Indeks

BPJS Kesehatan, IDI, dan Republika Serahkan APD dan Bantuan Tambahan untuk Tenaga Medis

Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris saat acara penyerahan bantuan APD di Kantor Pengurus Besar (PB) IDI, Selasa (24/03/20) (Foto; Jamkesnews)
Simpan Sebagai PDFPrint

“Walaupun pada praktiknya tidak mudah mencari APD di tengah kondisi saat ini, tapi kami terus upayakan semata-mata untuk membantu melindungi keselamatan tenaga medis yang bertugas di lapangan. Dompet donasi BPJS Kesehatan dan Republika juga masih terus kami buka untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi”

lombokjournal.com —

MATARAM  ;  Gerakan Gotong Royong Bantu Tenaga Kesehatan Cegah Corona (GEBAH CORONA) yang diprakarsai BPJS Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Republika beberapa waktu lalu, telah menunjukkan hasil nyata.

Dari hasil penggalangan dana itu diserahkan bantuan berupa Alat Perlindungan Diri (APD) kepada para tenaga medis dan fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, para tenaga medis sudah bekerja keras mempertaruhkan kesehatan, bahkan nyawanya, demi melindungi masyarakat.

“Saatnya kita bergerak juga melindungi tenaga medis. Apalagi di tengah kondisi saat ini, APD sulit dicari karena banyaknya kebutuhan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat mendukung kelancaran para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya,” ujar Fachmi usai acara penyerahan bantuan APD di Kantor Pengurus Besar (PB) IDI, Selasa (24/03).

Dalam acara penyerahan bantua itu, hadir Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih, Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi, serta jajaran direktur rumah sakit mitra BPJS Kesehatan, seperti RSAL Mintoharjo, RS Pelni, dan RS Said Sukanto.

Fachmi mengatakan, APD berupa masker bedah, baju pelindung medis, baju APD lengkap, hand sanitizer, dan kipas disinfektan itu nantinya akan didistribusikan kepada para tenaga medis yang bertugas di lapangan.

Selain APD, BPJS Kesehatan juga menyalurkan donasi tambahan yang berasal dari penggalangan dana sukarela karyawan BPJS Kesehatan.

“Gotong royong bersama ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga medis yang bertugas melayani masyarakat di tengah pandemi virus corona. Mudah-mudahan langkah ini bisa menginspirasi masyarakat luas dan instansi lainnya untuk turut bergerak mendukung kerja tenaga medis,” ucap Fachmi.

Saat ini, angka pasien positif corona di Indonesia terus meningkat tajam hingga mencapai lebih dari 500 kasus. Dukungan dari masyarakat pun sangat diperlukan agar tenaga medis bisa melakukan pekerjaannya dengan aman.

“Terima kasih kepada Republika dan BPJS Kesehatan yang telah menginisiasi gerakan kemanusiaan ini. Bantuan APD selanjutnya akan didistribusikan kepada ketiga rumah sakit tersebut. Mudah-mudahan BPJS Kesehatan dan Republika ke depannya bisa memperluas bantuan ke rumah sakit lainnya,” ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih.

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi juga meminta dukungan IDI untuk terjun langsung ke lapangan memfasilitasi tenaga kesehatan yang membutuhkan bantuan APD.

“Sumbangan bantuan ini adalah inisiatif bersama dari kami bagi tenaga kesehatan yang berada di lini paling depan. Walaupun pada praktiknya tidak mudah mencari APD di tengah kondisi saat ini, tapi kami terus upayakan semata-mata untuk membantu melindungi keselamatan tenaga medis yang bertugas di lapangan. Dompet donasi BPJS Kesehatan dan Republika juga masih terus kami buka untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi,” ujarnya.

Masyarakat bisa ikut berdonasi dengan melakukan transfer ke PT Republika Media Mandiri melalui Bank BCA dengan nomor rekening 375.305.177-1 dan Bank Mandiri dengan nomor rekening 127.00.9090909-2.

“Kami mengapresiasi dukungan kepada PB IDI dan berbagai pihak yang telah ikut berkontribusi. Penyebaran virus corona ini harus dikendalikan agar virus tidak meluas ke wilayah yang fasilitas kesehatannya minim sarana prasarana. Mudah-mudahan wabah virus corona ini dapat segera berlalu,” kata Direktur Utama RSAL Mintoharjo dr. Wiweka yang juga hadir dalam acara tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama RS Pelni dr. Dewi F. Fitriana. Menurutnya, bekerja merawat pasien yang diisolasi bukanlah perkara mudah.

“Apalagi jumlah pasien yang memerlukan isolasi terus bertambah. Karena itulah pihaknya terus mengubah sebagian ruangan di RS Pelni menjadi ruang isolasi,” terangnya.

Di sisi lain, Kepala RS Said Sukanto dr. Rusdianto mengatakan pihaknya sudah bersiap-siap mendirikan posko penanganan khusus untuk kasus corona di rumah sakitnya.

Menurutnya, kasus virus corona ini seperti bola salju, makin lama makin banyak. Meski kami sudah mengantisipasinya, namun kebutuhan alat medis terus bertambah.

“Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada IDI, BPJS Kesehatan, dan Republika atas bantuan yang diberikan,” kata Rusdinato.

Rr

(Jamkesnews)

Exit mobile version