Ekspedisi Rupiah, Distribusikan Rupiah ke Wilayah Terpencil

Dengan ekspedisi ini uang rupiah akan didistribusikan ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di wilayah NTB

LOBAR.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur,  Hj Sitti Rohmi Djalillah bersama dengan perwakilan Bank Indonesia, Pangkalan Angkatan Laut, Korem, Polda dan stakeholder lain melepas tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat menggunakan KRI Singa, di pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, Jumat (24/02/23).

Ekspedisi itu akan singgah ke pulau Moyo, Pulau Bajo Pulau, Desa Pusu, Pulau Medang dan Pulau Maringkik untuk mendistribusikan uang rupiah ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di wilayah NTB.

BACA JUGA: Pemprov NTB Berupaya Gempur Peredaran Rokok Ilegal

Wagub NTB melepas ekspedisi rupiah pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat

Distribusi uang rupiah hingga ke pelosok memperkuat ekonomi Nusa Tenggara Barat. 

Terlebih dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang baik sebesar 7 persen di akhir tahun 2022 lalu. 

“Mudah mudahan dapat dipertahankan dengan kekompakan semua pihak, apalagi dengan program yang memastikan uang yang beredar berkualitas agar pemerataan sampai ke pelosok NTB,” ujar Wakil Gubernur NTB.  

Ketua Tim Ekspedisi, Marlison Hakim, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI mengatakan, mengingat pertumbuhan ekonomi NTB yang makin meningkat karena peredaran uang dan transaksi yang tinggi, ekspedisi menyasar pulau pulau terluar NTB dari target 17 propinsi dan 85 pulau. 

“Ini ekspedisi ketiga setelah Maluku dan Kalimantan Barat tahun ini. Rencananya, setiap tahun akan rutin melakukan ekspedisi ke NTB,” jelas Marlison. 

Sementara itu, Dadi Hartanto, Kepala Operasi Laut TNI AL mengatakan,  sinergi ini merupakan bentuk menjaga kedaulatan NKRI dengan bekerjasama melalui operasi rutin dan uang rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas bangsa dan negara. 

“Karena TNI memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI dalam pemenuhan kebutuhan rupiah,” ucapnya. 

BACA JUGA: Rakor Perhubungan “Membangun Konektivitas Maritim”

Hadir pula dalam pelepasan ekspedisi Rupiah Berdaulat, Forkopimda NTB, Lanud, Polairud, Pelindo, para pimpinan bank, Asisten I, Karo Keuangan dan Kadis Kominfo NTB. *** 

 

 




Mobilitas Meningkat, Indikasi Kenaikan Ekonomi NTB

Aktifitas bongkar muat barang maupun keberangkatan dan kedatangan penumpang, baik laut maupun udara, terjadi peningkatan mobilitas 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sepanjang tahun 2022, mobilitas penumpang baik kedatangan maupun keberangkatan dan aktifitas bongkar muat barang melalui angkutan laut dan udara domestik dan internasional, meningkat dibanding 2021. 

Peningkatan ini mengindikasikan naiknya mobilitas masyarakat yang dapat menjadi angin segar bagi perekonomian di NTB.

BACA JUGA: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel non Bintang di NTB Naik

Indikasi peningkatan mobilitas masyarakat

Rilis resmi Badan Pusat Statistik NTB, Rabu (01/02/23) terkait pergerakan angkutan laut secara year on year (tahun), peningkatan tersebut bahkan lebih dari 200 persen. Yakni sebesar 210,97 persen pada jumlah penumpang datang dan 214.42 persen pada jumlah penumpang berangkat. 

Secara bulan ke bulan (m to m) terjadi peningkatan pada Desember 2022 dibanding November 2022, baik pada jumlah penumpang datang maupun berangkat dan jumlah barang yang dimuat maupun barang dibongkar.

Dari aktifitas bongkar muat barang komoditas utama seperti semen, batubara, pupuk, kargo biasa dan lainnya (bongkar) yang meningkat dari 219.71 ton pada Oktober 2022, menjadi 247.784 ton pada Desember 2022. Di tahun 2021 pada bulan Desember sebanyak 268.247 ton. 

Sedangkan aktifitas muat barang diantaranya  Jagung, Beras, Pasir Besi, Kargo biasa dan lain lain naik dari 78.383 pada Nopember 2022 menjadi 81.963 pada Desember 2022. Di tahun sebelumnya, pada bulan yang sama sebanyak 21.024 ton. 

Secara m-to-m dan y-on-y juga terjadi peningkatan penumpang datang dan penumpang berangkat. Pada Desember 2022 dari angkutan laut (Kedatangan 15.587 menjadi 49.310, dan keberangkatan 14.817 menjadi 46.588). 

BACA JUGA: Gubernur NTB Dorong Percepatan UU Daerah Kepulauan

Angkutan udara domestik (kedatangan 74.935 ribu orang menjadi 99.036 dan keberangkatan 65.646 menjadi 87.344) dan internasional (kedatangan 4.202 menjadi 4.212 ribu orang dan keberangkatan 6.932).***

 




Ekonomi NTB, Triwulan II Tahun 2022 Tumbuh 5,99 Persen

Pembangunan dengan sasaran dan pertumbuhan ekonomi NTB diihtiarkan pada nilai tambah pertanian, industrialisasi, parawisata  dan ramah investasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada triwulan II tahun 2022 tumbuh sebesar 5,99 persen.

Pertumbuhan yang cukup signifikan ini tentunya tidak lepas dari ikhtiar yang dilakukan bersama-sama antara eksekutif, legislatif serta peran peran pemimpin dari segenap masyarakat NTB.

BACA JUGA: Wagub NTB: GARPU harus Bantu Ekonomi Kecil dan Menengah 

Kata Wagub NTB, ekonomi NTB tumbuh tak lepas peran semua pihak

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB,  Sitti Rohmi Djalilah saat memberikan sambutan Penyerahan Rancangan Perubahan KUA Dan Perubahan PPAS Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022, di Ruang Rapat DPRD Provinsi NTB, Jum’at (19/08/22).

Menurutnya, arah kebijakan pembangunan di NTB, diiikhtiarkan pada nilai tambah pertanian atau agribisnis, industrialisasi, parawisata  dan ramah investasi, serta penguatan sistem penguatan daerah.

“Dengan sasaran dan target pada pertumbuhan ekonomi, laju inflasi yang stabil, penurunan tingkat kemiskinan, generasio, IPM dan kesempatan kerja yang semakin luas,” imbuhnya.

Selain itu, kondisi fiskal di tahun 2022 mengalami kontraksi, dengan adanya  penurunan dana transfer pusat.

Khususnya dana insentif daerah yang berkurang secara signifikan dan sangat mempengaruhi perencanaan pembangunan yang kita laksanakan,.

“Pemerintah berupaya melakukan upaya yang optimal untuk meningkatkan upaya peningkatan dari sumber-sumber yang potensial, karenanya perlu dilakukan penyesuaian terkait, arah sasaran dan target rencana pembangunan Provinsi NTB tahun 2022,” tutur Ummi Rohmi.

Adapun garis besar rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD anggaran 2022 yang menyangkut tiga komponen pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 

“Perubahan pendapatan daerah anggaran 2022 direncanakan sebesar 5,480 Triliyun Rupiah lebih jadi peningkatan sebesar 1,51 persen dibandingkan dengan APBD tahun 2022 sebesar 5,399 triliyun,” jelasnya.

BACA JUGA: Gubernur Zulkieflimansyah Kunjungi Desa Wakan, NTB

Sementara itu, perubahan belanja daerah tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar 6,127 Triliyun rupiah lebih bertambah Rp. 165 Miliyar lebih dari APBD 2022. 

Semula sebesar 5,961 Triliyun rupiah lebih atau meniningkat sekitar 2,78 persen, terjadi defisit sebesar 646 Miliyar lebih yang ditutup dari SiLPA tahun berjalan dan pinjaman daerah. 

Perubahan pembiayaan daerah tahun anggaran 2022 diproyeksikan 646 Miliyar rupiah lebih. Jumlah ini meningkat dari APBD 2022 yang semula berjumlah 562 Miliyar rupiah lebih, tingkatan yang dimaksud berjumlah 64 miliyar rupiah naik sekitar 14,96 persen.***