Indeks

Media Sosial Memicu Perilaku Bullying

ilustrasi Bullyng di Facebook/ LINE
Simpan Sebagai PDFPrint
M. Farfan, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Media sosial, khususnya Facebook, seakan tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari. Berbagai informasi dengan mudah didapatkan dan dibagikan lewat  Facebook.

Selain itu facebook memiliki manfaat di antaranya:

  • Sebagai Tempat Untuk Mencari Teman, manfaat yang paling terasa dari bintang adalah kita dapat menjumpai teman lama kita disini.
  • Tempat diskusi, salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group, yang berfungsi seperti forum. Anda bisa berdiskusi tentang apapun.
  • Sebagai Tempat Untuk Menjalin Hubungan, Contohnya mencari pacar, karena di facebook mudah saja kita mendapatkan seorang pacar.
  • Sebagai Tempat Belajar Dan Bermain, disamping untuk bermain, di facebook juga bisa digunakan untuk mempelajari ilmu ilmu yang belum pernah kita temukan sebelumnya.

Tapi di samping manfaat, media sosial sayangnya juga disertai dengan dampak negatif, seperti cyberbullying atau perundungan di dunia maya.

BACA JUGA:

Dampak Belajar Onine Bagi Mahasiswa

Menurut saya,  media sosial bisa memengaruhi perilaku sosial seseorang, termasuk bullying. “Media sosial berpengaruh besar dalam memicu tindakan bullying,”

Saya melihat penggunaan gadget dan media sosial pada anak muda saat ini kurang terkontrol. Mereka banyak yang menggunakan media sosial dan bebas menulis status serta komentar. Padahal belum sepenuhnya mampu menyaring informasi yang didapatkan.

Seringnya anak muda mengumbar kekesalan dan rasa benci terhadap sesuatu atau seseorang tidak lagi secara face to face, tetapi lewat media sosial tanpa adanya kroscek. Hal ini sangat mudah menyulut kemarahan dan kebencian.

Selain itu, munculnya tindakan bullying sendiri salah satunya akibat kurangnya peran orang tua atau keluarga dalam mendidik anak. Beragam faktor dalam keluarga menyebabkan seseorang menjadi pelaku bullying. Di antaranya seperti kurang perhatian, pola asuh yang terlalu tegas, serta kurang penghargaan.

BACA JUGA:

Apa Kabar dengan Kuliah Daring?

Bullying ini menunjukkan ada yang salah dengan pendidikan dalam keluarga. Orang tua kurang memberikan penanaman budaya lokal dan nilai-nilai untuk memahami orang lain

Nah, untuk mencegah perilaku bullying, pemberian hukuman yang tegas perlu dilakukan terhadap pelaku. Cara ini bisa memberikan efek jera bagi para pelaku, yang disertai dengan pembinaan oleh pihak terkait.

Lalu bagaimana jika menjadi korban bullying?  pentingnya support system seperti teman dan keluarga, untuk menunjukkan empati. Caranya bisa dengan mendengarkan keluhan, dan membesarkan hati untuk membangkitkan kepercayaan diri.***

Exit mobile version