Dalam bahasa medis, tidak ada istilah kanker bisa disembuhkan, tapi memungkinkan untuk dikontrol
MATARAM.lombokjournal.com ~ Hingga kini kanker merupakan penyakit yang masih menjadi momok yang menakutkan. Bisakah kanker disembuhkan?
Dalam bahasa medis, tidak ada istilah kanker bisa sembuh. Kanker hanya bisa dikendalikan atau dikontrol.
Dr dr Andhika Rachman, SpPD, yang pernah sebagai dokter ahli kanker dari RS Kanker Dharmais pernah mengatakan, Jika sudah berada dalam stadium lanjut, hampir semua kanker tidak dapat disembuhkan, kecuali limfoma hodgkin.
“Namun pada stadium 1, kanker masih relatif bisa disembuhkan lewat pengangkatan atau penyinaran,” katanya beberapa waktu lalu.
Yang disebut Limfoma merupakan kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ada 2 jenis limpfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma Non Hodgkin.
BACA JUGA: Pasien Kanker Butuh Dukungan Moril Semua Pihak
Pada limfoma Hodgkin, limfosit yang terkena adalah sel sel Reed-Sternberg atau limfosit B. Jika yang terkena sel limfosit lain, maka disebut limfoma Non Hodgkin.
Limfoma Non Hodgkin lebih agresif, dan jumlah penderitanya lebih banyak dibandingkan limfoma Hodgkin.
Sekitar 55 persen dari Limfoma Non Hodgkin bertipe agresif dan tumbuh cepat. Kanker ini merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru.
Saat ini ada berbagai macam pengobatan untuk kanker, yaitu pembedahan, kemoterapi, radioterapi, hormonal, serta imunoterapi.
Efektifitas terapi ini sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahan kanker. Banyak kasus pasien kanker yang sembuh dengan terapi, asal penyakitnya masih dalam stadium awal.
Karena itu, perlunya deteksi dini pada pasien kanker. Semakin dini kanker didiagnosis dan mendapat pengobatan, maka semakin besar peluangnya untuk sembuh.
Namun memang ada beberapa jenis kanker yang gejala awalnya amat sulit dikenali.
BACA JUGA: Pabrik Bata dari Sampah Plastik di NTB, Ini Pertama di Asia
“Ada beberapa jenis kanker yang baru ketahuan gejalanya setelah memasuki stadium 4, misalnya kanker hati dan kanker paru-paru. Pada kanker hati, gejala baru nampak setelah hati mengalami kerusakan parah. Biasanya pasien tidak dapat bertahan hidup 3 bulan setelah didagnosis. Pada kanker paru, rata-rata bisa bertahan hidup 20 bulan setelah didiagnosis dan jika mendapat pengobatan. Jika tanpa pengobatan, bisa lebih pendek lagi,” jelas dr Andhika.
Bisa Dikendalikan
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel tak terkendali.
Pertumbuhan sel yang tidak normal ini jamak diawali dari satu bagian tubuh, menyebar ke berbagai jaringan tubuh, lantas menimbulkan gangguan kesehatan.
Melansir laman resmi American Cancer Society, kanker terkadang tidak muncul sekali. Di beberapa kasus, penderita kanker yang penyakitnya sudah terkendali, bisa terkena kanker lagi.
Beberapa jenis kanker yang penyakitnya kerap menyerang lagi antara lain kanker ovarium, kanker darah, dan kanker kelenjar getah bening.
Ada juga kanker yang sudah berhasil dikontrol namun kerap tumbuh kembali di bagian lain. Seperti kanker dari payudara atau prostat, dan menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis) menjadi kanker kronis.
Kanker dapat dikendalikan Walaupun sekilas terkesan berbahaya, kanker dapat dikontrol lewat berbagai perawatan.
Dengan kata lain, kanker bisa saja tidak muncul lagi atau tidak menyebar. Tetapi, ada juga beberapa kasus yang membuat kanker yang sudah diobati tetap ada.
Melansir Medical News Today, hingga kini belum ada obat atau terapi khusus yang dapat menjamin kanker dapat sembuh total dan tidak kambuh lagi.
Kendati demikian, deteksi dini dan perawatan tepat dapat mengontrol kanker.
Di dunia medis, tidak ada istilah kanker bisa sembuh. Melainkan, kanker bisa dikendalikan atau dikontrol.
Kanker dikatakan terkontrol ketika perawatan yang dijalani pasien dipandang berhasil. Kondisi tersebut terjadi saat semua tanda atau gejala kanker tidak terdeteksi lagi di tubuh penderita kanker.
Dokter menyebut kondisi ini sebagai remisi, bukan sembuh. Pasalnya, setelah remisi kanker bisa datang lagi bertahun-tahun kemudian
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pengobatan kanker. Termasuk jenisnya. Kanker dengan tingkat kelangsungan hidup relatif tinggi antara lain kanker melanoma, limfoma Hodgkin, payudara, prostat, testis, serviks, dan tiroid.
Di luar jenis kanker di atas, penderita bisa mengontrol kanker dengan pengobatan dan menjaga pola hidup sehat.
Untuk mengendalikan kanker, pengobatan yang direkomendasikan dokter umumnya adalah kemoterapi.
Merujuk laman resmi Kementerian Kesehatan, kemoterapi adalah pengobatan yang sebagian besar diberikan melalui pembuluh darah, seperti diinfus.
BACA JUGA: Perubahan Warna dan Bentuk Mata, Ini Perlu Diwaspadai
Pasien bisa melakukan kemoterapi sembari tiduran, membaca, mendengarkan musik, atau menonton televisi. Obat yang diberikan untuk kemoterapi sudah melalui serangkaian pengujian untuk memastikan keamanan bagi pasien.
Tak perlu khawatir dengan efek kemoterapi. Dokter dapat memberikan cara atau obat untuk meminimalkan efek proses pengobatan tersebut. Selain kemoterapi, pengobatan kanker juga bisa dilakukan dengan bedah, radiasi, terapi hormonal, terapi target, atau dikombinasi. ***