Perjanjian Shareholder Bank NTB Syariah dan Bank Jawa Timur

Perjanjian antara Bank NTB Syariah dengan Bank Jatim  merupakan bagian dari kerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) untuk memenuhi modal inti Bank NTB Syariah sebesar 3 Trilyun 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono, turut menyaksikan penandatanganan perjanjian antar pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) antara Bank NTB Syariah dan Dirut Bank Jawa Timur, Busrul Iman, Rabu (08,05/24) di Multazam Ballroom, Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram.

BACA JUGA : IMDI NTB Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional

Rangkaian persyaratan dalam shareholder agreement tersebut merupakan bagian dari kerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) untuk memenuhi modal inti Bank NTB Syariah sebesar 3 Trilyun sesuai dengan POJK No 12 Tahun 2020.

Miq Gite, yang akrab disapa sebagai Pj Gubernur, menyatakan harapannya agar kerja sama antara Bank NTB Syariah dan Bank Jatim tidak terbatas pada kerja sama antara dua bank daerah saja. Tapi juga dapat memperkuat hubungan antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemprov Jatim di berbagai sektor pembangunan.

BACA JUGA : Ekonomi Kreatif di NTB Beragam dan Menyebar  

Acara tersebut juga dihadiri oleh Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) NTB, Asisten Sekretaris Daerah (Assda), Kepala Bagian Perekonomian, perwakilan dari OJK Bali dan OJK Jatim, serta para pejabat dari unsur forkompimda NTB. Turut hadir juga Pj Bupati Lotim, Wakil Walikota Mataram, Wakil Bupati Dompu, dan perwakilan pemegang saham lainnya. ***

 

 




Ekonomi Kreatif di NTB Beragam dan Menyebar

Sebaran potensi ekonomi kreatif sudah ada semua di NTB, baik di pulau Lombok maupun pulau Sumbawa

MATARAM.LombokJournal.com ~ Ir. Hj. Lale Prayatni, Pj. Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), menggarisbawahi potensi ekonomi kreatif di NTB. Hal tersebut disampaikannya acara pembantuannya dalam  kegiatan pelaksanaan tugas pembantuan bimbingan teknis penyusunan proposal dan presentasi Bisnis Ekonomi Kreatif di Lombok Astoria pada Senin (06/05/24). 

Bunda Lale, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa kekayaan budaya NTB menghasilkan beragam produk budaya dengan potensi ekonomi kreatif tinggi, karena mereka memiliki ciri khas yang unik dan beragam dengan menggunakan bahan-bahan dari alam NTB.

BACA JUGA : Ekonomi NTB Tumbuh Sebesar 4, 75 Persen

“Tenun Sasak, Sumbawa, dan Bima, semuanya memiliki keunikannya masing-masing,” ujar Bunda Lale. 

Ia melanjutkan dengan menyebutkan sebaran potensi ekonomi kreatif yang sudah ada di berbagai lokasi di NTB, baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Sentra-sentra seperti Tenun Bayan, Peringgasela, Taliwang, Poto, Donggo, dan Raba, serta dalam sektor kesenian seperti pertunjukan Sasak dengan Gandrung dan Zikir zaman, Tari Nguri dari Sumbawa, dan Tari Lenggo dari Bima.

Bunda Lale juga menyoroti tantangan dalam pengembangannya, seperti pengembangan potensi sumber daya lokal sebagai daya tarik wisata, peningkatan kualitas produk ekonomi kreatif, dan mendorong kemitraan antara usaha wisata dengan UMKM, pemerintah, dan swasta. 

BACA JUGA : Hardiknas di Sembalun, Pj Gubernur NTB Serahkan Penghargaan Aiso 

Ditambahkan bahwa ada juga peluang, seperti event-event Nasional dan Internasional di NTB, keunikan produk, kemudahan akses platform pemasaran digital, dan kebutuhan wisatawan terhadap produk NTB.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin, S.Sos., MT, menekankan peran penting faktor SDM dan menjadi kunci sukses dalam mencapai kinerja yang baik. 

Jamaludin menyoroti pentingnya hubungan tak berwujud antara perusahaan pariwisata dengan konsumen, yang sangat bergantung pada kemampuan individu karyawan dalam membangkitkan minat dan menciptakan kesenangan serta kenyamanan bagi para konsumen. 

BACA JUGA : Konstestasi Pilgub NTB 2024 Kurang Menggairahkan

Menurutnya, untuk menciptakan SDM pariwisata yang unggul, diperlukan pengembangan forum koordinasi dan sinergi program lintas sektor, MOU antar gubernur, walikota, dan bupati, serta pelatihan SDM kepariwisataan di sektor pemerintah dan SDM ***

 

 




Ekonomi Provinsi NTB Tumbuh Sebesar 4,75 Persen

BPS Provinsi NTB menyampaikan berita rilis resmi statistik terkait pertumbuhan ekonomi NTB pada triewulan 1 tahun 2024

MATARAM.LombokJpurnal.com ~ Badan Pusat Statistik (BPS) NTB  menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada triwulan I-2024 terhadap Triwulan I-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen. 

Perekonomian Nusa Tenggara Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I-2024 mencapai Rp 43,66 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,50 triliun. 

BACA JUGA : Ekonomi Kreatif di NTB Beragam dan Menyebar

“Ekonomi kita di NTB mengalami pertumbuhan jika dibandingkan pada triwulan  1-2023 dan 2024 yaitu sebesar 4,75 persen,” jelas kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan berita rilis resmi statistik di aula Tambora BPS NTB, Senin (06/05/24). 

Ia menyebutkan dari sisi produksi, Lapangan usaha Pertambangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,4 persen. Selanjutnya ada usaha Konstuksi dan Administrasi Pemerintahan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 9,46 persen dan 8,71 persen. 

Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,79 persen sedangkan Komponen Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan andil paling besar yaitu hampir 58,60 persen.

BACA JUGA : Kebersamaan dalam Halal Bihalal Miq Gita dan Keluarga Samawa

Sementara itu, lanjutnya, Ekonomi Nusa Tenggara Barat Triwulan I-2024 terhadap triwulan III-2023 sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 1,36 persen (q-to-q). 

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri mengalami konstraksi tertinggi sebesar 16,6 persen. Selanjutnya lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan dan Usaha Pengadaan Air mengalami kontraksi masing-masing sebesar 6,51 persen dan 5,30 persen. 

Sedangkan Ekonomi Nusa Tenggara Barat tanpa Biji Logam pada Triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,01 persen jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2023. 

BACA JUGA : Panen Raya Jagung di Samota Samawa, NTB Dihadiri Jokowi

Adapun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi NTB mengalami kontraksi sebesar 0,81 persen. Man Ikp

 




Bantuan Presiden untuk Pedagang di Pasar Tradisional di Sumbawa

Bantuan modal Jokowi di pasar tradisional menunjukkan komitmen pemerintah memberikan bantuan kepada sektor ekonomi mikro

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs H. L. Gita Ariadi, M. Si melakukan kunjungan kerja ke Pasar Tradisional Seketeng di Sumbawa, NTB,  Kamis (02/05/24). 

BACA JUGA : Jokowi Buka Jalan Baru untuk Konektivitas Transportasi di NTB

Bantuan Jokowi untuk pedagang kecil merupakan komitmen pemerintah
Presiden Jokowi

Kunjungan Presiden tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada pedagang pasar dalam bentuk Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai.

Dalam kunjungannya, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara/Kabinet dan sejumlah pejabat tinggi lainnya, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa. 

Tindakan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian kepada sektor ekonomi mikro, terutama pedagang di pasar tradisional yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

BACA JUGA : TRansformasi Karya Visual dalam Antologi Puisi ‘Pertemuan Kecil’

Para pedagang di Pasar Tradisional Seketeng merespon kunjungan Presiden dengan antusias, menyambut bantuan yang diberikan sebagai dorongan besar bagi usaha mereka. 

Mereka mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah, dan berharap agar dukungan tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan usaha mereka di masa mendatang.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar Tradisional Seketeng Sumbawa, NTB, tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga menjadi simbol komitmen pemerintah untuk terus mendukung pengembangan ekonomi rakyat.

BACA JUGA : Pelaksanaan Musrenbang NTB, Akselerasi Rencana Pembangunan

Serta memperkuat kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia. ***

 




Penurunan Tajam Nilai Impor di NTB Tahun 2024

Penurunan nilai impor NTB merupakan hal yang diharapkan, karena akan membuka peluang bagi produk-produk lokal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB telah merilis data yang menunjukkan penurunan tajam dalam nilai impor Provinsi NTB pada bulan Maret 2024. Nilai impor tersebut turun sebesar 67,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Februari 2024, yang sebesar 144,27 persen.

BACA JUGA : Pendaftaran Calon Kepala Daerah Lombok Timur Mulai Dibuka

Penurunan impor NTB akan menaikkan serapan produk lokal
Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, MM (kiri)

Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, menyampaikan hal ini saat mengumumkan rilis berita resmi statistik terkait ekspor-impor di Ruang rapat Aula Tambora kantor BPS NTB, Senin (22/04/24). 

Menurutnya, penurunan nilai impor NTB merupakan hal yang diharapkan, karena akan membuka peluang bagi produk-produk lokal, terutama dari pelaku UMKM, untuk diserap dengan baik.

BACA JUGA : Milad ke 52 Zulkieflimansyah Didesign Riang Gembira

Menurut penjelasan Wahyudin, kelompok komoditas impor Provinsi NTB yang mengalami penurunan meliputi:

  • Mesin-mesin/Pesawat Mekanik
  • Mesin dan peralatan listrik
  • Produk keramik
  • Karet dan Barang dari Karet
  • Plastik dan Barang dari Plastik
  • Komoditi lainnya.

Selain itu, neraca perdagangan Provinsi NTB pada Bulan Maret 2024 mengalami surplus sebesar US$ 111.33 juta. ***

BACA JUGA : Sentra Perajin Tenun di Kabupaten Bima Ditinjau Bunda Lale

 




Industri Kreatif Berkembang, NTB Jadi Tuan Rumah Event BBI 

Ditjen IKMA Kemenperin, Ibu Reni, menyebutkan bahwa NTB telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sektor industri kreatif dan manufaktur

MATARAM.LombokJournal.com ~ Direktorat Jendral (Ditjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama erat dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Dekranasda NTB. 

BACA JUGA : Mudik Ceria Gratis 2024, Mudahkan Pemudik Rayakan Lebaran

Ditjen IMKA menilai NTB punye komitmen kuat mengembangkan industri kreatif dan manufaktur
Bunda Lale dan Ibu Reni

Kerja sama itu dalam upaya memperkuat sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia, 

Diskusi terbaru, Kamis (04/04/24), membahas persiapan even Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang akan diselenggarakan di NTB pada bulan Desember ini.

Dipilihnya NTB sebagai tuan rumah acara BBI merupakan penghargaan besar bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keputusan ini diumumkan setelah pertimbangan strategis dan potensi NTB dalam industri kreatif dan manufaktur.

Ditjen IKMA Kemenperin, Ibu Reni, menyebutkan bahwa NTB telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sektor IKM dan manufaktur. Keputusan ini juga didukung oleh pencapaian signifikan NTB dalam memajukan industri lokal.

Pj Gubernur NTB, melalui Pj Sekda Pak Ibnu Salim, menyambut baik keputusan ini dan berjanji untuk mendukung penuh penyelenggaraan acara tersebut.

BACA JUGA : Mengajar untuk Memotivasi, Pengajaran KMHDI di Sumbawa

Acara BBI bertepatan dengan HUT NTB dan menjadi platform penting untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia serta memperkuat kemitraan antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. 

Dipilihnya NTB sebagai lokasi acara diharapkan membuka peluang baru bagi pengembangan industri kreatif dan manufaktur di daerah.

Gernas BBI menargetkan 30 juta UMKM nasional tahun 2024, termasuk di NTB. Sebanyak 30 IKM terbaik dari NTB akan dipilih untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Pelaksanaan BBI melibatkan seluruh IKM/UMKM di NTB, dengan skema pendampingan, promosi, pameran, dan monitoring. Sinergi antara berbagai stakeholder, termasuk Dekranasda NTB, akan menjadi kunci keberhasilan acara ini.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh tim dari Kemenperin dan pemangku kepentingan NTB. Hasil pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat posisi produk-produk BBI di pasaran dan meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian daerah.

BACA JUGA : Rekomendasi Pendirian Fakultas Kedokteran untuk UMMAT

Di akhir pertemuan, tim dari Ditjen IKMA mengunjungi NTBMall untuk mengapresiasi sinergi antara OPD yang berjalan baik dalam mendukung industrialisasi di NTB. ***

 




Pj Gubernur NTB tinjau Gerakan Pangan Murah di Pulau Sumbawa

Pj Gubernur NTB meninjau gerakan pangan murah yang menjual harga kebutuhan pokok dengan harga terjangkau

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Safari Ramadan di Pulau Sumbawa telah dimulai dengan meninjau  gerakan pangan murah, yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. A. Azis., SH., MH. 

BACA JUGA : Dekranasda NTB Tampilkan Desainer Lokal dala IFW 2024

Pj Gubernur NTB tinjau gerakan pangan murah di pendopo bupati KSB

Mereka meninjau Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan di depan Pendopo Bupati Sumbawa Barat pada Jumat (29/02/24).

Dalam pasar Gerakan Pangan Murah Safari Ramadhan ini, berbagai bahan kebutuhan pokok tersedia dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 

BACA JUGA : Pemprov NTB Safari Ramadhan Ketiga di Loteng 

Beberapa di antaranya adalah beras seharga Rp 52.000 per 5 kg, minyak goreng seharga Rp. 15.000 per liter, gula seharga Rp 17.000 per kg, dan telur seharga Rp 55.000 per trey.

Gerakan Pangan Murah ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dikoordinir oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat. 

BACA JUGA : Muslimah NTB Bahas Kajian Akbar Bersama Bunda Lale

Kegiatan ini dimulai pada pukul 15.00 WITA dan disaksikan langsung oleh Pj Gubernur NTB beserta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Provinsi NTB. ***

 




Pangan Murah untuk Dekatkan Layanan dan Kontrol Inflasi

Gerakan pangan murah ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pelayanan dengan harga yang terjangkau. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB, melalui Dinas Ketahanan Pangan, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbele, Kota Mataram, pada Rabu (20/03/2024). 

BACA JUGA : Ibu-ibu Diajak Bijak Manfaatkan Rupiah  

Gerakan pangan murah juga mencakup upaya diversifikasi pangan

Tujuan kegiatan ini adalah mendekatkan layanan kepada masyarakat untuk mendapatkan harga yang terjangkau serta untuk mengendalikan inflasi daerah.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov NTB, H. Abdul Azis, SH., MH, gerakan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pelayanan dengan harga yang terjangkau. 

Ia menjelaskan bahwa aspek ketahanan pangan penting, termasuk pemenuhan cadangan pangan di tingkat daerah untuk menghadapi situasi rawan pangan dan bencana alam.

BACA JUGA : Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Tetap Bersiap Kembali Pimpin NTB

Selain itu, gerakan pangan murah juga mencakup upaya diversifikasi pangan, mendorong masyarakat untuk mengonsumsi variasi makanan pokok sehingga tidak hanya terpaku pada satu jenis.

“Variasi dalam makanan penting untuk memenuhi kebutuhan energi dengan lebih seimbang,” ujarnya.

Keamanan pangan juga menjadi fokus, dengan penguatan pengujian bahan pangan baik sebelum dipasarkan (pre market) maupun setelah beredar di pasar (pos market).

“Pengujian intensif dilakukan untuk memastikan keamanan konsumsi bahan pangan,” tambahnya.

BACA JUGA : Khazanah Ramadhan Tonjolkan Semangat Ekspresi Kegamaan

Gerakan Pangan Murah dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di NTB, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Serly/her

 




Food Estate Habiskan 1,5 triliun, Hanya Panen Jagung 25 Ton

Habiskan anggaran sebesar Rp 1,5 Triliun tapi menghasilkan 25 Ton jagung, Food Estate Gunung Mas disebut sebagai proyek gagal dan tak bermanfaat bagi Ketahanan Pangan

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Proyek Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menggunakan anggaran sebesar Rp 1,5 Triliun, namun hasil panen jagung yang dihasilkan hanya sekitar 25 ton. 

BACA JUGA : Pemerintah Jamin Ketersediaan Stok Pangan di Bulan Ramadhan

Menurut Johan, proyek food estate merupakan pryek salah kaprah
Johan Rosihan

Johan Rosihan, Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera menilai, hal ini sebagai bukti nyata kegagalan proyek tersebut. 

Menurutnya, penggunaan anggaran sebesar itu untuk menghasilkan jumlah panen yang sangat minim menunjukkan bahwa proyek Food Estate hanya ‘buang-buang anggaran’.

Menurut Johan, proyek ini sebelumnya telah ditolak, namun pemerintah tetap memaksakan pelaksanaannya. 

Bahkan, untuk menutupi kegagalan proyek perkebunan singkong, pemerintah memilih untuk menanam jagung di lahan tersebut. 

BACA JUGA : Ekspor NTB Bulan Februari 2024 Meningkat Sebesar 24,90 persen

Namun, hasil panen jagung yang minim menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Johan juga menyoroti dampak lingkungan dari proyek ini, seperti kerusakan hutan yang mengakibatkan banjir dan longsor. 

Dia menegaskan bahwa tidak ada petani yang tertarik untuk terlibat dalam proyek ini, dan menganggap bahwa kebijakan Food Estate di Gunung Mas sebagai kesalahan yang harus dihentikan.

Sebagai tanggapan, Johan menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab dengan menghentikan proyek tersebut dan melakukan pemulihan kawasan yang terkena dampaknya.

BACA JUGA : Ramadhan, Masyarakat Diajak Menyambutnya dengan Suka Cita

Dia juga menekankan perlunya mengalihkan anggaran untuk membantu petani dalam usaha tani di lahan-lahan yang lebih produktif serta membangun infrastruktur pertanian yang mendukung kebutuhan para petani. ***

 

 




Ekspor NTB bulan Februari 2024 Meningkat Sebesar 24,90 Persen 

Nilai ekspor NTB terus berlanjut mengalam tren kenaikan dari tahun ke tahun dan dari bulan ke bulan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pada Bulan Februari 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam nilai ekspor. Menurut BPS, nilai ekspor Provinsi NTB pada bulan tersebut mencapai US$ 230.708.644.  

BACA JUGA : Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat dan Angin Kencang Guncang Indonesia

Kelompok komoditas ekspor terbesar adalah galian tambang nonmigas
Drs. Wahyudin, MM

Dengan demikian berarti mengalami peningkatan sekitar 24.90 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, menyampaikan terkait kenaikan eksport NTB ini dalam rilis berita resmi di ruang rapat Aula Tambora Kantor BPS NTB pada Jum’at (15/03/24).

Menurutnya, tren peningkatan nilai ekspor NTB terus berlanjut dari tahun ke tahun dan dari bulan ke bulan.

Wahyudin menjelaskan bahwa kelompok komoditas ekspor terbesar pada bulan tersebut adalah barang galian/tambang nonmigas dengan nilai US$ 229.894.817 (99.65 persen). 

BACA JUGA : Pemerintah Jamin Ketersediaan Stok Pangan di Bulan Ramadhan

Sementara itu, sektor impor terbesar pada Bulan Februari 2024 adalah mesin-mesin atau pesawat mekanik, mencapai US$ 102,88 juta (71.31 persen).

BPS juga mencatat bahwa neraca perdagangan Provinsi NTB pada bulan tersebut mengalami surplus sebesar US$ 86.44 juta, dan secara kumulatif dari Januari hingga Februari 2024, surplus mencapai US$ 99.74 juta.

Selain mesin-mesin atau pesawat mekanik, impor bulan Februari 2024 juga didominasi oleh mesin dan peralatan listrik, produk keramik, karet dan barang dari karet, plastik dan barang dari plastik, serta perangkat optik.

BACA JUGA : Ramadhan, Masyarakat Diajak Menyambutnya dengan Suka Cita

Demikianlah informasi terkait peningkatan nilai ekspor NTB pada bulan Februari 2024 yang disampaikan oleh BPS. Man/dyd