Indeks
Umum  

Power Politik Papan Dua Di Pilkada Kota/Kabupaten se NTB 2020, Kunci Utama Pemenangan

Bambang Mei Finarwanto, SH
Simpan Sebagai PDFPrint

Pilkada serentak kabupaten/kota se NTB akan memunculkan figur baru, terutama untuk posisi calon Wakil Walikota atau Wakil Bupati

lombokjournal.com —

MATARAM  ;     Geliat Pilkada kota/ kabupaten se NTB, September 2020, sudah mulai terasa.

Momentum Ramadhan agaknya akan dipakai sebagai untuk membangun komunikasi dan pesan politik ke publik.  Beberapa calon Kepala Daerah yang diprediksi akan bertarung di Pilkada 2020,  mulai melakukan silent operation deal politik awal.

Meski KPU belum mengumumkan resmi hasil Pileg 2019, namun perolehan kursi parpol di kabupaten/kota di NTB sudah dapat diprediksi.

Dipastikan tampil muka-muka baru politisi yang duduk di parlemen kabupaten/kota. Ini menjadi indikator penting yang patut dicermati, terlebih oleh calon Kepala Daerah yang hendak bertarung dalam pilkada serentak tahun 2020 mendatang.

Melihat konstruksi dan konfigurasi perolehan  kursi diparlemen, nantinya parpol besar dan pemenang pemilu akan menjadi sasaran penetrasi awal para calon kepala daerah tersebut.

Terlepas konteks tersebut, pilkada kota/kabupaten se NTB 2020 , posisi papan dua (baca : wakil) menjadi urgen sebagai vote getter pendulum suara pemilih.

Jika sebelumnya posisi wakil dipersepsikan sebagai jabatan ‘apabila’, maka dalam Pilkada 2020 mendatang diprediksi peran dan posisi tawar politik papan dua  menjadi kunci utama pemenangan.

Dipastikan papan satu (baca; Calon Walikota/Bupati) akan menggaet pasangan wakilnya tidak semata2 memiliki kapasitas dan kapabilitas, tapi juga melihat respon atau keberterimaan publik terhadap figur calon pemimpinnya tersebut.

Demikian release media mingguan  Mi6 menyongsong Pilkada kota /kabupaten tahun 2020, Selasa (07/05).

Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH, Pilkada serentak kabupaten/kota se NTB akan memunculkan figur baru, terutama untuk posisi calon Wakil Walikota atau Wakil Bupati.

Hal ini mengingat posisi wakil tidak bisa dianggap sepele seperti ban serep semata.

“Saat ini publik menginginkan calon Kepala Daerah yang dipilihkan kelak bisa membawa pembaharuan/perubahan yang bisa dirasakan langsung ,” kata Didu panggilan Akrab Dir Mi6.

Posisi Tawar Papan Dua

Didu menambahkan, posisi calon Wakil Walikota/Bupati seyogyanya tidak sekedar mengekor popularitas papan satu, tapi ia juga harus bisa menunjukkan posisi tawar politik, khususnya populis di kalangan rakyat dengan parameter yang jelas dan terukur.

“Posisi papan dua akan menjadi kunci kemenangan Paslon walikota/bupati jika paket tersebut memahami keinginan pemilihnya. Pun demikian sebaliknya , jika salah memilih paket pendampingnya akan menjadi blunder yang dia – sia,” tukas Didu .

Guna mencari calon Wakil Walikota atau Wakil Bupati yang tepat, salah satu caranya mendorong figur – figur potensial tersebut untuk memperkenalkan diri ke publik secara transparan, termasuk jujur terhadap rekam jejak masa lalunya.

Hal ini penting akan publik dapat melacak dan mengetahui secara pasti figur pemimpin yang hendak dipilihnya tersebut.

“Di era yang serba transparan ini, publik menginginkan figur calon pemimpin daerahnya clear and clean dari berbagai permasalahan agar jalannya roda pembangunan tidak mengalami turbolensi,” tukas Direktur Mi6.

AYA

Exit mobile version