Sertifikat Halal 1000 UMK, Diharapkan NTB Sentral Produk Halal

Sertifikat halal merupakan upaya pelaku UMK mendapat kepercayaan konsumen dengan menjamin produk-produk yang dijual kualitasnya terbaik

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Dr. Hassanudin menyerahkan secara simbolis sertifikat halal Self Declare bagi 1000 pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Provinsi NTB yang berlangsung di Aula ALI II UPT Asrama Haji Embarkasi Lombok Mataram, Rabu (17/07/24).

Penerbitan sertifikat halal Self Declare diberikan secara gratis kepada pelaku UMK yang merupakan kerjasama pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah dengan  Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

BACA JUGA : Perkembangan Ekspor dan Impor NTB Tahun 2024

Dalam sambutannya, PJ Gubernur NTB Dr. Hassanudin mengatakan, pemberian  sertifikat itu bagi pelaku UMK merupakan syarat wajib untuk menjamin produk-produknya berkualitas dan aman bagi konsumen. 

Pemberian sertifikat itu menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal NTB di kancah nasional maupun internasional.

“Kita sungguh berharap bahwa NTB menjadi pusat industri produk halal terbesar di wilayah timur Indonesia. Harus kita wujudkan bersama,” tegasnya.

Dr. Hassanudin menjelaskan bahwa industri gaya hidup halal memiliki potensi yang sangat besar dari sisi keuntungan ekonomi dan lapangan pekerjaan. 

Sertifikat halal merupakan upaya pelaku UMK untuk mendapat kepercayaan bagi konsumen dengan menjamin produk-produk yang jual memiliki kualitas terbaik.

“Langkah ini sebagai upaya kita mendukung program pengembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kita berharap bagi pelaku UMK memahami manfaat sertifikat halal, bukan hanya berkualitas tapi juga memenuhi standar halal yang baik,” jelasnya.

BACA JUGA : Gelar TTGN XXV Dibuka Mendes PDTT

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Dr. Yulius mengatakan penerbitan sertifikat itu membuka peluang usaha guna memandu pelaku UMK di pasar global. 

Sertifikat itu sudah memakai standar dunia yang menentukan kualitas produk-produk lokal.

“Indonesia optimis menjadi pusat halal dunia, mengingat posisi Indonesia sebagai Negera muslim terbesar di dunia,” ungkapnya.

Dijelaskan, untuk mendorong percepatan penerbitan sertifikat tersebut bagi pelaku UMK di NTB, Kementerian Koperasi dan UKM RI terus memberikan dukungan dengan pelaksanaan Roadshow Kita Halalin 1000 UMK di Provinsi NTB.

BACA JUGA : Sky Lacing, Destinasi Paralayang Internasional di Lombok Tengah

Kegiatan penyerahan sertifikat halal bagi 1000 UMK Provinsi NTB dihadiri oleh Perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTB, beberapa Kepala OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTB dan 1000 peserta pelaku UMK NTB yang menerima sertifikat halal. Man/her

 

 




UMKM Sasar Pasar Malaysia dan Singapura

Produk UMKM NTB beserta turunannya banyak diminati negara tetangga Malaysia dam Singapura, termasuk produk olahan

SINGAPURA.LombokJournal.com ~ Pemerintah NTB  melalui misi dagang berencana memfasilitasi pelaku Usaka Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) NTB untuk menyasar berbagai produk unggulannya ke buyer di luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. 

BACA JUGA: Wagub NTB Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting

Misi Dagang Pemprov NTB memfasilitasi produk unggulan UMKM NTB

Potensi NTB untuk untuk memasarkan produk unggulan UMKM sangat besar. 

“Kita diminta mengirim sample dulu karena ada beberapa komoditi kita seperti tenun serta mutiara sangat di minati terutama di singapura,” tandas Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti, M.AP di Singapura, Kamis (31/08/23), seperti dilaporkan Tim Publikasi Dinas Kominfotik NTB langsung dari Singapura.

Nelly menambahkan, selain produk unggulan UMKM seperti tenun dengan turunannya, produk yang juga banyak diminati yang peluang pasarnya menjanjikan di negara seperti Malaysia dan Singapura adalah produk olahan ikan (seafood). 

“Ternyata permintaan produk olahan ikan banyak diminati, kami berharap pasar baru ini bisa dimaksimalkan para pelaku UMKM kita,” kata Nelly.

BACA JUGA: Program Talent Scouting Pondok Pesantren di Lombok

Produk olahan

Atase Perdagangan Singapura Billy Anugrah mengungkapkan, misi dagang ke Malaysia dan Sngapura  yang digagas oleh Pemprov NTB sangat tepat, karena kebutuhan pasar di Malaysia tidak berbeda jauh dengan Indonesia.

“Mengingat di Malaysia mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI), jadi standar market tidak berbeda jauh dengan indonesia. Dan sangat pas menawarkan produk olahan makanan. Sedangkan di singapura yang merupakan negara transit kita mendorong  lebih kepada private lebel corporationnya dimana produksi dan outsourcing barangnya dari indonesia,” jelas Billy.

Tidak hanya itu, Billy juga menyarankan agar para pengusaha lokal NTB  jangan takut membuka kerjasama walapun bentuknya private label. bila para pengusaha tersebut ingin bersaing sekelas pasar singapura. 

“Jangan takut.  Ambil saja jika ada tawaran walau bentuknya private label. Karena peluang permintaan produksi  besar dan serta jaminan kontrak jangka panjang pasti diberikan,” ingatnya.

BACA JUGA: Anak Harus Sehat untuk Capa Cita-citanya

Untuk diketahui, misi dagang tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 1-3 September 2023 dan rencananya akan dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah bertempat di Strand Mall Kuala Lumpur Malaysia. ***

 

 




UMKM NTB Ramaikan Side Event Rakornas KI Se-Indonesia

Komisi Informasi se Indonesia yang menjadikan NTB sebagai tempat penyelenggaraan Rakornas, memberi angin segar bagi pelaku UMKM

MATARAM.LombokJournal.com ~ Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) NTB menjadi side event dan  melengkapi gelaran Agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ke – 14 Komisi Informasi Se – Indonesia berlangsung di Lombok Raya Hotel, Senin (07/08/23).

BACA JUGA: Pengolahan Sampah RDF/SRF di Kebon Kongok, Beroperasi

Penyelenggaraan RAKORNAS KI se Indonesia buka kesempatan bagi UMKM NTB
Salah satu pengunjung UMKM NTB

Sebanyak 12 UMKM yang terlibat dengan menghadirkan berbagai produk unggulan, seperti produk makanan (keripik, ayam Taliwang, sate pusat, madu dan lain sebagainya), fashion (baju, tas) dan berbagai kreasi mutiara. 

Kehadiran para UMKM menjadi bentuk memperkuat sektor bagi pelaku UMKM, memperkenalkan berbagai produk unggulan di NTB dan sebagai bentuk bela dan beli produk lokal. 

Ni Made Febrie Arisandi AK.,SE., ST., MM. selaku pendamping UMKM dari UPT Balai Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (BP3UD) Dinas Perdagangan, menjelaskan, terpilihnya NTB sebagai tuan rumah Rakornas tentu sebagai angin segar bagi para UMKM.

“Nampaknya event ini cukup membuka peluang yang baik bagi pelaku usaha (UMKM) karena akan beri efek yang baik sebagai penunjang supaya produk-produk unggulan NTB bisa di kenal dan juga di bawa pulang sebagai oleh-oleh bagi peserta rakornas,” tuturnya.

BACA JUGA: Rakor Progres Pendidikan Kecakapan Wirausaha

Kualitas produk unggulan yang tampilkan pada event Rakornas ini cukup memantik seluruh rangkaian kegiatan ini ditandai banyak pengunjung yang melihat dan juga membeli produk yang digelar. 

Di satu sisi, Melilizar selaku owner dari Otilia Pear merupakan anggota dari Organisasi Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) mengaku, hadirnya Rakornas semakin memperluas jaringan UMKM ke seluruh Indonesia.

“Kita berharap efek dari kegiatan ini bisa ada masukan untuk kita produk kita laku dan bisa dibawa ke luar dari NTB dan memperkenalkan bahwa Lombok memliki mutiara yang bagus dan beragam,” ujarnya.

Salah satu peserta Rakornas, Meliana dari Sulawesi Tengah menyampaikan, produk- produk yang hadir sangat beragam, sehingga memperlihatkan bahwa NTB kaya akan produk unggulan yang dimiliki.

BACA JUGA: Hari Anak Nasional di NTB, Dimeriahkan 800 Peserta

“Produk nya bagus bisa memperlihatkan usaha-usahanya pada acara yang besar seperti ini agar produk ntb bisa dikenal secara luas karena kita hadir dari berbagai provinsi di indonesia”ungkapnya. ***

 

 




UMKM Perlu Didorong Kembangkan Produk Ekspor

Setelah melalui badai pandemi Covid-19, kalangan UMKM perlu dukungan yang mendorong produknya terus berkembang 

LombokJournal.com ~ Produk dalam negeri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebenarnya tak kalah kerennya dibanding merek internasional. 

Bahkan produk  dari kalangan UMKM tak sedikit yang sudah diekspor digemari di mancanegara. 

Jadi terbukti, produk UMKM sebenarnya memiliki standar kualitas ekspor.  Semua orang pasti paham, kualitas ekspor memiliki spesifikasi yang tidak sembarangan?

BACA JUGA: Lombok Sumbawa Fair 2023 akan Jadi Event Utama

Bank Indonesia konsisten mendorong pengembangan UMKM
UMKM dengan produk ekspor

Memang sebagian masyarakat masih suka berburu barang merek internasional.  Alasannya, produk luar negeri dinilai kualitasnya lebih baik, modelnya mengikuti zaman, hingga menjadi status simbol (gengsi) bagi pemiliknya. 

Namun kini,  anggapan itu tak selamanya benar.

Dukungan untuk UMKM tentu masih perlu dilakukan. beberapa waktu lalu Indonesia diterjang pandemi Covid-19 (sampai sekarang pun sisnya masih terasa). Adanya pandemi itu,, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terpukul. 

Menurut survei Bank Indonesia, 87,5 persen UMKM harus menelan pil pahit, karena mengalami penurunan pendapatan. Dari sisi pelaku UMKM, inovasi dan adaptasi termasuk pemanfaatan teknologi digital, mutlak harus dilakukan. 

Dengan pemanfaatan teknologi dapat memudahkan pelaku UMKM memasarkan produknya, tak hanya bagi konsumen lokal, namun juga global. 

Dari sisi pembayaran, dengan digitalisasi membuat transaksi dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun, proses transaksi menjadi semakin mudah.

Dari sisi konsumen, kita harus meningkatkan kesadaran serta minat untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri. Dengan cara tersebut, dapat mendukung UMKM untuk terus berkembang, lebih dari itu bisa membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. 

BACA JUGA: Strategi Pemprov NTB agar Event Internasional Meriah

Bagaimana tidak, data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. Sebesar 99,9 persen dari pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM, dengan penyerapan tenaga kerja hingga 97,0 persen dan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60,5 persen. 

Salah satu yang konsisten melaksanakan program pengembangan UMKM yaitu Bank Indonesia. 

Bank sentral di Indonesia ini konsisten melakukan program pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan guna mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif.  

Bank Indonesia juga mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BWI). 

Ini mendorong pemulihan ekonomi, antara lain melalui penyelenggaraan berbagai event strategis, perluasan penggunaan QRIS UMKM, program belanja produk-produk UMKM, serta peluncuran aplikasi E-Catalogue Bank Indonesia.

Salah satu event strategis Bank Indonesia yang selalu dinantikan masyarakat sebagai aksi nyata dukungan terhadap UMKM serta pariwisata, adalah Karya Kreatif Indonesia (KKI). 

Sedikit kilas balik, pada tahun lalu, KKI terbukti sukses menjadi momentum kebangkitan UMKM di era pandemi untuk mendorong UMKM digital dan UMKM ekspor. 

Capaian KKI 2021 meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik dari sisi omzet (94 persen), jumlah pengunjung (130 persen), realisasi business matching ekspor dan pembiayaan (17 persen), maupun komitmen pembiayaan (548 persen). 

Hal ini mencerminkan membaiknya kinerja UMKM dan optimisme untuk bangkit setelah melewati badai pandemi.

BACA JUGA: Pertunjukan Kolosal INEN GUMI Meriahkan Event WSBK 2023

Tahun lalu KKI hadir pada bulan Mei, dengan rasa yang berbeda, karena KKI 2022 menjadi bagian dari side event Presidensi Indonesia untuk G20. ***

Sumber: Bank Indonesia




Strategi Pemprov NTB agar Event Internasional Meriah 

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah strategi meramaikan event internasional, yakni mengoptimalkan LSF agar jadi event internasional di NTB

MANDALIKA.LombokJournal.com ~ LSF haruslah dijadikan event rutin dalam penyelenggaraan event internasional di NTB.

Karena itu, diharapkan kehadiran Lombok Sumbawa Fair (LSF) secara berkesinambungan digelar di berbagai event internasional di NTB, seperti WSBK, MotoGP, MXGP dan lainnya.

BACA JUGA: Bazar Lombok Sumbawa Fair di event WSBK 2023

Menurut Gubernur NTB, strategi meramaikan event internasional di NTB yaitu menghadirkan Lombok Sumbawa Fair
Gubernur Zulkieflimansyah

“Inilah yang jadi magnit dan warna lain untuk meramaikan berbagai event berkelas di NTB,” kata Bang Zul panggilan akrab Guberrnur NTB..

Ia menyampaikan itu saat menjawab pernyataan media terkait strategi yang dilakukan Pemprov agar berbagai event internasional di NTB selalu ramai, setelah membuka Lombok Sumbawa Fair (LSF) WSBK Series Riders 20203 di Mandalika Sirkuit, Sabtu (04/03/23).

Bang Zul saat itu didampingi anggota Forkompinda NTB, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB.

Ditegaskan, LSF hendaknya dijadikan sebagai keyword strategis untuk mentrigger para pelaku UMKM, untuk memasarkan produknya ke dunia luar. Sehingga disegani tidak saja di tingkat nasional, tapi juga bisa mendunia.

“Kepada Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan ataupun Dinas Pariwisata hendaknya momen-moment penting seperti ini bisa diatensi secara berkelanjutan,” kata Bang Zul.

Maksudnya, penonton tak hanya melihat sisi olahraga balapnya, namun juga sisi lain yang menarik seperti keramahtamahan, budaya masyarakat bahkan hasil-hasil produk UMKM NTB. 

BACA JUGA: Pertunjukan Kolosal INEN GUMI Meriahkan event WSBK 2023

“Untuk mewujudkan NTB Gemilang tidak hanya dikemas dalam sebuah cerita, namun benar-benar diwujudkan secara nyata,” ujar Bang Zul. 

Direktur Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dr. Marhaen berharap, masyarakat bisa membuat para wisatawan berbahagia mengunjungi NTB, yang kaya akan keindahan dan panorama alam yang menarik. 

BACA JUGA: UMKM Perlu Didorong Kembangkan Produk Ekspor

“Ajak wisatawan maupun pelaku usaha wisata untuk bisa membuang uang sebanyak-banyaknya ke NTB dengan modal utama keindahan alam, kekayaan budaya dan keramahtamahan masyarakatnya,” kata Marhaen. 

Sementara itu dua pembalap WSBK, yakni Stefano Manzi dan Danilo Petrucci saat disapa Gubernur NTB mengaku tertarik mengikuti balap di  Lombok, karena merupakan sirkuit terbaik di dunia. 

BACA JUGA: Okupansi Hotel di KEK Mandalika Capai 85 persen

Kecuali itu alamnya yang indah, keramah-tamahan masyarakatnya yang harus tetap dipertahankan serta keunikan budayanya. ***

 

 




UMKM Luar Jualan di Mandalika, Produk Lokal Harus Dibela

Dalam perhelatan MotoGP bulan Maret mendatang, akan diramaikan datangnya UMKM luar daerah, diharapkan Pemprov NTB membela produk lokal

MATARAM.lombokjournal.com ~ 100 UMKM dari luar daerah dengan berbagai produk akan ikut dilibatkan berjualan saat berlangsungnya perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah, bulan Maret.

Kabarnya, tim dari Kementerian Koperasi dan UMKM sengaja mengundang pelaku UMKM dari luar NTB. Alasannya tidak semua produk yang dibutuhkan konsumen saat berlangsungnya MotoGP bisa dipenuhi produk UMKM lokal.

Produk UMKM Kerajinan lokal

Apalagi, UMKM local yang bisa berjualan pada event internasional itu sangat terbatas. Lokasi stan memang sudah disiapkan pihak ITDC, namun belum bisa dipastikan berapa jumlah UKM yang nanti bisa ditampung berjualan. Pihak ITDC yang menentukan.

Sebab yang bisa berjualan harus melalui proses kurasi atau seleksi, mulai dari kualitas produk, termasuk sudah memiliki izin badan usaha dan semacamnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmad Masyuri mengatakan, pelaku UMKM  yang sudah terdata itu ada 50 UMKM, mulai dari kerajinan, pakaian dan kaos, dan industri lainnya seperti sepeda atau motor listrik, dan yang paling dominan kuliner.

“Jumlah masih bisa bertambah, tergantung kurasi lagi. Sebab yang bisa berjualan itu UKM yang sudah melalui kurasi atau seleksi, sehingga tidak sembarang,” kata Masyuri seperti dikutip Repulika.com, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Gubernur NTB Yakin, Ajang MotoGP 2022 Sukses di NTB

Gubernur Harus Seleksi UMKM Luar

Sementara itu, Asosiasi Pelaku UMKM NTB mempertanyakan pihak Kementerian Koperasi dan UMKM yang menggandeng pelaku UMKM dari luar NTB.

Saat dihubungi, Ketua Asosiasi Pelaku UMKM NTB, Aris Andi Baso Ence, SH mengatakan kalau memang mengandeng pelaku UMKM dari luar NTB, harus yang usaha atau produknya beda dengan UMKM local.

“Kalau sama akan menutup kesempatan lokal,” kata Aris.

Menurutnya, UMKM dari luar (misalnya dari Surabaya Jogja, Jakarta dan lainnya, red), misalnya yang bergerak usaha pakaian atau kaos, lebih dekat dengan bahan baku, pasti bisa menjual lebih murah..

“Pilihlah UKM yang produknya tidak ada di UKM lokal, biar UKM lokal bangkit,” tambah Aris.

Kalangan pelaku UMKM berharap, agar gubernur menseleksi pelaku UKM luar daerah yang dilibatkan.

“Kami berharap gubernur menentukan keberpihakan lokal. Kan Pemprv NTB punya program Bela Beli produk lokal. Mudah-mudahan itu bukan sekedar lips service,” katanya

Diketahui, Gubernur Zul sering dalam berbagai kesempatan mengungkapkan, produk local harus dibela dan dilinduni.

Pelaku UMKM umumnya masih terbatas dalam permodalan yang berdampak lemahnya dalam persaingan.

Dari sisi produk, UKM dari luar umumya lebih bagus dan siap, karena sudah memiliki jam terbang lebih panjang. Karena itu, mereka bisa bersaing dengan harga murah karena menguasai bahan baku.

BACA JUGA: Jelang MotoGP, Pintu Masuk Mataram Harus Bersih dan Indah

Pelaku UMKM luar daerah bisa membeli bahan baku dari tangan pertama, sedang yang lokal dari tangan kedua atau ketiga, pasti lebih tinggi kos produksinya.

“Gubernur harus mengkomunikasikan ke kementerian, jangan sembarang menggandeng UMKM luar,” pintanya.***

 




UMKM NTB Harus Digembleng Menjelang MotoGP

LOTENG.lombokjournal.com

Menyambut gelaran akbar World Superbike dan MotoGP, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah turut mendampingi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) H. Moeldoko, meninjau persiapan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.

Dalam kunjungan kerjanya selama 2 hari, Moeldoko juga ingin memastikan keberadaan sirkuit Mandalika memiliki manfaat untuk lingkungan sekitar. Pemerintah daerah dan ITDC harus bersinergi, menyiapkan UMKM sebaik-baiknya. Terakomodasi dengan baik, dan bahkan sudah terbangun komunikasi dengan Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mendampingi Moeldoko saat meninjau kesiapan sirkuit MotoGP Mandalika

“Pembangunan Sirkuit Mandalika harus memiliki multiefek untuk masyarakat di lingkar KEK Mandalika,” kata purnawirawan TNI, ini, saat berdialog dengan pelaku UMKM, Senin (07/06/21).

Agar UMKM dilatih memahami bahwa produk-produk seperti souvenir atau buah tangan buatan lokal dimasukkan simbol sebagai ciri khas event internasional MotoGP.

Selain itu, UMKM ini juga harus dilakukan pendampingan-pendampingan, supaya produknya memiliki peningkatan kualitas. Termasuk dapat membaca pasar, apa yang menjadi keinginan konsumen yang akan hadir mengunjungi NTB pada event Internasional MotoGP.

Apalagi sudah disiapkan 303 outlet untuk UMKM, termasuk fasilitas seperti Masjid dibangun sekitar stand untuk UMKM.

BACA JUGAPasien Covid-19 di NTB, Senin, Melonjak 53 Positif

Senada dengan Muldoko, Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan kehadiran MotoGP membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat turut berkembang dan dapat menggerakan sektor ekonomi.

“Pemerintah provinsi terus fokus melakukan penguatan UMKM,” tuturnya.

BACA JUGA: Pembangunan Pengembangan BIZAM Berjalan Lancar

Gubernur menyebutkan terdapat lebih dari 5.000 UMKM dengan berbagai produk lokal yang terus berkembang dan kompetitif.

edy

@diskominfotik_ntb




Aksi Cinta Produk NTB di Expo Ramadhan Gemilang

Ibu-ibu sebagai garda terdepan dalam mencintai produk lokal, baik itu berupa fashion, makanan, seni kriya dan sebagainya

MATARAM.lombokjournal.com

Aksi Cintai Produk Lokal NTB terus digalakkan Pemerintah Provinsi NTB, Kali ini bersama UMKM Se-Provinsi NTB, Ikatan Pengusaha Muslim NTB dengan Bank NTB Syariah menginisiasi gelaran Expo Ramadhan Gemilang.

Kegiatan ini membuka peluang bagi seluruh UMKM NTB untuk bisa menjajakan berbagai produk-produk lokal kepada masyarakat setempat sembari menunggu waktu berbuka puasa yang berlokasi di Taman Budaya Provinsi NTB yang digelar selama tanggal 24 April 2021 sampai dengan 3 Mei 2021

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan ruang bagi para UMKM untuk dapat terus berinovasi dengan berbagai produk-produk yang telah dibuat.

Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah

“Para UMKM dapat menjajakan produknya dan aksi cinta produk NTB harus terus digalakan” tutur Umi Rohmi.

Menurut Umi Rohmi, ibu-ibu sebagai garda terdepan dalam mencintai produk lokal, baik itu berupa fashion, makanan, seni kriya dan sebagainya.

“Dari kita untuk kita, kita mulai mendorong itu semua, sangat mempuni jika kita berkolaborasi bersama, mendorong produk UMKM NTB” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Umi Rohmi menghimbau kepada seluruh pelaku UMKM dan masyarakat agar terus menjaga kesehatan dan selalu menerapkan protokol Covid – 19.

“Sehat bisa membuat kita ibadah dan juga kerja. Semoga pandemi covid19 menyadarkan kita bahwa pentingnya kita menjaga kesehatan, ibu menjadi garda terdepan di dalam menegakkan protokol kesehatan di dalam keluarga” ungkap Umi Rohmi.

BACA JUGAKetum TP PKK : Kesehatan Keluarga Yang Utama

Bank NTB Syariah dukung UMKM

Direktur Pemberdayaan Bank NTB Syariah, Usman mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan ruang bagi UMKM NTB selama pandemi mengalami merosotnya pendapatan.

“Kami merasa ini menjadi bagian tanggung jawab kami untuk mendukung UMKM tumbuh bersama” tutur Usman

Sebanyak 100 UMKM berpartisipasi dalam Expo Ramadhan Gemilang, Ketua Panitia Ajeng Roslinda Motimori mengaku seluruh pelaku UMKM begitu semangat untuk bisa berpartisipasi dalam acara Expo tersebut.

BACA JUGA: Tri Tito Karnavian Serahkan Bantuan Masker di Desa Malaka

“Seluruh kegiatan expo difasilitasi oleh Bank NTB Syariah, kami UKM memiliki modal semangat untuk bisa turut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini” tutup Ajeng selaku Sekjen IPEMI NTB.

Ser@diskominfotik




NTB Kembali Gelar Pesona Khazanah Ramadhan 2021

PKR 2021 untuk mendorong pelaku UMKM mengembangkan ekonomi kreatif sebagai inovasi dalam menghasilkan produk yang diminati pasar

MATARAM.lombokjournal.com

Acara tahunan, Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) sebagai agenda pariwisata NTB selama bulan Ramadhan, kembali digelar tahun ini. Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd membuka secara resmi, pada Kamis (22/4/2021) di Islamic Center NTB.

Wakil Gubernur mendukung PKR tahun 2021 untuk mendorong pelaku UMKM mengembangkan ekonomi kreatif sebagai inovasi dalam menghasilkan produk yang diminati pasar.

Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd

“Kegiatan Pesona Khazanah Ramadhan, tidak hanya acara seremonial saja, namun dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas pelaku UMKM kita,” tegas Ummi Rohmi.

Sehingga produk yang dihasilkan disukai masyarakat lokal bahkan nasional. Momentum ini juga dapat membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Apapun yang kita beli dan konsumsi sebisa mungkin adalah produk lokal, agar ekonomi bisa berputar di sekitar masyarakat NTB,”tandasnya.

Ummi Rohmi juga menegaskan, bahwa hasil produk  kuliner yang dipamer dan dijual pada bazar ramadhan kali ini, menggugah keinginan masyarakat membeli. Karena menurutnya, harus ditunjukan keberpihakkan dan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang membeli produk hasil karya UMKM lokal,” tuturnya.

Selain itu Ummi Rohmi juga tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dalam mencegah menyebaran Covid. Sehingga masyarakat tetap hidup produktif dengan aman. Terus beraktifitas menjalani aktifitas untuk menggeliatkan roda ekonomi.

“Sehingga di penghujung Ramadhan, ikhtiar kita untuk taat terhadap semua aturan, saat Idul Fitri menjadi kemenangan kita bersama,”tutup Ummi Rohmi.

BACA JUGAPohon-pohon Rindang di Jalan Pendidikan Ditebang, Setelah itu Apa?

Ekonomi Kreatif

Mengusung tema pengembangan ekonomi kreatif (ekraf), Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Lalu Moh. Faozal menjelaskan kegiatan ini fokus memamerkan hasil kuliner dan produk lokal asli NTB.

Pesona Khazanah Ramadahan ini juga digelar dengan konsep hybrid, yaitu secara offline dan online di area Lapangan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB.

“Mengingat Pandemi, menerapkan prokes, kegiatan ini diikuti secara virtual juga oleh penggiat wisata dan desa-desa wisata di tempatnya,”kata Faozal.

Beberapa agenda kegiatan lain yang akan dilaksanakan dalam PKR 2021, lanjut Faozal, diantaranya yaitu; Senin-Rabu, 19-21 April launcing PKR dan seminar pengembangan dan peningkatan Brand Halal Ekraf. Opening Ceremony pada Kamis 22 April, Creatif Hub Halal Bazar pada 22 April-1 Mei, dan Temu Bisnis serta pelaku ekraf 24-25 April.

Selanjutnya pada Kamis 29 April, Nuzulul Qur’an, Fashion Industri bersama Bank Indonesia (BI) dengan tagline Bangga Beli Buatan Indonesia pada 1 Mei, dan di ujung kegiatan ada Malam Takbiran.

Tahun ini, event PKR bekerjasama dan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) RI. Sekaligus merupakan rangkaian kegiatan Karisma Event Nusantara (KEN) 2021.

“Terimakasih kepada Kemenpar dan pendukung acara lainnya,”tutup Faozal.

BACA JUGA: Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia di NTB, Target Tuntas Sebelum Lebaran

Pada kegiatan tersebut, secara live Menteri Pariwisata Ekraf RI, Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan apresiasi terhadap gelaran Pesona Khazanah Ramadhan di Bumi Seribu Masjid.

Di penghujung acara tersebut, Wakil Gubernur melakukan pemukulan beduk secara simbolis sebagai dibukanya event PKR, dan dilanjutkan dengan peninjauan stand UMKM.

BACA JUGA: MUI Anjurkan Shalat Idhul Fitri di Rumah

Turut mendampingi Wagub, Assisten 2 Setda Provinsi NTB, Kadis Dikbud, Kadis Perindustrian, Kasat Pol PP, Forkopimda NTB dan perwakilan Kemenpar Ekraf RI.

edy@diskominotik_ntb