurian dan si maling akan tertangkap beramai-ramai.

Bila bersin tidak wajar pada pukul 11-12 malam, pertanda akan mendapatkan jodoh.

Itulah arti bersin tidak wajar berdasarkan jam terjadinya.

BACA JUGA: RSUD NTB Jadi Rumah Sakit Kelas Dunia

Dalam primbon Jawa disebut bersin merupakan firasat akan terjadinyas kejadian tertentu

Dari sisi medis, bersin sendiri merupakan mekanisme yang digunakan tubuh untuk membersihkan hidung.

Saat benda asing seperti kotoran, serbuk sari, asap, atau debu masuk ke lubang hidung, hidung bisa teriritasi yang memunculkan sensasi menggelitik.

Ketika hal itu terjadi, maka tubuh melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membersihkan hidung, yakni menyebabkan bersin.

Dengan kata lain, bersin adalah salah satu pertahanan pertama tubuh terhadap berbagai hal yang bisa membahayakan tubuh.

Bersin juga bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan. Hal ini terjadi terutama saat bersin disertai dengan pilek.

Tentunya, Anda boleh percaya ataupun tidak mengenai firasat bersin di pagi hari, siang, maupun malam berdasarkan jam terjadinya..

Tapi para pembaca, boleh percaya tentang firasat yang dimaksud ini. Boleh saja kita menganggapnya sebagai mitos yang dipercayai masyarakat Jawa sebagai tambahan pengetahuan untuk mengetahui warisan budaya masyarakat Jawa. ***.

 




Minuman Manis Tak Sehat Mengepung Remaja Indonesia

Artikel terkait minuman manis ini bagian dari rangkaian tulisan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia

Pemerintah Indonesia akan mengenakan cukai untuk produk minuman manis
RIZKA MAULIDA, PhD Studen, Centre for Diet and Aktivuty Research (CEDAR) MRC Epidemiology Unit, University of Cambridge

lombokjournal.com ~ Seperempat penduduk Indonesia merupakan remaja berusia 10-24 tahun. Dalam beberapa dekade ke depan, mereka akan tumbuh menjadi dewasa usia produktif yang menggerakkan perekonomian negara.

Namun, dengan pola konsumsi gula yang telah melewati batas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para remaja tersebut saat dewasa berisiko terkena diabetes melitus dan obesitas sehingga kurang produktif pada masa depan.

BACA JUGA: Peran Perempuan Cerdas Zaman Now

Walau bangsa Indonesia secara politik telah merdeka 75 tahun, kita belum sepenuhnya merdeka dari “kepungan” makanan dan minuman manis yang bisa merusak kesehatan.

Penting bagi kita dan pemerintah untuk memastikan bahwa remaja-remaja Indonesia memiliki kehidupan yang sehat dan produktif setelah mereka dewasa. Remaja mulai banyak mendapat kebebasan dalam memilih makanan dan minuman terutama di luar rumah, sehingga perlu dikembangkan suatu upaya yang lebih mudah bagi mereka untuk membuat pilihan yang lebih sehat.

Masalahnya, upaya itu tidak mudah karena industri makanan dan minuman menyasar para remaja sebagai konsumen saat ini dan masa depan.

Riset saya pada remaja dengan sampel 681 siswa di beberapa SMP negeri di Jakarta pada 2014 menemukan bahwa remaja dari keluarga yang kurang mampu akan lebih memilih makanan atau minuman berdasarkan harga dan kemudahan akses ketimbang nilai kesehatan dari makan atau minuman tersebut.

Riset ini memperkuat temuan beberapa penelitian sebelumnya yang telah melaporkan bahwa harga makanan atau minuman merupakan hal utama dalam pemilihan makanan atau minuman. Riset lain juga menyebutkan bahwa pada umumnya makanan atau minuman yang sehat cenderung lebih mahal dari makanan atau minuman yang tidak sehat.

BACA JUGA: NTB Salah Satu Terdepan dalam Pembangunan Kesehatan

Karena itu, rencana pemerintah Indonesia mengenakan cukai minuman manis Rp 1.500 per liter untuk mengurangi risiko diabetes melitus dan obesitas pada remaja merupakan langkah yang tepat dan layak kita dukung.

Minuman manis yang berbahaya

Di Indonesia, saat cuaca panas, minuman dingin manis mudah dibeli di mana saja, di penjual jalanan, warung di pinggir jalan, sampai supermarket kelas atas.

Kita dapat dengan mudah menemukan minuman manis di kantin-kantin sekolah dasar hingga menengah atas, bahkan universitas. Alternatif dari minuman sejenis ini biasanya hanya air mineral saja dengan harga yang bahkan kadang lebih mahal dari minuman manis tersebut.

Pemerintah Indonesia akan mengenakan cukai untuk produk minuman manis
Minuman manis kemasan

Banyak minuman dalam kemasan seperti jus, kopi, dan teh serta sports drink tidak baik untuk kesehatan karena umumnya ditambahi gula seperti gula pasir, gula merah, corn syrup, fruktusa, glukosa, laktosa, dan madu oleh perusahaan yang memproduksinya.

Kalori yang didapatkan dari minuman-minuman ini tidak memiliki nilai gizi dan tidak dapat memberikan rasa kenyang seperti makanan padat pada umumnya.

Oleh karena itu, konsumsi minuman dengan gula tambahan dapat berakibat pada kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar konsumsi minuman dengan gula tambahan dikurangi untuk membantu mengurangi risiko obesitas pada masa kanak-kanak.

Pola makan masa remaja berdampak pada kesehatan pada usia dewasa

Masa remaja merupakan masa mereka mulai punya kendali utuh akan apa, di mana, dan kapan mereka makan atau minum.

Pada masa ini pola makan terbentuk dan cenderung tidak berubah sampai dewasa. Pada masa ini pula remaja mulai banyak mengkonsumsi makanan dan minuman di luar rumah.

Kebiasaan yang dibangun remaja saat membuat pilihan makanan menentukan kebiasaan makan mereka pada masa mendatang.

Remaja berpotensi mengkonsumsi asupan makanan yang tidak tepat, yang dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti pertumbuhan fisik dan kapasitas intelektual yang berkurang. Asupan makanan yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya sejumlah gangguan kesehatan, seperti kekurangan zat besi, gizi kurang, dan obesitas.

BACA JUGA: Kades Diminta Prioritaskan Bangun Kesehatan di Desa 

Remaja yang mengalami kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko mereka mengidap diabetes pada saat dewasa.

Kenaikan diabetes dan obesitas di populasi Indonesia

Pada awal 2020, pemerintah menyampaikan rencana untuk menarik cukai dari minuman manis.

Rencana yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani ini berangkat dari kekhawatiran pemerintah akan tingginya angka kasus diabetes melitus dan obesitas di Indonesia.

Persentase diabetes melitus meningkat dari 6,9 perse pada 2013 menjadi 8,5 persen pada 2018, sedangkan persentase obesitas pada periode yang sama naik  dari 14,8 persen menjadi 21,8 persen.

Jika melihat kecenderungan tersebut, maka diabetes melitus dan obesitas akan terus meningkat. Diabetes melitus dan obesitas adalah dua dari sekian banyak penyakit tidak menular.

Dua penyakit tidak menular ini dilaporkan ikut berkontribusi pada sebanyak 40 juta kematian per tahunnya secara global.

Kebanyakan dari penyakit-penyakit tidak menular ini dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok, banyak beraktivitas fisik, dan pola makan yang sehat.

Badan Kesehatan Dunia juga menyebutkan bahwa peningkatan konsumsi gula, khususnya dalam bentuk minuman dengan tambahan gula, berhubungan dengan kenaikan berat badan pada anak-anak dan orang dewasa.

Negara-negara yang dikategorikan berpendapatan rendah dan menengah, seperti Indonesia, mengalami peningkatan konsumsi minuman yang diberi gula tambahan akibat dari promosi produk-produk ini secara masif. Kebanyakan target promosi dari produk-produk ini adalah anak-anak dan remaja.

Mengendalikan diabetes melitus dan obesitas dengan cara menarik cukai pada minuman manis merupakan satu langkah yang benar. Dengan adanya cukai ini, sehingga harganya lebih mahal, diharapkan konsumen terutama remaja, akan membuat pilihan yang lebih sehat secara tidak langsung. Produsen juga seharusnya tidak akan dirugikan jika menyesuaikan dengan batasan gula yang diberlakukan.

Hal ini sudah terbukti pada suatu penelitian di Inggris. Riset ini menunjukkan bahwa setelah diberlakukannya cukai pada minuman ringan, omset produsen minuman ringan di Inggris tidak anjlok.

Hal ini artinya produsen-produsen minuman ringan di Inggris dapat menyesuaikan produk mereka dengan mengurangi kadar gula pada produk-produknya. Masyarakat pun tetap membeli minuman-minuman “manis” ini hanya dengan kadar gula yang lebih aman. Cukai yang diberlakukan di Inggris adalah 24 penny (£0.24) per liter minuman jika mengandung 8 gram gula per 100 mililiter dan 18 penny (£0.18) per liter jika mengandung 5-8 gram gula per 100 mililiter.

BACA JUGA: RSUD NTB Jadi Rumah Sakit Kelas Dunia

Intervensi kesehatan menurut status sosial

Dalam riset tahun 2014 saya juga menemukan bahwa remaja dari kalangan menengah ke atas pun memiliki hambatan tersendiri untuk memilih makanan dan minuman yang sehat.

Remaja dari keluarga kelompok ini pun tampaknya memandang kesehatan tidak lebih penting daripada remaja dari keluarga menengah ke bawah.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan positif antara status sosial ekonomi dan indeks massa tubuh (IMT) di negara berkembang.

Di negara-negara berkembang, makanan dan minuman yang tidak sehat dipandang sebagai barang mewah, apalagi bagi kelompok masyarakat yang status sosial ekonominya sedang bergerak naik.

Dalam perencanaan upaya intervensi kesehatan harus sesuai dengan status sosial ekonomi kelompok sasaran. Intervensi gizi untuk remaja dari kelompok status sosial ekonomi rendah harus mencakup dukungan keuangan untuk membeli makanan yang lebih sehat. Dukungan ini tidak semerta-merta harus berbentuk bantuan tunai atau bentuk bantuan pemberian makanan yang sehat seperti program makan siang di sekolah. Dukungan ini dapat berupa cukai pada minuman manis, seperti ide pemerintah.

Sedangkan intervensi gizi bagi remaja dari kelompok status sosial ekonomi menengah ke atas harus mencakup pendidikan gizi yang mendorong mereka untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. Kita juga perlu merancang citra makanan sehat menjadi lebih menarik, seperti membingkai makanan sehat sebagai barang mewah dan kekinian. ***

Sumber: THE CONVERSATION




RSUD Provinsi NTB Jadi Rumah Sakit Kelas Dunia

Gubernur NTB resmikan Gedung IGD Terpadu & Trauma Center RSUD Provinsi NTB, dan NTB sudah memenuhi syarat penyelenggara event internasional

MATARAM.lombokjournal.com ~ Capaian RSUD Provinsi NTB diapresiasi karena sudah menghadirkan layanan fasilitas IGD Terpadu & Trauma Center yang menjadi pemicu semangat mewujudkan RSUD NTB menjadi Rumah Sakit Rujukan di Indonesia Timur.

Apresiasi itu disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang didampingi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr. H.  Lalu Herman Mahaputra, M.Kes, MH saat meresmikan Gedung IGD Terpadu & Trauma Center RSUD Provinsi NTB, Sabtu (24/12/22).

BACA JUGA: Penyusunan RPD 2024-2026,  Ada 7 Program Isu Strategis 

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah

“Hari ini menjadi saksi sejarah bahwa kita,  meresmikan satu bangunan yang akan jadi pemicu awal semangat kita untuk berbuat lebih baik lagi dan akan menjadikan Rumah Sakit terbaik yang akan jadi rujukan di Indonesia Timur,” tutur Bang Zul dalam sambutannya.. 

Provinsi NTB sebagai daerah yang menyelenggarakan berbagai event nasional dan internasional, sudah dapat menyediakan Rumah Sakit kelas dunia.

“Salah satu satu syarat adanya event Internasional maka harus memiliki Rumah Sakit kelas dunia. Ini adalah tuntutan kita akan menjadi host dalam global events tahun depan banyak sekali, Rumah Sakit bertaraf internasional sehingga para atlet dunia yang datang ke tempat kita secara psikologis merasa nyaman,” tuturnya.

IGD Terpadu & Trauma Center RSUD Provinsi NTB didesain untuk menunjang kegiatan internasional, seperti event WSBK, MotoGP, MX GP, Iron Man dan lain sebagainya. Adengan fasilitas helipad yang terintegrasi dan ruang perawatan khusus yang disiapkan sebagai ruang penerimaan atlet internasional.

Bila dibutuhkan penanganan medis ketika berlangsungnya event, semuanya terintegrasi dengan sarana diagnostic, ruang intensif dan kamar operasi yang semunanya berada dalam 1 gedung terpadu.

dr. Jack sapaan akrab Direktur RSUD Provinsi NTB menjelaskan, kehadiran Gedung IGD Terpadu & Trauma Center RSUD Provinsi NTB menjadi pelayanan rujukan reguler, juga memberikan nilai tambah untuk event- event Internasional.

BACA JUGA: Operasi Bedah Jantung Terbuka Pertama di NTB, Sukses!

“Alhamdulillah, Gedung ini yang kita nantikan akan memberikan nilai tambah untuk event – event Internasional, InsyaAllah bulan Maret WSBK sudah bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. 

Ia juga memaparkan, Provinsi NTB diusia yang ke – 64 tahun, mendapatkan kado terindah yaitu pelaksanaan Operasi Bedah jantung terbuka di RSUD Provinsi NTB. 

“Alhamdulillah, tadi bapak Gubernur sudah menjenguk pasien, dari 11 pasien sebanyak 2 pasien sudah dioperasi, InsyaAllah 9 lagi akan dioperasi pada bulan berikutnya,” jelas dokter Jack. 

IGD Terpadu & Trauma Center RSUD Provinsi NTB juga mampu menangani kasus trauma secara lebih baik karena terintegrasi dengan sarana diagnostik, seperti Radiologi, CT scan dan MRI, ruang intensif, kamar operasi yang semua berada dalam 1 gedung. 

“Demikian juga jika adanya rujukan atau keperluan rujuk cepat RSUP sudah memiliki kemampuan mentransfer pasien apapun karena sudah dilengkapi 4 ambulan berstandart ICU, dan IGD baru sudah dilengkapi dengan helipad yang memungkinkan dilakukanya evakuasi udara,” jelasnya.

BACA JUGA: Rakernas Forsesdasi, Wujudkan Peran Strategis Sekda

Selain itu, IGD baru juga memiliki design penanganan ibu dan anak yang terintegrasi dalam 1 gedung, diharapkan dapat menekan kasus kematian ibu dan anak.

RSUD NTB memiliki 112 spesialis dan 32 sub spesialis dengan IGD terpadu ini diharapkan layanan akan menjadi lebih baik.***

 

 




Operasi Bedah Jantung Terbuka Pertama di NTB, Sukes!

Terlaksananya operasi bedah jantung terbuka ini merupakan di RSUD NTB ini sebagai kado terindah pada HUT NTB ke 64

MATARAM.lombokjournal.com ~ Operasi Bedah Jantung Terbuka perdana dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, pada hari Jum’at (16/12/22), dilakukan atas sinergi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. 

Sebagai capaian layanan kesehatan di RSUD NTB, operasi jantung ini disebut sebagaisebagai kado terindah bagi Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTB ke – 64 tahun.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri. 

BACA JUGA: PMI Diingatkan, Jangan Sebatas Bikin Fasilitas Mewah

Operasi Bedah Jantung terbuka ini menunjukkan RSUD NTB salah satu terbaik di luar Jawa

“Operasi bedah jantung terbuka ini adalah kado terindah bagi Provinsi NTB di HUT NTB ke – 64 yang berlangsung pada tanggal 17 Desember 2022, Luarbiasa sekali,” kata Fikri.

Ia mengatakannya saat memberikan sambutan pada Press Conference “Operasi Bedah Jantung Terbuka Perdana Jejaring Pengampun Layanan Kardiovaskular”.

Ia menjelaskan bahwa Data Riskesdas 2018 melaporkan, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen.

Hal tersebut menandakan, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. Ini cukup tinggi mengingat penduduk Indonesia sendiri mencapai 250 juta penduduk. Pentingnya bagi Provinsi NTB memiliki pusat pelayanan jantung terpadu untuk melayani pasien penyakit jantung.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin merasa bangga atas capaian yang telah diraih oleh Provinsi NTB. 

“Saya bangga sekali, Ini merupakan salah satu Provinsi di luar Jawa yang maju, saya doakan semoga bisa terus maju bukan hanya di jantung, tetapi di stroke, cancer dan terkait dengan ginjal,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, mengucapkan rasa syukur atas telah berlangsungnya operasi bedah jantung terbuka perdana yang berlangsung sukses. 

“Alhamdulillah kegiatan Operasi Bedah Jantung Terbuka perdana pagi ini terlaksana dengan sukses, saya menyaksikan langsung bagaimana jalannya operasi pagi ini. Trimakasih kepada Kementerian Kesehatan RI atas program yang sangat luar biasa ini. Tak lupa kepada Direktur dan Tim Pusat Jantung Harapan Kita, Bapak Gubernur, Ibu Wakil Gubernur dan Jajaran Pemprov NTB yang luar biasa memberikan Dukungan tiada henti kepada kami di RSUD Provinsi NTB,” tutur dr. Jack.

Sinergitas ini bertujuan agar menguatkan Layanan Primer pada penyakit Kardiovaskular melalui Jejaring Kardiovaskular Nasional. 

Salah satu layanan Jantung yang akan segera dibuka adalah Operasi jantung CABG/ Bypass Koroner. 

Operasi bedah bypass koroner adalah tindakan operasi yang dilakukan pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yaitu pasien yang mengalami penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri coroner.

Jack berharap dengan adanya layanan ini, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang selama ini memiliki masalah penyakit jantung dan bisa dilayani di daerah sendiri tanpa harus rujuk keluar daerah.

BACA JUGA: Sektor Pertanian Tumpuan Harapan Perekonomian NTB

“Harapan Kami dengan dibukanya layanan jantung paripurna ini  termasuk pelayanan bedah jantung dapat mengurangi akan kesakitan dan kematian akibat masalah penyakit jantung. Dan harapan terbesar kami adalah masyarakat NTB dapat dilayani di daerah sendiri tanpa harus di rujuk ke luar daerah sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien pasien di seluruh NTB,” ungkapnya. ***

 




Monev 3 Program Terpadu Pangan BPOM

Sekda NTB mengapresiasi penyelenggaraan monev, karena di tengah banyaknya perhelatan internasional, keamanan obat dan makanan menjadi prioritas

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kegiatan Monev Program Nasional Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas dan Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman Kegiatan monev itu diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, berlangsung di Hotel Lombok Astoria Mataram, Rabu (07/12/22).

Sekda NTB mengajak seluruh stakeholder mensukseskan acara ini
Lalu Gita Ariadi

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi yang membuka kegiatan Monev tersebut mengajak seluruh stakeholders terkait untuk mensukseskan monev. 

BACA JUGA: NTB Masuk Lumbung Pangan Nasional, Ini Jasa Penyuluh 

Bahkan Miq Gita mengapresiasi BPOM yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan ini.

“Apresiasi kami berikan kepada BPOM beserta jajarannya yang berhasil menyelenggarakan kegiatan ini. Mari kita sukseskan bersama-sama monev ketiga program ini,” ujarnya.

Data tahun 2022 menyebut, Indeks Kesadaran Masyarakat NTB Terkait Kemanan Obat dan Makanan berdasarkan survei dari pusat kajian dan kebijakan obat dan makanan BPOM, berada di angka 72 naik dibandingkan tahun lalu yang berada di angka 66,83.

Atas kenaikan ini Sekda mendorong agar Pemprov NTB bersama Kabupaten/Kota untuk terus berkolaborasi dan bersinergi guna meningkatkan indeks ini agar menjadi lebih baik.

“Saya minta hal ini untuk menjadi atensi bersama-sama. Kita bangun sebuah komitmen dengan BPOM. Tuntaskan apa saja yang menjadi masalah guna meningkatkan indeks ini sehingga indeks kita meningkat ke level menengah dan tidak berada di tingkat bawah secara nasional,” pintanya. 

Ia juga menandaskan, Provinsi NTB  akan menjadi tuan rumah berbagai perhelatan event berstandar nasional hingga internasional serta menjadi destinasi wisata halal, keamanan obat dan makanan menjadi prioritas yang tidak bisa di abaikan. 

Karenanya ia mengungkapkan, monev ini menjadi langkah awal yang baik demi terwujudnya kesadaran masyarakat NTB akan keamanan obat dan makanan.

Sementara itu, Kepala BPOM Mataram, Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt mengatakan, kegiatan ini telah berlangsung selama 10 bulan dan monev ini menjadi program akhirnya. Ia menjelaskan keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama.

“Keamanan pangan menjadi tugas bersama-sama. Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh stakeholders terkait yang telah  meningkatkan efektifitas pengawasan obat dan makanan di NTB,” terangnya.

BACA JUGA: Gerakan Pangan Murah Sambut HUT NTB, HBKN, dan Nataru

Ia berharap agar seluruh peserta monev kali ini dapat memeberikan masukan-masukan agar program-program BPOM bekerja lebih optimal dan kedepannya dapat meningkatkan indeks kesadaran masyarakat NTB akan obat dan makanan. ***

 

 




Pemprov NTB Paparkan Beberapa Ikhtiar Ramah Disabilitas

Dalam mewujudkan NTB Ramah Disabilitas, salah satu program unggulan Pemprov NTB adalah mewujudkan NTB Ramah Disabilitas

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi (Pemprob) NTB menerima Kunjungan dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) Indonesia. 

Kunjungan kali ini dalam rangka pemantauan terhadap implementasi Perda Provinsi NTB No. 4 Tahun 2019 tentang perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas, penyerapan aspirasi dan informasi dari NGO  dan para disabilitas.

BACA JUGA: Inovasi Unggulan Daerah NTB Dipaparkan di Kemendagri

Serta penyerapan praktik baik yang dilakukan Pemprov NTB dalam pemenuhan hak-hak disabilitas.

Gubernur NTB yang diwakili Kepala Dinas Sosial NTB, H Ahsanul Khalik menyatakan, untuk mewujudkan NTB Gemilang, salah satu program unggulan Pemprov NTB adalah mewujudkan NTB Ramah Disabilitas. Ini terus diikhtiarkan dengan berbagai program pembangunan di NTB.

“Terimah kasih kepada teman KND yang sudah berkunjung di NTB. Semoga ini langkah baik untuk meningkatkan pelayanan yang ramah bagi penyandang disabilitas,” ungkap Ahsanul Khalik saat menerima KND di ruang rapat Anggrek kantor Gubernur NTB, Rabu (23/11/22).

Ia menjelaskan, beberapa ikhtiar yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam mendorong layanan yang ramah disabilitas. Seperti MOU dengan beberapa pihak utk mempermudah kebutuhan layanan bagi disablitas, dan bantuan aksesibilitas layanan publik seperti kendaraan Bus Disabilitas dari Dinas Perhubungan NTB.

Selain itu mendorong dan memfasilitasi terbentuknya LKSPD (Lembaga Kesejahteraan Sosial Penyandang Disablitas), memberikan  alat bantu seperti kursi roda untuk dewasa dan anak anak, tongkat ketiak, tongkat netra dan walker.

Dan mendorong OPD terkait dan tempat layanan publik agar akses untuk para disabilitas seperti taman kota, Membuka formasi penerimaan ASN dari kalangan disabilitas. Serta  memfasilitasi tiket gratis bagi rekan-rekan disabilitas untuk bisa menikmati event World Superbike di Sirkuit Mandalika tgl 12 Nopember lalu.

“Saat ini kami sedang melakukan perbaikan rancangan Keputusan Gubernur untuk pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Disabilitas,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KND, Dr. Dante Rigmalia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi NTB sangat ramah dengan penyandang disabilitas

Apalagi kebijakan itu diperkuat dengan Perda No 4 Tahun 2019 tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

BACA JUGA: Jangan Ada Kekerasan Fisik dan Verbal kepada Anak

“Alhamdulillah NTB sangat memperhatikan hak perlindungan dan pemenuhan teman-teman disabilitas,” ungkapnya.

Dalam kunjungan tersebut, sejumlah kepala OPD lingkup NTB juga ikut hadir seperti Kepala Dinas Kominfotik NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. Ridwansyah serta sejumlah yayasan disabilitas yang ada di pulau Lombok.***

 

 




Road Show Bunda PAUD NTB di Lombok Tengah

Dalam road show di Loteng, Bunda Niken berharap PAUD di tiap desa memenuhi P3K2

LOTENG.lombokjournal.com ~.Tugas guru, orang tua, Bunda PAUD setiap desa untuk menyiapkan pendidikan anak-anak sejak usia dini, agar ke depan mampu bersaing dengan daerah bahkan negara lain. 

Bukan hanya jadi penonton dan tidak mengerti apa-apa. 

Bunda PAUD Provinsi NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan itu  dalam acara Road Show Bunda PAUD di PAUD Habibu At-Tholabah, Desa Montong Gamang, Kopang Senin (21/11/22).

BACA JUGA: Masyarakat NTB Diimbau untuk Gemar Makan Ikan

Menurutnya, PAUD Holistik Integratif (HI) merupakan landasan awal mewujudkan pendidikan anak usia dini (0-5 tahun), yang meliputi yakni Pendidikan, Pengasuhan, Perlindungan, Kesehatan dan Kesejahteraan (P3K2)

“Kita ingin seluruh PAUD yang ada di NTB khususnya Desa Monting Gamang dan Kecamaran Kopang umumnya untuk bisa memenuhi ke lima hal tadi yaitu P3K2 agar dapat memenuhi kriteria sebagai PAUD HI,” tuturnya. 

Bunda Niken menambakan, untuk tahun ini akan diadakan Gebyar PAUD dengan lomba-lomba yang hanya bisa diikuti oleh PAUD yang sudah HI untuk memberikan penghargaan kepada PAUD HI yang berkualitas. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, ini adalah kesempatan untuk memberikan anak-anak pendidikan dengan memperhatikan 3 hal penting terhadap perkembangan anak usia 0-5 tahun. 

BACA JUGA: Pesan Optimis Gubernur NTB saat HUT KSB ke 19 

“Ada tiga perkembangan yang perlu kita dampingi, pertama emosinya, kedua mentalnya dengan memahami apa yang diinginkan anak, kemudian ketiga fisiknya, denfan tetapb melihat perkembangan anak baik tinggi maupun berat badannya,” katanya.***

 

 




Masyarakat NTB Diimbau untuk Gemar Konsumsi Ikan

Bunda Niken menekankan pentingnya masyarakat mengonsumsi ikan, utamanya anak-anak yang dalam masa pertumbuhan

LOTENG.lombokjournal.com ~ Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mengimbau masyarakat NTB untuk Gemar mengkonsumsi ikan. 

Ia beralasan mengonsumsi ikan dinilai penting bagi kesehatan, karena ikan memiliki gizi yang tinggi untuk kecerdasan, pertumbuhan dan mencegah stunting pada anak.

BACA JUGA: Wagub NTB Dukung Gerakan Event Nol Sampah di NTB

Bunda Niken mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan
Bunda Niken

“Bahan dasar ikan bisa dijadikan bakso dan siomay yang nikmat dan bisa menjadi menu keluarga sehat kita,” ujarnya.

Ia menyampaikan itu dalam pengarahannya di Aula Kantor Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok tengah, Senin (21/11/22). 

Bunda Niken saat Sosialisasi Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dan Pelatihan Pengelolaan Ikan yang bertepatan dengan Hari Ikan Nasional (Harkannas) juga menjelaskan, pentingnya mengonsumsi ikan untuk masyarakat, utamanya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. 

“Acara pelatihan seperti ini menjadi salah satu wadah untuk mensosialisasikan pentingnya mengonsumsi ikan. Acara ini sebagai bentuk kampanye kita dalam peningkatan konsumsi ikan mengingat konsumsi ikan sangat erat kaitannya dengan angka stunting. Semakin tinggi angka konsumsi ikan, maka semakin kecil angka stunting di NTB ini,” kata Bunda Niken.

Ketua Forikan NTB yang juga Ketua TP-PKK NTB ini mengungkapkan, ikan salah satu komoditi yang memiliki gizi lengkap dan harganya terjangkau. 

Hal ini kurang diperhatikan oleh masyarakat.

“Ikan adalah salah satu protein yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui serta masyarakat umumnya. Saya mengajak masyarakat untuk rajin mengonsumsi ikan agar masyarakat NTB dapat terbebas dari stunting,” pintanya.

Ia berharap kepada Kader PKK, Posyandu dan Ibu-ibu masyarakat Montong Gamang, untuk  terus diingatkan untuk mengonsumsi ikan seperti ini. 

Masyarakat lalai akan pentingnya hal ini untuk pertumbuhan generasi muda NTB.

“Ayo kita makan ikan setiap hari, karena ikan lebih murah dari daging dan proteinnya ikan sangat penting untuk kita semua. Mudah, murah dan lengkap gizinya. Kalau kita makan ikan Insya Allah kita akan jadi sehat, kuat dan cerdas,” tutupnya.

Kades Montong Gamang, Sofiyan S.Pd sangat terkesan dengan kehadiran Bu Niken.  Karena memberikan motivasi dan kesadaran bagi warganya agar mau dan gemar makan ikan.

BACA JUGA: Porwanas XIII jadi Ajang Promosi PON XII NTB 2028

Dalam kesempatan tersebut, Bunda Niken memberikan quiz bagi ibu-ibu dan sesi foto bersama, Kehadiran Bunda Niken didampingi Kadis Dikbud, Bunda PAUD Kabupaten Lombok Tengah dan Pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah serta Aparat Camat dan Desa Montong Gamang. ***

 




Stunting Bisa Diatasi, Masyarakat Jangan Khawatir

Masalah stunting masih menjadi PR dan jadi perhatian Pemprov NTB agar prevalensinya jauh berkurang

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengakui melahirkan sumberdaya manusia NTB yang kompetitif dan berdaya saing secara global tidak terlepas dari penguatan SDM berbasis pendidikan. 

Namun yang tak kalah pentingnya juga bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia itu dengan kualitas kesehatan yang tetap menjadi perhatian.

BACA JUGA: Wagub NTB: Peningkatan IPM Ditentukan para Ibu

ilustrasi: Ayo cegah stunting!

“Angka stunting yang masih menjadi PR kita di NTB untuk terus kita ikhtiarkan penurunnya. Menjadi perhatian Pemprov NTB agar prevalensinya menjadi jauh berkurang. Karena itu di Desa Sembalun ini kami berharap Kepala Desa, Perangkat Desa dibackup oleh tenaga kesehatan dan kader Posyandu harus punya misi yang sama untuk tetap bahu-membahu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mellaui penurunan stunting,” pinta Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub yang energik ini menekankan ini, karena untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang NTB yang mumpuni ke depan, faktor kesehatan menjadi hal utama yang tak boleh luput dari perhatian.

“Harapan kami kepada masyarakat di sini untuk selalu memperhatikan gizi anak-anaknya dengan memberikan asupan makanan bergizi yang mengandung protein hewani kepada anak. Karena kandungan gizi tersebut dapat membantu mencegah anak dari stunting,” terang Wagub.

Wagub juga minta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dalam penanganan stunting. Pasalnya stunting bisa ditangani. 

BACA JUGA: NTB Salah Satu Terdepan dalam Penanganan Kesehatan

“Caranya itu tadi dengan memberikan makanan  bergizi serta menjalankan pola hidup sehat, menjaga lingkungan dengan tidak buang air di sembarang tempat. Laporan Kades Sembalun angka stunting masih 15 orang. Semuanya itu bisa diatasi dengan pola penanganan asupan gizi berimbang, asupan protein dan pola hidup bersih dan sehat,” pesan Ummi Rohmi. ***

 




NTB Salah Satu Terdepan Dalam Pembangunan Kesehatan 

Dengan aktifnya 7600 lebih Posyandu Keluarga, NTB dapat menuntaskan angka stunting dengan cepat

MATARAM,lombokjournal.com ~ Keberhasilan NTB dalam pembangunan kesehatan tak terlepas dari kinerja insan kesehatan.

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja seluruh insan kesehatan di Provinsi NTB. 

Hal itu disampaikannya saat menjadi Pemimpin Upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-58 di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Mataram pada Senin (14/11/22).

BACA JUGA: Tim Medis All Out Tangani Kesehatan Selama WSBK di Mandalika

Wagub NTB memberikan penghargaan bidang kesehatan yang dinilai berjasa dalam mendorong kesehatan masyarakat NTB
Wagub NTB menyampaikan penghargaan

“Terimakasih karena kekompakan, sinergritas, kerja keras serta komitmen teman-teman insan kesehatan di NTB, sehingga Provinsi NTB menjadi salah satu provinsi terdepan dalam hal pembangunan kesehatan di Indonesia,” ucapnya.

Ia bangga atas beberapa prestasi yang diraih oleh kinerja Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama dengan stakeholders terkait. Di antaranya Posyandu Keluarga dan menjadi Provinsi Pertama yang mendeklarasikan 3 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

“Apresiasi diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk program Posyandu Keluarga di NTB. Dengan aktifnya 7600 lebih posyandu keluarga, kita dapat menuntaskan angka stunting dengan cepat karena kita punya data stunting by name by address,” kata wagub.

Dengan berhasilnya Provinsi NTB menjadi yang pertama mendeklarasikan 3 Pilar STBM, ia berharap di tahun selanjutnya akan optimis mendeklarasikan 5 Pilar STBM.

Hari Kesehatan Nasional ke-58 mengangkat tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku”.

Tema ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat lndonesia. 

Secara bersama bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19. Sehingga masyarakat lndonesia dapat kembali beraktivitas dan produktif agar lndonesia kembali bangkit dan kembali sehat.

BACA JUGA: Event WSBK Beri Keberkahan untuk UMKM NTB

Di akhir kegiatan ini, Wagub NTB berkesempatan memberikan penghargaan bidang kesehatan kepada daerah, instansi, dan individu yang dinilai berjasa dalam mendorong kesehatan masyarakat di NTB. ***