Indeks

Pasca Gempa 1226 Dievakuasi, Pendaki Asal Makassar Meninggal Tertimpa Batu Longsoran

Di medan terjal tim pennyelamat mengevakuasi seorang pendaki berasal dari Makassar, Moh Ainul Taksim, 26, meninggal dunia akibat kena batu longsoran di kM 10 jalur pendakian Sembalun. (Foto; ist/Net)
Simpan Sebagai PDFPrint

Untuk mengantisipasi keadaan darurat, TimTanggap Bencana di kawasan TNGR bersiaga hingga 6 Agustus

MATARAM.lombokjournal.com – Sebanyak 1.226 orang pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak akibat longsor pasca gempa bumi Lombok, 29 Juli,  berhasil dievakuasi tim evakuasi, Selasa (31/07) pukul 19.50 Wita.

Jumlah pendaki yang dievakuasi itu  terdiri dari WNA atau wisatawan yang berasal dari Thailand 358 orang, Perancis 68 orang, Belanda 43 orang, Jerman 25 orang dan Swiss 21 orang. Selebihnya, selain guide dan porter merupakan pendaki WNI  dari berbagai daerah  di Indonesia.

Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup, Ir  Wiratmo, M.Sc mengirimkan siaran pers pada media, Rabu (01/08).

Seorang pendaki berasal dari Makassar, Moh Ainul Taksim, 26, meninggal dunia akibat kena batu longsoran di kM 10 jalur pendakian Sembalun. Pihak  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KEMENLHK) diwakili Sekretaris Jenderal , telah menyerahkan jenazah kepada keluarganya, dan diberangkatkan ke Makassar, Selasa (31/07). Jenasah tiba di Makassar 1 Agustus 2018 pukul 02.00 Wita.

Penyelamatan pendaki Taman Nasional Gunung Rinjani  (TNGR) tersebut d bawah kendali Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).  Anggota tim itu terdiri dari Balai TNGR 23 orang, Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 8 orang, Balai Konservasi Sumberdaya Alam NTB 8 orang, BASARNAS 49 orang, KOPASSUS 40 orang, KOREM 162 WIRABHAKTI, KORAMIL SEMBALUN 20 ORANG,  BRIMOB POLDA NTB, SABHARA dan DALMAS Polres Lombok TIMUR 19 ORANG, Tim MEDISEdelweis Medical Health Center 6 orang, dan GRAHAPALA UNRAM 18 orang.

Tim Penyelamat juga mendapat dukungan operasional  dari Balai TNGR (transportasi, alat komunikasi dan logistik), BASARNAS (tramsportasi,alat komunikasi dan logistik), BNPB (heliKopter), PT Amman MINERAL NTB (helikopter), Rudy Trackker dan relawan dari Sembalun.

BACA JUGA ;

Akan Dikaji Keamanan Jalur Pedakian, alternatif Evakuasi, Dan Dampak Pendakian

TimTanggap Bencana di kawasan TNGR bersiaga hingga 6 Agustus, dan bila keadaan darurat agar menghubungi Call Centre Balai TNGR Rinjani nomor 0811283939.

Re   

Exit mobile version