Mesin-mesin yang diberikan sebagai stimulus ekonomi tersebut beberapa di antaranya telah melewati ahap test report atau uji kelayakan
MATARAM.lombokjournal.com — Pengadaan permesinan sebagai bagian stimulus ekonomi oleh Pemprov NTB disebut telah terealisasi hingga 50 persen.
Stimulus berupa penyaluran 1.650 unit mesin dengan 120 jenis berbeda tersebut ditujukan untuk menghidupkan produksi di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
“Dari target ini sudah 50 persen teralisasi pada 17 Agustus kemarin. Sekarang tinggal setengahnya selesai di September mendatang,” ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Kamis (27/08/20).
Mesin yang disalurkan merupakan buatan dari Industri Kecil Menengah (IKM) lokal NTB.
Nurhayati menjelaskan, saat ini kapasitas produksi seluruh IKM yang terlibat mengalami peningkatan. Termasuk untuk pengerjaan antara IKM yang menjalin kemitraan dengan SMK.
Program tersebut diharapkan tepat sasaran. Mengingat mesin yang dihasilkan IKM juga disalurkan kepala pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan kapasitas produksi.
“Nanti masing-masing OPD yang akan memberikan kepada pelaku usaha yang terkena dampak covid ini,” ujar Nuryanti.
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian NTB, mesin-mesin tersebut antara lain terkonsentrasi di Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), Dinas Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Koperasi dan UKM (Diskop), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil).
“Distanbun jumlahnya 442 dengan itemnya ada 19 jenis mesin mulai dari minyak kelapa, pengolah coklat, dan lain-lain. Diskanlut ada 9 jenis mesin, LHK ada 67 jenis mesin, Disnakeswan ada 3 mesin, Perindustrian 2 mesin, Ketahanan Pangan 1 mesin, Disdag 5 item mesin tapi jumlahnya yang banyak. Diskop 1 unit mobil lsitrik, DPMPD ada 13 item,” jelasnya.
Sebagai OPD yang memotori pengadaan stimulus permesinan tersebut, pihaknya sampai saat ini menyiapkan total 120 jenis permesinan untuk disalurkan. Pada 17 Agustus lalu 500 mesin dari total 1.650 telah disiapkan dan sebagian dipamerkan.
Kendati demikian, Nuryanti menerangkan seluruh mesin tersebut belum dapat diberikan secara langsung kepada pelaku usaha.
“Setelah dipemerkan kemarin itu dikumpulkan dan distandarisasi oleh STIP untuk quality control. Baru nanti diambil kembali, kemudian di-drop sesuai SK masing-masing OPD,” jelasnya.
Di sisi lain, mesin-mesin yang diberikan sebagai stimulus ekonomi tersebut beberapa di antaranya telah melewati ahap test report atau uji kelayakan. Sedangkan untuk yang belum melewati tahap tersebut telah diuji dan digunakan dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.
“Kalau tes report hanya sebagian dari 120 ini yang belum. Kita sekarang sedang berusaha memperpendek jalur dan mendapatkan izin, agar fungsi STIP sebagai quality control. Agar tidak (melakukan test report) di luar lagi kedepannya,” katanya.
AYA