Indeks

Wisata  Pemandian di ‘Bunut Ngengkang’

Wisata Pemandian dengan suasana Sesaot yang sejuk -- Foto; Aya
Simpan Sebagai PDFPrint

Lokasi wisata ini berada persis di hutan Sesaot, Lombok Barat

MATARAM.lombokjournal.com

Libur panjang selama pandemi Covid-19 rupanya banyak masyarakat yang memanfaatkan kesempatan untuk menikmati destinasi wisata Alam . Salah satunya, wisata pemandian yang baru dibuka  “Bunut Ngengkang” yang terletak di Daerah Sesaot Lombok Barat, NTB.

Wisata alam yang berada di Desa Buwun Sejati dusun Aik Nyet Gubuk bajur Lombok barat Narmada dan berjarak 15 kilo dari Kota Mataram ini tampak ramai, Minggu (17/01/2021).

Terlebih lagi, suasana yang sejuk membuat mereka nyaman dan betah berlama-lama meski mandi di Bunut Ngengkang.

Tidak perlu merogoh kocek yang terlalu dalam, sebab untuk masuk ke lokasi pemandian harganya begitu ramah. Pengunjung hanya cukup membayar uang masuk sebesar Rp.2 ribu per orang dewasa dan untuk anak -anak di Gratiskan.

Suasana alamnya begitu terasa, sebab lokasi wisata ini berada persis di hutan sesaot, Lombok Barat. Sehingga, air yang cukup dingin dan begitu jernih dan bersih.

“Tempatnya begitu asri, jadi nyaman untuk ke sini sama bersama teman-teman. Apalagi ada aliran sungainya juga yang airnya jernih dan segar itu yang membuat saya datang untuk yang ke tiga kalinya,” ujar Nimas salah satu pengunjung. .

Begitu juga dengan apa yang disampaikan Fitriah, Ia mengungkapkan berwisata di Pemandian Bunut Ngengkang bisa menenangkan pikiran sejenak dari rutinitas pekerjaan.

“Lokasinya yang asri membuat saya suka liburan ke sini, ya karena kondisi alamnya masih hijau. Apalagi tiket masuknya cuma dipungut Rp.2 ribu dan gratis untuk anak saya ,” tuturnya.

Pengelola obyek wisata setempat, Darmawan , mengatakan sejak  pandemi memang kunjungan di tempatnya meningkat.

Jika hari biasanya hanya puluhan kAmi bisa mencapai ratusan pengunjung sehari.

“Dibanding hari-hari biasanya, pengunjung pada liburan kali ini lebih ramai. Walaupun biasanya, kalau pas hari Minggu pasti banyak yang datang,” jelasnya.

Darmawan menyebut hasil dari kunjungan wisatawan 60 persennya di alihkan untuk pembangunan Masjid Al-ikhlas Buwun sejati dan 40 persennya diserahkan untuk pengelola dan Desa.

Kendati demikian, meski banyak yang datang pihaknya meminta protokol kesehatan tetap diperhatikan. Sebab, seperti yang diketahui wabah COVID-19 masih mengancam.

“Protokol Covid tetap dilaksanakan yakni pengunjung wajib menggunakan Masker dan tidak berkerumun,” tutur Darmawan.

Aya

Exit mobile version