Dengan transaksi non tunai, tidak ada lagi pengembalian dalam bentuk permen
MATARAM.lombokjournal.com – Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2014, harus disukseskan.
Ajakan itu disampaikan Andi Muhamad Saladin, Manager of Production PAYPRO, dalam percakapan dengan Lombok Journal di Mataram, Selasa (14/11).
“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mulai beralih dari melakukan transaksi tunai, menjadi non tunai. Serta turut menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2014,” ujar Andi Muhamad Saladin.
Menurut Andi, masyarakat mendapat tambahan banyak keuntungan dengan melakukan transaksi non tunai dibandingkan dengan transaksi tunai. Contohnya, masyarakat tidak perlu menunggu kembalian, dan juga tidak ada lagi kembalian dalam bentuk permen.
Diakuinya, ajakan tersebut bukan tanpa tantangan, terutama terkait kebiasaan masyarakat yang terbiasa melakukan transaksi tunai.
“Tantangan terbesar adalah merubah tingkat kenyamanan masyarakat, dari melakukan transaksi tunai menjadi non tunai. Kami juga akan terus berinovasi dalam membuat program sehingga masyarakat tertarik untuk beralih melakukan transaksi non tunai,” terangnya.
Tentang PayPro
PayPro merupakan produk PT. Solusi Pasti Indonesia (SPI), diluncurkan tanggal 17 Mei 2017 lalu. PayPro adalah perusahaan fintech penyedia layanan solusi pembayaran digital, dan jasa keuangan dengan berbagai akses, baik melalui smartphone maupun feature phone.
Saat ini pelanggan PayPro telah lebih dari 7,5 juta pelanggan dengan lebih dari 3 juta transaksi setiap bulannya. PayPro juga telah bekerjasama dengan lebih dari 30 ribu toko di Indonesia.
PayPro memungkinkan pelanggannya melakukan transaksi di berbagai layanan seperti membeli pulsa, membeli token listrik, membayar berbagai tagihan, pembayaran transportasi umum, pembayaran di toko-toko dan juga dapat berinvestasi melalui aplikasi PayPro.
PayPro tersedia untuk diunduh di Google Play dan Apple Store.
AYA