Indeks
Opini, Umum  

Puasa Ramadhan: Memahami Syarat, Rukun, dan Ketentuannya

Puasa Ramadha 1443 H
Simpan Sebagai PDFPrint

Umat Islam saat ini sudah mulai menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, dalam artikel ini kembali menyegarkan apa yang sudah kita pahami tentang kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadhan

lombokjournal.com ~ Menurut ajaran agama Islam, puasa merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umatnya.  Ibadah puasa masuk dalam urutan ketiga di Rukun Islam. Puasa wajib yang ada di agama Islam biasanya disebut dengan puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan ini dilaksanakan ketika sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan menurut tanggalan hijriyah. Secara harfiah, pelaksanaan puasa Ramadhan ini dilakukan selama satu bulan penuh dalam bulan Ramadhan, yang artinya sekitar 29 sampai 30 hari.

Dalam melaksanakan ibadah puasa di agama Islam, umat muslim diberi kewajiban untuk menahan diri dari rasa lapar, haus, serta berbagai hal yang memiliki potensi membatalkan ibadah puasa.

 Periode pelaksanaan puasa sendiri dimulai dari saat matahari terbit ditandai dengan imsak, dan diakhiri ketika matahari sudah terbenam ditandai dengan dikumandangkannya adzan maghrib.

Melalui artikel ini, kita mempelajari mengenai pengertian puasa dalam agama Islam dengan beberapa pengetahuan lain, seperti jenis puasa dalam agama islam, syarat puasa, rukun puasa, hal yang disunnahkan saat berpuasa, hal-hal yang dapat membatalkan puasa, waktu haram berpuasa, orang yang boleh membatalkan puasa, serta hikmah berpuasa dalam agama Islam.

BACA JUGA: Pedoman Ibadah Puasa 1332 H,  Ini Edaran Menag

1. Pengertian Ibadah Puasa secara Umum

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut, selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.

Puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena umumnya puasa dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.

Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri dengan cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat berguna untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.

1. Pengertian Ibadah Puasa secara Umum

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut, selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.

Puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena umumnya puasa dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.

Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri dengan cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat berguna untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.

2. Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam

Menurut agama Islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab : صوم merupakan ibadah yang bersifat wajib, untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat Islam adalah dengan menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari, hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. 

Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

3. Pengertian Ibadah Puasa secara Bahasa

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan.

Jenis Puasa Dalam Agama Islam

Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.

1. Puasa dengan Hukum Wajib

Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan pahala. 

Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa wajib.

  1. Puasa wajib Ramadhan
  2. Puasa yang disebabkan karena bernazar
  3. Puasa denda atau kafarat
  4. Puasa ganti atau qadha

2. Puasa dengan Hukum Sunnah

Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan pahala. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa Sunnah.

  1. Puasa Senin-Kamis tiap minggu
  2. Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat hari raya Idul Fitri.
  3. Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
  4. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
  5. Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk meneladani puasa miliki Nabi Daud.
  6. Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
  7. Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
  8. Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
  9. Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.
  10. Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan bulan Rajab.

Syarat-syarat Wajib dan Sah Puasa 

Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki beberapa syarat-syarat wajib menurut syariat islam yang harus terpenuhi. Berikut ini syarat wajib ibadah puasa menurut syariat islam.

1. Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam

  1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.

       2.Sudah baligh atau sudah cukup umur.

  1. Kondisi akalnya sehat dan waras.
  2. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
  3. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.
  4. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
  5. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.

2. Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam

  1. Beragama Islam dan tidak murtad.
  2. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)
  3. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita)
  4. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.

Rukun-rukun Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama Islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil dari syariat islam. Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam

Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam adalah sesroang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada syarat berpuasa menurut syariat islam.

2. Membaca niat

Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar tiba. Ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat dilakukan malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan serta mengontrol diri

Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Hal-hal yang Disunnahkan Ketika Menjalankan Puasa 

BACA JUGA: Menag Ajak Umat Islam Memperkuat Solidaritas

Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa Sunnah dalam menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan meningkatkan derajat umat muslim. Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa dalam agama islam.

  1. Melambatkan sahur
  2. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka
  3. Membaca doa atau niat berbuka puasa
  4. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis
  5. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesame
  6. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah

Waktu-waktu Dilarang Melaksanakan Puasa 

Ibadah berpuasa dalam agama islam ternyata memiliki waktu atau saat yang melarang umatnya untuk melakukan ibadah tersebut. Berikut ini adalah beberapa waktu umat islam dilarang atau bahkan sampai diharamkan untuk melaksanakan ibadah berpuasa.

a. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)

Agama islam mengharamkan tanggal 1 Syawal bagi umatnya yang ingin melaksanakan ibadah puasa karena agama islam menetapkan tanggal 1 Syawal sebagai hari yang sakral untuk umat agama islam. Bagaimana tidak? Tanggal 1 Syawal merupakan hari kemenangan untuk umat agama islam.

b. Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)

Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan sebagai hari raya kedua oleh agama islam. Pada hari tersebut, umat islam diharamkan untuk berpuasa dan disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban lalu dibagikan kepada kerabat serta fakir miskin atau orang-orang yang kurang mampu. Hal itu bertujuan agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan serta kegembiraan mengkonsumsi daging hewan qurban.

– Tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

– Hari syak (30 Sya’ban)

– Berpuasa selamanya

– Wanita yang sedang haid atau nifas dan belum mandi besar

– Seorang istri yang berpuasa Sunnah tanpa izin dari suami

Selain itu ada waktu yang dianggap makruh bagi seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa, yaitu pada saat hari Jum’at, dengan keterangan berpuasa tanpa didahului berpuasa di hari sebelumnya.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa 

Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa menurut syariat puasa dalam agama Islam. Berikut ini beberapa hal yang dapat membatalkan puasa dalam agama Islam.

– Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga tubuh,

– Melakukan kegiatan seksual,

– Menyengajakan muntah,

– Menyengajakan keluarnya air mani,

– Tiba-tiba haid atau nifas,

– Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),

– Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).

Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan dengan tidak sengaja maka tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak sengaja makan atau minum serta melakukan kegiatan seksual.

Jenis-jenis Orang yang Membatalkan Puasa 

Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini tentunya ada umat yang akan melakukan pembatalan puasa baik dikarenakan situasi atau memang tidak dibolehkan berpuasa. Berikut ini akan kami sajikan beberapa jenis orang yang membatalkan puasa beserta dengan jenis hal yang digunakan untuk mengganti puasa tersebut.

1. Orang yang wajib mengqadha

Orang-orang dibawah ini diberi kesempatan untuk boleh tidak melakukan puasa, namun mereka harus menggantinya dengan berpuasa dilain hari sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkannya.

  1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih),
  2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah,
  3. Wanita yang sedang hamil,
  4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak,
  5. Wanita yang sedang haid atau nifas,
  6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.

2. Orang yang tidak wajib mengqadha, namun wajib fidyah

Orang-orang dibawah ini adalah orang yang tidak berpuasa dan tidak diwajibkan untuk menggantinya, namun mereka diwajibkan untuk membayar fidyah (memberi makan fakir miskin di hari ia tidak berpuasa)

  1. Tidak berpuasa karena sakit (tidak ada harapan pulih) dan
  2. Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa.

3. Orang yang wajib mengqadha dan melaksanakan kafarat

Bagi umat muslim yang membatalkan puasa dengan cara bersetubuh harus menggantinya dengan mengqadha puasa tersebut disertai dengan melakukan kafarat. Kafarat sendiri berarti memerdekakan atau membebaskan hamba sahaya yang mukmin. 

Jika tidak ada yang bisa dimerdekakan maka seorang muslim tadi diperintahkan untuk berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Apabila dia tetap tidak bisa, maka dia diperintahkan untuk memberi makan orang miskin dengan jumlah yang ditentukan yaitu sebanyak 60 orang miskin, dengan masing-masing mendapatkan 576 gram bahan makanan pokok.

Keutamaan dan Hikmah Berpuasa 

Berpuasa dalam agama Islam apalagi berpuasa Ramadhan yang diwajibkan oleh Allah merupakan ibadah yang ditujukan agar umat Islam selalu menghamba hanya kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki beberapa keutamaan menurut syariat islam, seperti umat muslim yang melaksanakan puasa akan melewati sebuah pintu di surga yang bernama Rayyan, pintu surga tersebut adalah pintu yang di khususkan untuk muslim yang berpuasa. Selain itu, Allah akan memberi kelebihan kepada muslim yang berpuasa dengan menjauhkannya dari api neraka sejauh 70 tahub perjalanan masa akhiratnya.

Berikut beberapa hikmah yang diperoleh dari melaksanakan ibadah puasa dalam agama islam.

  1. mendapatkan beberapa pendidikan rohani,
  2. memperbaiki cara bergaul seorang muslim,
  3. bermanfaat untuk kesehatan.

Itulah beberapa informasi mengenai pengertian puasa baik secara umum, Bahasa, maupun dalam agama Islam.

 Puasa merupakan ibadah yang dilakukan oleh hampir seluruh agama yang tersebar di dunia. 

Pelaksanaan puasa di berbagai agama pun tidak jauh berbeda, yaitu sama-sama menahan lapar, haus, serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa tersebut.***

Exit mobile version